Mohon tunggu...
Rizoel
Rizoel Mohon Tunggu... Aktor - Seniman

Rizki zulfikar atau lebih di kenal dengan sebutan Rizoel merupakan seorang seniman asal Cianjur Dia merupakan pelukis abtrack yg terobsesi dengan warna gelap

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Keindahan melampaui segalanya

17 Desember 2024   02:49 Diperbarui: 17 Desember 2024   03:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.facebook.com/rizki.zulfikar.1650?mibextid=ZbWKwL

Keindahan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa dan memukau, sesuatu yang kita cari cari dan dinikmati seperti momen momen istimewa. Namun, keindahan sejati tidak selalu datang dalam bentuk yang besar atau mencolok. Ia sering tersembunyi dalam hal hal kecil yang sering kali luput dari perhatian kita seperti senyuman  ketulusan , hewan sedang beraktivitas, atau pada cuaca yg sejuk cerah dan menenangkan. Keindahan selalu  ada di sekitar kita, hadir dalam bentuk yang berbeda  beda, dan selalu menunggu kita  menangapi  perasaan  bagaimana menghargai sesuatu terutama apa yg kita lihat ,rasakan 

  • Keindahan memberi manusia rasa harmoni, karena perasaan umum yang melampaui ras, agama, atau politik. "immanuel kant"

di tulisan ini saya membahas sebuah keindahan dari kutipan filsuf favorit saya yaitu itu "immanuel kant" 

seorang filsuf Jerman dan salah satu intelektual utama Abad Pencerahan. Karya Kant yang komprehensif dan sistematis dalam bidang epistemologi, metafisika, etika, dan estetika telah menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam filsafat Barat modern ,

sesuai yg saya ambil dari topik ini tentang Gagasanya tentang mengenai Estetika,dalam buku  Critique of Judgement di bagian awal kant memberikan gagasannya tentang  apa itu keindahan.

 Immanuel Kant meninjau keindahan dari dua segi apa saja ?

1.Subjektif 

Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa disangkut pautkan dengan kegunaan praktis yang dapat mendatangkan rasa senang terhadap subjek.  

 Pengalaman ini di keindahan semacam  tidak pernah bisa  dipikirkan terlebih dahulu. Ia datang secara spontan dan tidak bergantung pada situasi  , misalnya kita melihat suatu hal itu indah karena berguna bagi kita secara perasaan  atau kesluruhan, . 

2 Objektif 

 Keindahan adalah keserasian suatu objek dengan tujuan yang dikandungnya, sejauh objek tersebut tidak ditinjau dari segi fungsi. Pengalaman akan keindahan semacam ini kebalikan dari keindahan subjektif tadi. Pada tahap ini, pengalaman akan keindahan sudah dapat.

Bagian awal dari  buku Critique of Judgement berjudul "Analytic of the Beautiful ", yang menekankan sebuah syarat yang harus ada dibutuhkan, agar kita bisa menyebut sesuatu sebagai yang indah. Menurut Kant ada empat empat hal yang harus ada sebagai syarat yang harus ada dalam sebuah objek, sehingga dapat dikatakan sebagai yang indah, yakni: kualitas, kuantitas, hubungan, dan modalitas.

Kant membagi keindahan dalam dua kategori

keindahan murni atau bebas dan keindahan sandaran. Keindahan murni  

1 keindahan murni

objek objek alamiah seperti bunga,pohon,gunung laut , kategori murni ini tanpa mengaitkanankonsep kesempurnaan atau kegunaan. Objek lain yang memiliki keindahan murni adalah karya seni yang dicipta tanpa meniru kenyataan seperti kaligrafi, lukisan abstrak dan lain-lain .

2 Keindahan sandaran 

adalah keindahan yang menyadarkan kita akan kesempurnaan suatu objek berkenaan dengan gagasan tertentu, biasanya berhubungan dengan jenis, keadaan dan kegunaan tertentu. Keindahan ini bersyarat, karena mengandaikan sebuah konsep untuk menjawab kesempurnaan sebuah objek. Objek-objeknya seperti wajah dan tubuh manusia, binatang, bangunan dan lain sebagainya 

sebuah Modalitas Keindahan adalah apa yang lepas dari konsep dan ditangkap sebagai objek yang memberikan rasa senang secara niscaya. Keindahan itu memberikan rasa senang bukan karena kita memahaminya secara nalar,

Alam itu indah karena terlihat seperti seni, dan seni hanya bisa disebut indah jika kita menyadarinya sebagai seni namun tetap terlihat seperti alam.15 Alam yang indah tampak seolah dirancang, dibuat di dalamnya sesuai dengan aturan main seni. Seni rupa berbeda dari alam sejauh itu adalah produk kebebasan manusia; seni harus tampil spontan meski aturannya bisa diikuti justru dalam memproduksinya. Seni berbeda dari sains yang membutuhkan keterampilan selain pengetahuan. Seni rupa adalah seni jenius artistik, yang memiliki bakat untuk memproduksi seni yang tidak ada aturan pasti yang bisa menjadi pedoman dan patokan. Hal ini dapat dikatakan sebagai sesuatu yang asli dan teladan yang berfungsi sebagai model bagi orang lain. Genius adalah bakat bawaan yang tidak bisa diajar, dan proses kreatif itu tak terbayangkan, bahkan bagi sang seniman 

di chapter Analytic of the Beautiful dari Kant ia  hanya mau menunujukkan apa yang dibutuhkan sehingga sesuatu bisa dikatakan sebagai indah, yakni untuk menjelaskan apa artinya penilaian terhadap rasa. Tetapi, Kant akhirnya juga sampai pada kritik apakah seseorang dapat membuktikan penilaian rasa itu secara deduktif, yang menyiratkan kepuasan semua orang. Pertanyaan kuncinya adalah: apakah sah untuk membuat keputusan hanya berdasarkan kesenangan yang dialami secara persepsi akan sesuatu, sementara menyiratkan bahwa setiap orang harus setuju? Kant percaya bahwa dia telah berhasil membangun hubungan terhadap permasalahan utama filsafat transendental: bagaimana sintesis penilaian apriori mungkin dilakukan?

Oleh Unknown, possibly Elisabeth von Stgemann (Anton Graff school) - original from the Norwegian Digital Learning Arena (NDLA) https://ndla.no/image/
Oleh Unknown, possibly Elisabeth von Stgemann (Anton Graff school) - original from the Norwegian Digital Learning Arena (NDLA) https://ndla.no/image/

Penutup:

Sebagai penutup, gagasan yang telah dibahas tentang keindahan dalam artikel ini Semoga yang disampaikan dapat memberikan inspirasi,mohon maaf jika penulisanatau cara saya menyampaikan tidak sempurna ,

https://www.kobo.com/us/en/ebook/the-critique-of-judgement-6
https://www.kobo.com/us/en/ebook/the-critique-of-judgement-6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun