Mohon tunggu...
Rizqa Maulana
Rizqa Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bercocok Tanam dengan Metode Aerofarm untuk Penggunaan Lahan Minimum

6 Juni 2021   16:30 Diperbarui: 6 Juni 2021   18:40 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh penanaman secara indoor dengan metode aerofarm-https://www.youtube.com/watch?v=ME_rprRlmMM

Selain itu, metode aerofarms juga kurang optimal pada beberapa negara dengan empat musim karena membutuhkan cahaya dan suhu matahari yang cukup dengan penyinaran sepanjang tahun agar panen dapat terus dilakukan. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan teknologi pencahayaan buatan yang mirip dengan matahari serta pengaturan suhu, khususnya pada saat musim dingin. 

Karena penggunaan beberapa teknologi ini, maka dibutuhkan energi dan modal atau biaya awal yang cukup banyak sehingga beberapa negara cenderung memilih impor bahan pangan dari pada menggunakan metode ini. Namun ketika metode ini sudah ditekuni dan dijalankan dalam beberapa waktu, maka keuntungan yang diperoleh akan dapat mengembalikan modal awal, bahkan melebihi modal tersebut.

Pada masa kini, lahan kosong sudah semakin berkurang karena pembangunan pembangunan infrastruktur untuk tempat tinggal masyarakat yang kian meningkat. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat harus cerdas untuk mengatasi hal tersebut, termasuk menumbuhkan tanaman yang merupakan komponen penting dalam kehidupan. 

Keterbatasan dari produksi tanaman karena lahan yang berkurang seiring dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia dapat menjadi hambatan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Lahan kosong untuk menanam tanaman yang tidak terlalu luas membatasi bercocok tanam baik dalam perkarangan rumah maupun lahan pertanian yang lainnya. 

Bercocok tanam dengan metode aeroforms yang merupakan salah satu bentuk pertanian vertikultur dapat memaksimalkan lahan sempit yang tersedia dengan bantuan kuantitas air dan cahaya yang cukup tanpa penggunaan pestisida. Tanaman akan ditanam secara bertumpuk tanpa media tanah dan menggunakan media tanam dalam bentuk cair untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. 

Akar tanaman akan disemprotkan media tanam yang berbentuk cair agar diserap oleh akar sehingga nutrisi yang dibutuhkan tetap terpenuhi. Metode aerofarms untuk bercocok tanam sangat efektif untuk mengurangi permasalahan keterbatasan lahan untuk bercocok tanam. Dengan cara ini, kita sebagai warga perkotaan dapat mencoba bercocok tanam dengan mudah serta didapatkan juga tumbuhan organik dengan kualitas baik. Oleh karena itu, mari kita mencoba untuk bercocok tanam dirumah dengan metode sistem aerofarms!

Sumber:

Asniati, Ery Muchyar Hasiri, dan Rizki Yanti. 2019. Sistem Kontrol Otomatis        Penyiraman Tanaman Dengan Metode Budidaya Tanaman Sistem Aeroponik          Menggunakan Mikrokontroler Atmega 2560. Jurnal Informatika 8 (1): 38.

Darmayanti, Kusumasari Kartika Hima dan Farida Kurniawati. 2019. Bullying di Sekolah : Pengertian, Dampak, Pembagian, dan Cara Mananggulanginya. Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan. 17 (1) : 55-56.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun