Â
Â
Penulis           : Claudia Sabrina
Penerbit. Â Â Â Â Â Â Â Â : Gramedia Pustaka Utama,Yogyakarta
Tahun Terbit     : 2020
Jumlah Halaman : 224 hal
Jenis Kertas      : HVS
Ukuran Buku     : 20,0 cm x 13,5 cmÂ
Presensi          : Rizqa Farihah Nurhaliza
     Buku Seni Memahami Pria karya Claudia Sabrina menawarkan wawasan mendalam tentang psikologi dan perilaku pria dalam berbagai konteks kehidupan, terutama dalam hubungan romantis. Ditulis dengan bahasa ringan namun penuh makna Dengan 14 bab, buku ini mengupas berbagai aspek kepribadian pria, termasuk cara berpikir dan perasaan mereka. Selain itu, terdapat tips untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan pria, menekankan bahwa pria juga memiliki sisi melankolis dan emosi.buku ini bertujuan membantu pembaca khususnya perempuan untuk memahami cara berpikir, merasakan, dan berkomunikasi yang sering kali berbeda dengan kaum pria.  Perpaduan antara teori psikologi populer, pengalaman pribadi, dan kisah nyata, buku ini menarik karena tidak hanya memberikan nasihat tetapi juga membantu pembaca melihat hubungan dari sudut pandang yang lebih objektif terutama untuk para wanita.Claudia Sabrina mengajak pembaca untuk menelusuri dinamika kompleks dalam relasi gender, mengurangi kesalahpahaman, dan meningkatkan kualitas komunikasi dengan pasangan. buku ini cocok bagi pembaca yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang psikologi pria, baik dalam konteks hubungan personal, persahabatan, maupun professional.Buku ini membahas berbagai aspek penting dari perilaku pria dalam hubungan, termasuk pola komunikasi.Claudia menekankan bahwa kesulitan dalam relasi sering kali muncul karena perbedaan cara berpikir dan ekspektasi antara pria dan wanita. Melalui teori psikologi dan studi kasus, Penulis membantu mengidentifikasikan memahami perilaku pria dalam konteks hubungan.Salah satu fokus utama buku ini adalah cara komunikasi pria. Pria cenderung berkomunikasi secara langsung dan menggunakan logika, sedangkan wanita lebih banyak memproses informasi secara emosional. Claudia menyarankan agar wanita tidak hanya fokus pada kata-kata pria, tetapi juga memperhatikan tindakan dan bahasa tubuh sebagai bentuk komunikasi yang tidak terucap. Ini membantu menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan pemahaman antarpasangan. Dalam hal ekspresi emosi, pria sering dibesarkan dengan norma yang mengajarkan mereka untuk menahan perasaan, sehingga mereka tampak dingin atau tidak peka dalam beberapa situasi. Penulis mengingatkan bahwa pria membutuhkan ruang dan waktu untuk memproses emosinya. Memaksa pria untuk berbicara sebelum mereka siap hanya akan meningkatkan ketegangan dalam hubungan. Buku ini juga menyoroti pentingnya pengakuan dan kebebasan bagi pria. Pria merasa dihargai ketika usaha mereka diapresiasi, bahkan dalam hal-hal kecil. Selain itu, kebebasan dan otonomi adalah kebutuhan penting agar mereka tetap merasa nyaman dalam hubungan. Claudia menekankan pentingnya menghormati ruang pribadi pasangan untuk menjaga keseimbangan emosional dalam relasi.Penulis juga membahas penyelesaian konflik antara pria dan wanita. Pria cenderung menghindari konfrontasi langsung dan lebih suka mencari solusi praktis, sementara wanita sering kali ingin mendiskusikan masalah secara mendalam. Claudia menyarankan agar pasangan mencari titik temu dalam menyelesaikan konflik agar hubungan tetap harmonis dan tidak terjadi pertengkaran berlarut-larut.
     Buku ini memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya bacaan menarik. Claudia Sabrina menyajikan materi dengan gaya bahasa yang mudah dipahami dan ringan, sehingga pembaca merasa seperti sedang mendengarkan nasihat dari seorang teman. Pendekatan praktis dan contoh nyata yang dihadirkan membuat teori-teori dalam buku ini relevan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, penulis juga memadukan humor dengan wawasan mendalam, sehingga membaca buku ini tidak terasa membosankan. Buku ini juga menawarkan panduan yang aplikatif, dengan berbagai tips dan saran praktis yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,sehingga membantu pembaca agar mengembangkan hubungan menjadi lebih baik. Menurut saya, penulis tidak hanya memberikan solusi untuk masalah hubungan, tetapi juga mengajak pembaca untuk introspeksi diri dan lebih memahami perannya dalam dinamika hubungan.Â