Mohon tunggu...
Muhammad RizpayPauzi
Muhammad RizpayPauzi Mohon Tunggu... Jurnalis - Ada

Melawan dan Menuntut Diri agar tidak malas dan bodoh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maiyah, Sinau Bareng bersama Arek-arek Malang Asrikaton

28 September 2019   13:11 Diperbarui: 28 September 2019   13:34 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liputan Singkat Sinau Bareng di Lapangan Desa Asrikaton, Pakis, Malang, Kamis, 26 September 2019

Titik ke-4114 Sinau Bareng berlangsung tadi malam di lapangan desa Asrikaton Pakis kabupaten Malang dan diselenggarakan oleh komunitas Pemuda Jagongan Asrikaton. Seperti di banyak tempat lain, kehadiran Mbah Nun penuh makna terutama bagi teman-teman muda panitia dan jamaah Maiyah di Malang.

Baru saja sejenak duduk lesehan di atas karpet di rumah transit yang berjarak 20 meter dari lapangan, botol-botol air mineral segera mengalir ke depan Mbah Nun. Tidak tua tidak muda semua pada minta doa kepada Mbah Nun. Bahkan terlihat Pak Kapolsek juga minta air suwuk. Demikian pula rekan-rekan Banser. Buat teman-teman panitia, Mbah Nun adalah orangtua yang hadir dan keberadaannya di tengah mereka sungguh berarti.

Ketika tiba di panggung bersama para bapak-bapak narasumber, dan beliau berdiri dan tampak oleh mata semua hadirin dan jamaah yang memadati lapangan, chemistry terasa otomatis langsung terbentuk. Kehadiran Mbah Nun telah mereka nanti. Tidak ada jarak sedikit pun antara Mbah Nun dengan mereka, terutama para generasi muda kera ngalam ini. Mbah Nun menjelma seorang ayah yang dekat di hati mereka.

Sebuah kekosongan di dalam jiwa-jiwa telah terisi oleh kehadiran Mbah Nun, dan sampai beberapa jam ke depan jiwa-jiwa itu akan disentuh dan dipijit oleh Mbah Nun dan KiaiKanjeng dengan serangkaian ilmu, kegembiraan, dan jalinan kedekatan antar hati manusia. 

Sangat pas ketika di panggung itu Mbah Nun minta salah seorang untuk maju memimpin yel Salam Satu Jiwa Arema. Novia Ayu gadis berjilbab yang duduk tepat di depan panggung segera lompat naik dan dengan cantas memimpin yel Salam Satu Jiwa itu.

Di panggung pula Pak Lurah, Pak Camat, Pak Kapolsek, Pak Danramil, Pak Kiai ketua NU Pakis, perwakilan panitia, dan tokoh masyarakat lain bukan hanya menemani Mbah Nun, namun ikut menyaksikan bagaimana Mbah Nun mengayomi dan menyayangi semua anak-cucunya para generasi muda itu. 

Beliau-beliau juga mendapat kesempatan di awal untuk menyampaikan apa yang diinginkan dengan Sinau Bareng ini. Satu dapat disebut di sini. Pak Ketua RW mengatakan bahwa dengan Sinau Bareng ini beliau mengajak semua warga untuk rukun dan bersatu. Tema yang diangkat oleh teman-teman penyelenggara sendiri adalah Mimpin Awak Dewe Supoyo Legowo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun