Mohon tunggu...
Gesbi Rizqan
Gesbi Rizqan Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Apa adanya lebih istimewa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemampuan Membaca Al-Quran Berperan dalam Keterampilan Qiro'ah

7 Oktober 2019   21:50 Diperbarui: 7 Oktober 2019   22:02 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

Al-Qur'an adalah kalamullah, kitab bagi umat islam yang didalamnya berisi bimbingan dan arahan kepada umat nabi Muhammad SAW sesuai dengan syari'at agama islam. 

Dituliskan dan di ucapkan dalam bahasa Arab. bukanlah bahasa semua umat atau bangsa yang berbahasa Arab, tapi di pakai dan digunakan serta di pelajari bagi semua kaum atau bangsa didunia yang beragama islam. Maka begitu erat pengaruh al-Qur'an terhadap pelafalan kalimat-kalimat Arab sehingga sangatlah berpengaruh pada pembelajaran bahasa Arab sendiri. 

Membaca Al-Qur'an ataupun membaca teks Arab dalam pembelajaran maharoh Qiro'ah bahasa Arab sendiri memiliki titik pusat pekerjaan yang sama yaitu membaca. 

Menurut The Liang Gie,2000:5, membaca memiliki arti serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan penuh perhatian untuk memahami suatu keterangan yang disajikan indera penghlihatan dalam bentuk lambing huruf dan tanda lainnya

Di MTs Wali Songo sendiri pembelajaran membaca Al-Qur'an di dapatkan ketika pembacaan surat- surat pilihan sebelum memulai pelajaran dan dalam pembelajaran al-qur'an hadist, sedang pembelajaran bahasa Arab sudah di alokasikan mulai dari kelas VII. Dua mata pelajaran ini akan bermuara pada satu pokok kajian. Yaitu bahasa Arab. Secara analogis sesorang akan dapat membaca Al-Qur'an jika sudah dapat membaca kalimat-kalimat arab beserta susunanya, begitu juga kebalikannya, seseorang akan lebih mudah membaca teks arab ketika orang itu memiliki kemampuan membaca al-Qu'an yang baik.

Walaupun dalam penulisan bahasa antara Al-Qur'an dan teks Qiro'ah sama-sama berbahasa Arab tapi diantara keduanya tetap memiliki cara pelafalan dengan intonasi yang berbeda. Dan berdasarkan uraian di atas , maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut untuk mengadakan penelitian yang akan tertuang dalam artikel dengan judul "Analisis Kemampuan Membaca Al-Qur'an Terhadap Maharoh Qiro'ah Siswa MTs Wali Songo Krebet Bululawang Malang.

Pengertian Kemampuan Membaca Al-Qur'an

Kemampuan arti bahasa adalah kesanggupan, kekuatan dan kecakapan (WJS Poerdarminta, hl. 628),. Kemampuan adalah daya yang dimiliki dalam diri setiap individu. Dalam hal ini dapat diartikan kemampuan dalam membaca al-Qur'an dengan baik dan benar. Sedang membaca sendiri berasal dari suku kata "baca", yang memiliki arti memahami isi dari apa yang tertulis atau mengeja dan melafalkan apa yang tertulis (Saidun Fiiddaroini, 2015).dan al-Qur'an sendiri menurut abdul hadist didalam bukunya adalah kalamullah yang mengandung mukjizat, diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang termaktub dalam mushaf-mushaf mutawatir, dan jika membacanya akan dinilai ibadah. Dari kajian diatas menjelaskan dapat ditarik benang merah bahwasannya kemampuan membaca al-Qur'an adalah kesanggupan, kecakapan dan kekuatan seseorang dalam membaca al-Qur'an secara tartil serta memahami dan mengetahui arti ataupun makna yang terdapat dalam bacaan, dan ketika membacanya akan dinilai sebagai ibadah.

Adapun beberapa indikator kemampuan yang dapat di cangkup dalam membaca al-Qur'an sendiri meliputi :

  • Kelancaran dan tartil dalam membaca al-Qur'an
  • Kesesuaian pelafalan huruf sesuai makhrajnya
  • Ketepatan membaca al-Qur'an sesuai tajwid (Abdul Chaer, 2013)

Lancar dapat diartikan, tidak tersendat sendat, cepat dan fasih dalam pengucapannya, sedang tartil sendiri dapat diartikan, membaguskan penyusunannya sehingga jelas dan memiliki tempo bacaan yang tepat serta berintonasi. Sedang huruf hijaiyyah yang keluar tepat pada dengan kaedah tajwid yang baik dan benar.


Maharoh Qiro'ah

            Esensi dari maharoh qiro'ah atau kemampuan membaca adalah salah satu keterampilan bahasa yang tidak hanya sekedar menyembunyikan kata-kata atau huruf- huruf akan tetapi juga sebuah keterampilan yang melibatkan berbakai kerja akal dan fikiran, membaca merupakan kegiatan yang meliputi semua bentu-bentuk berpikir, member penilaian, keputusan menganalisis dan mencari pemecahan masalah (Bisri Mustofa, 2012). Atau bisa dicontohkan seperti penyajian materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca lalu dilanjutkan dengan menulis dan sebagainya. Dimana ketika memnbaca akan di analisis dari bagaimana pelafalan, intonasi yang sesuai dengan tulisan.

Tujuan Pembelajaran Maharah Qiro'ah menurut Al-Naqah  :

Tujuan umum : Dapat membaca bahasa Arab dari arah kanan ke kiri dengan baik disertai dengan pemahaman.

Tujuan Khusus :

  • Siswa dapat mengaitkan lambamg tulisan dengan bunyi ujaran
  • Siswa dapat membaca sebuah teks dengan nyaring
  • Siswa dapat membuat teks dengan lancar
  • Siswa dapat memahami makna kata sesuai konteks
  • Siswa dapat mengambil pemahaman intisari sebuah bacaan
  • Siswa dapat memahami bacaan tanpa kendala berarti dari sisi sintaks dan morpologinya
  • Siswa dapat memahami ide secara detail dan dapat mengaitkan dengan ide pokoknya
  • Siswa dapat memahami tanda baca
  • Siswa dapat membaca berbagai macam bacaan, mulai bacaan cerita biasa, sejarah, sastra dsb serta dapat mengkritisi dan menganalisis bacaan.

Dapat kita simpulkan bahwasannya tujuan adanya pembelajaran maharoh qiro'ah sendiri agar memudahkan para peserta didik membaca konteks bacaan dengan pelafalan yang benar, terstruktur dan sesuai konteks, disamping itu adanya pembelajaran maharoh qiro'ah untuk mengevaluasi cara membaca siswa terhadap teks Arab agar dari waktu ke waktu bacaan peserta didik akan semakin membaik dan sesuai yang di harapkan.

Menurut para ahli maharah qiro'ah dibagi menjadi 2 yaitu : Qiro'ah Jahriyah dan Qiro'ah Shamitah. Dengan pengertian dari Walid ahmad jabir 2002:49 :

  • Qiro'ah Jahriyah atau Membaca Nyaring :
  • Merupakan keterampilan yang sangat membutuhkan perhatian serius dalam proses pembelajaran. Sebab ia merupakan asas untuk mencapai semua kompetensi keterampilan membaca. Membaca nyaring melatih pelafalan kata dengan jelas sehingga siswa dapat menghubungkan antara lambang atau simbol grafis dengan ponetisnya.
  • Qiro'ah Shamitah atau Membaca Dalam Hati
  • Membaca yang dilakukan hanya dengan menggunakan panca indera penglihatan tanpa suara ataupun bisikan, bahkan tidak mengeluarkan gerakan pada bibir. Tujuannya agar ketika membaca siswa lebih dapat mendalami makna yang di maksud dalam tulisan.

Pembelajaran Bahasa Arab

Menurut Oemar Hamalik, pembelajaran adalah suatu komunikasi yang tersusun meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai hasil belajar. Dan dalam hal ini akan mengikutkan sistem pengajaran yang terdiri dari guru, siswa dan tenaga lainnya yang ada. Pembelajaran adalah suatu disiplin ilmu menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran menggunakan teori pembelajaran deskriptif. (Heri Rahyubi, 2012:06)

Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan untuk cuma-cuma dan hanya sekedarnya, tetapi kegiatan pembelajaran memiliki upaya dalam meningkatkan minat dan motivasi pelajar. Sedang kegiatan akan berjalan secara dinamis. Dimana guru menjadi arsitek dalam kegiatan belajar agar tercipta kegiatan yang efektif. Letak pembelajaran yang sesuai adalah ketika guru merencanakan kegiatan pembelajaran untuk siswa dan siswa mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran yang sudah guru siapkan. Seperti contoh dalam 4 aspek yang harus di adakan  perencanaan kegiatan dalam pembelajaran yaitu : Kemampuan mendengar, membaca, menulis dan berbicara. Guru menyiapkan dan siswa mengikkuti instruksi guru.

Ada beberapa metode dalam pembelajaran bahasa Arab :

  • Metode Gramatika-Terjemah
  • Adalah metode yang berasumsikan bahwa dasar dari segala bahasa yang ada di dunia adalah sama dan cabang dari penataan bahasa adalah logika.
  • Metode Langsung
  • Adalah metode yang berasumsi bahwa cara mempelajari bahasa Asing adalah sama dengan cara mempelajari bahasa ibu, yakni penggunaannya yang secara aktif dan intensif dalam komunikasi.
  • Metode Audiolingual
  • Metode ini berasumsi bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran dan bahasa itu kebiasaan.

METODE PENELITIAN

Konsep dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif, sedang metode yang digunakan adalah analisis lapangan di beberapa kelas MTs Wali Songo Krebet Malang. Dengan melihat secara langsung proses kegiatan belajar mengajar siswa, dari pembelajaran Qur'an hadist yaitu mengaji al-Qur'an dan observasi cara membaca siswa secara individu dengan teks Arab pada buku LKS.

Dari hasil penelitian ini kita dapat menganalis apakah ada hubungan nya kemampuan membaca al-Qur'an siswa terhadap  maharoh qiro'ah dalam pembelajaran bahasa Arab.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian lapangan melalui :

  • Pembelajaran Al-Qur'an Hadist
  • Mengobservasi dan menganalisis ketika guru menunjuk siswa untuk membaca ayat al-Qur'an yang ada di buku LKS secara individu bergantian dengan bimbingan guru, agar peneliti dapat mengetahui apakah siswa dapat membaca al-Qur'an secara baik dan benar, sesuai dengan kaedah tajwid serta tepat makhorijul hurufnya.
  • Pembelajaran Bahasa Arab
  • Mengobservasi dan menganalisis ketika guru melakukan kegiatan pembelajaran maharoh qiro'ah. Guru membacakan teks qiro'ah di dalam LKS dan menunjuk siswa untuk mengulangi dengan membacanya qiro'ah jahriyah secara individu.

Peneliti menganalisis cara membaca siswa dari hasil penggabungan 2 pembelajaran untuk mengetahui pengaruh kemampuan membaca al-Qur'an terhadap maharoh qiro'ah, dan menghasilakn beberapa point sebagai berikut :

  • Objek membaca al-Qur'an dan teks qiro'ah dengan penuh terbata-bata

 

  • Segi Al- Qur'an    

  • Objek membaca huruf-perhuruf dari ayat al-Qur'an seperti membaca iqro'
  • Objek membaca al-Qur'an dengan tidak menggunakan kaedah tajwid dan tidak sesuai dengan makhroj huruf hijaiyyah

 Segi Teks Qiro'ah

  • Objek membaca huruf dan harokat pada susunan kalimat bahasa Arab secara terbalik-balik
  • Objek membaca teks qiro'ah dengan intonasi seperti membaca iqro'
  • Objek membaca al-Qur'an dan teks qiro'ah secara lancar tetapi sedikit terbata
  • Segi Al- Qur'an    
  • Objek membaca al-Qur'an dengan lancar
  • Objek membaca al-Quran dengan menggunakan sebagian kaedah tajwid dan makhroj huruf yang tepat, dan beberapa terlewatkan dalam pengaplikasiannya

  • Segi Teks Qiro'ah

  • Objek membaca teks qiro'ah masih tersendat dan belum lancar
  • Objek membaca teks qiro'ah dengan pelafalan dan intonasi membaca        al-Qur'an

  • Objek membaca al-Qur'an dan teks qiro'ah secara lancar

 

  • Segi Al- Qur'an    
  • Objek membaca al-Qur'an dengan lancar, fasih dan sesuai kaedah tajwid dan makhroj huruf

  • Segi Teks Qiro'ah

  • Objek membaca teks qiro'ah secara lancar dan tidak tersendat-sendat seperti membaca cerita, dan objek paham titik kalimat yang memiliki arti dalam penyambaikan kalimat berbahasa Arab.

Dari hasil pembahasan diatas analisis ada penelitian ini menghasilkan beberapa point yang telah di uraikan menunjukkan bahwasannya kemampuan membaca al-Quran terhadap maharoh qiro'ah siswa sangatlah berpengaruh, dikarenakan adanya hubungan antara pembelajaran bahasa Arab dengan membaca al-Qur'an adalah hal yang paling dekat jikalau peserta didik atau siswa tidak pernah atau baru mempelajari cara membaca teks qiro'ah berbahasa Arab.

Simpulan

 

Melihat dan meninjau dari hasil penelitian yang berupa analisis kemampuan membaca al-Qur'an terhadap maharoh qiro'ah dalam pembelajaran bahasa Arab peneliti menarik kesimpulan bahwasannya pembelajaran bahasa Arab khususnya maharoh qiro'ah akan lebih mudah jikalau peserta didik atau siswa memiliki kemampuan membaca al-Qur'an yang baik dan begitu sebaliknya. Dikarenakan dalam pelafalan membaca al-Qur'an dan teks qiro'ah berbeda adalah tugas guru sebagai arsitek kegiatan pembelajaran merancang seapik mungkin siswa yang sudah lanvar membaca al-Qur'an tidak membaca teks qiro'ah dengan pelafalan kalimat dan intonasi yang sama.

Dan merujuk pada adanya hubungan dari kedua aspek kemampuan membaca al-Qur'an dan maharoh qiro'ah, peneliti memberi saran agar :

  • Siswa lebih mempelajari huruf hijaiyyah, bacaan al-Qur'an sesuai dengan kaedah tajwid dan makhroj huruf
  • Siswa banyak membaca teks bacaan berbahasa Arab dengan kalimat yang mudah
  • Siswa belajar membedakan bacaan al-Qur'an dan teks Qiro'ah secara istima' melalui murottal Qur'an atau rekaman atau video percakapan atau cerita berbahasa Arab
  • Guru menjelaskan aspek-aspek paling mudah mempelajari teks bacaan berbahasa Arab
  • Guru membantu siswa dengan banyak melafalkan dan menirukan kalimat berbahasa Arab di pembelajaran bahasa Arab agar siswa terbiasa mendengar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun