Mohon tunggu...
Gesbi Rizqan
Gesbi Rizqan Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Apa adanya lebih istimewa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Maharoh Kalam, Sendirian? Siapa Takut

10 September 2019   21:31 Diperbarui: 10 September 2019   21:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kosa kata merupakan kunci utama dalam mempelajari bahasa khususnya keterampilan berbicara. Mustahil jika ingin berbicara suatu bahasa namun tidak memiliki kosata yang cukup. 

Menghafal kosakata merupakan konsekuensi untuk masuk ke dalam kategori mampu dan menguasai keterampilan berbicara.

Menghafal mufrodat atau kosa kata bahasa Arab isim, fi'il, huruf merupakan inti dalam mempelajari maharoh kalam. Isim yang merupakan kata benda, Fi'il adalah kata kerja, Huruf adalah kata bantu. 

Cara untuk menghafal murodat--mufrodat tersebut lebih efektifnya disesuaikan dengan kecocokan diri sendiri, seperti membaca dengan terus-menerus, menghafal secara langsung, menerjemahkan teks Arab dan berbagai macam lainnya.

Setelah menguasai beberapa kosa kata bahasa Arab, langkah pertama yaitu menceritakan aktivitas yang dilakukan dari bangun sampai tidur kembali. Dalam tahap ini, hal yang tak boleh terlupakan adalah buku dan pena. 

Kosa kata yang tidak diketahui ketika menceritakan aktivitas keseharian, ditulis dalam buku dan menjadi PR untuk diartikan kedalam bahasa Arab serta dihafalkan. Hal ini dilakukan secara terus menerus sampai mampu menceritakan aktivitas keseharian dengan bahasa Arab secara komplit.

Langkah kedua yaitu merekam apa yang telah diceritakan dan diperdengarkan kepada orang yang dianggap mampu dalam maharoh kalam. Tahapan ini bersifat kondisional, hanya dilakukan ketika pembelajaran maharoh kalam dengan cara otodidak saja. 

Karena selaku pemula sangatlah memerlukan pembimbing guna memperbaiki ataupun membetulkan jika terdapat kesalahan dalam penempatan dan penggunaan mufodat.

Ketiga, mengembangkan kembali kemampuan dalam bercerita aktivitas sehari-hari menjadi pendeskripsian sesuatu. Melalui step bercerita, mengembangkan kembali mufrodat yang dipakai menuju ranah diskripsi. 

Pembelajaran ini dilakukan dengan cara memilih sesuatu untuk didiskripsikan, seperti sekolah, masjid, rumah, keluarga dan berbagai macam lainnya. 

Proses melakukannya tidak meninggalkan apa yang telah dilakukan dalam step awal (menceritakan aktivitas sehari-hari) buku dan pena digunakan untuk mencatat kosa kata yang tidak diketahui, kemudian dijadikan PR untuk diterjemahkan dalam bahasa Arab dan dihafalkan. 

Kemungkinan besar hal ini lebih membutuhan waktu yang lebih lama dari pada step awal, karena disamping membiasakan berbicara bahasa Arab, juga dilatih untuk memikirkan deskripsi dari hal tersebut.

Agar lebih menantang serta mengantisipasi rasa bosan, proses pendeskripsian diberikan batas minimal. Awal mula, waktu minimal yang diberikan 1 sampai 3 menit untuk pendiskripsian sesuatu menggunakan bahasa Arab. 

Kemudian, setelah dirasa 3 menit terlalu mudah, waktu minimal ditambah menjadi 5 menit. Semua ini setelah dilakukan secara rutin akan memberikan hasil yang terbilang memuaskan dalam maharoh kalam.

Tahap terakhir, dengan bertujuan menunjang kemampuan diri dalam bahasa Arab, yaitu mendengar percakapan berbahasa Arab (dari native speaker dan menonton video debat ilmiah berbahasa Arab). 

Dengan tujuan menumbuhkan dzauq bahasa Arab. Karena tidak jarang, orang yang mampu dan memiliki keterampilan dalam bahasa Arab namun belum memiliki dzauq bahasa Arab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun