Secara keseluruhan, penelitian - penelitian ini menunjukkan bahwa ada berbagai macam bagian dan faktor dalam proses seseorang mengingat sebuah pengalaman dan pengamatan yang dilakukannya seumur hidupnya. Pengaplikasian implantasi memori ini juga dapat membawa dampak negatif dengan dapat ditanamkannya false memory atau memori yang tidak sebenarnya terjadi ke dalam pemikiran manusia.Â
Penyisipan memori palsu ini juga dipelajari lebih lanjut oleh peneliti dan ditemukan bahwa penanaman ingatan akan lebih mudah dilakukan dengan persepsi yang masuk akal, tentunya juga dengan cerita kejadian palsu yang dapat diubah untuk menyesuaikan jalan aslinya.Â
Disinilah bentuk hiperrealitas terlihat nyata dengan pemasukkan false memory yang bisa dikarang dengan imajinasi fiksional yang bebas, ditempatkan dalam pemikiran seseorang dalam bentuk implantasi memori sehingga orang tersebut percaya akan pengalaman yang dijalaninya sebagai kenyataan, garis batas antara fiksi dan realitas benar - benar hilang dan kebenaran pun diragukan. Akibat dari hiperrealitas sendiri bisa dicerminkan dalam bebagai hal, tentunya memiliki baik dampak positif maupun negatif, tergantung dari bagaimana kita menerapkannya pada pemikiran masing - masing dan keseimbangan pembagian porsi fantasi dan kenyataan yang kita jalani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H