Mohon tunggu...
Riznawati Imma Aryanti
Riznawati Imma Aryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Pendidikan Bahasa yang ingin menuangkan ekpresi melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Baru dalam Kurikulum Merdeka: Menyongsong Era Pendidikan Inovatif

16 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 16 Februari 2024   10:29 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam upaya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan kurikulum baru yang kita sebut sebagai"Kurikulum Merdeka". Kurikulum ini diperkenalkan sebagai langkah revolusioner dalam dunia pendidikan, menawarkan pendekatan pembelajaran yang lebih dinamis, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Salah satu aspek yang menjadi sorotan utama dalam Kurikulum Merdeka adalah penerapan pembelajaran baru yang menitikberatkan pada kemampuan siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Konsep pembelajaran ini dirancang untuk melampaui batasan ruang kelas konvensional dan mendorong siswa untuk belajar secara aktif melalui eksplorasi, kolaborasi, dan pengalaman langsung.

Salah satu inovasi utama dalam Kurikulum Merdeka adalah integrasi teknologi digital dalam proses pembelajaran. Setiap siswa akan dilengkapi dengan perangkat teknologi seperti gawai, tablet atau laptop yang akan digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat memperluas akses terhadap sumber belajar, memfasilitasi pembelajaran mandiri, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dalam era digital.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga menekankan pentingnya pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman nyata. Siswa akan diberikan kesempatan untuk terlibat dalam proyek-proyek kolaboratif yang relevan dengan kehidupan sehari-hari atau masalah-masalah sosial di sekitar mereka. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Pengembangan kemampuan sosial dan emosional juga menjadi fokus dalam Kurikulum Merdeka. Siswa akan diajak untuk belajar secara bersama-sama, berdiskusi, berkolaborasi, dan belajar dari satu sama lain. Hal ini diharapkan dapat memupuk rasa empati, kerjasama, dan keberagaman di antara siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang tangguh dan adaptif di tengah-tengah perubahan yang terus berlangsung.

Pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada pelatihan dan pengembangan para guru untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan baik. Para guru diberikan pelatihan intensif tentang metode-metode pembelajaran inovatif, penggunaan teknologi dalam pendidikan, serta cara mendesain dan mengevaluasi pembelajaran berbasis proyek.

Dengan diperkenalkannya Kurikulum Merdeka, diharapkan Indonesia dapat mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Pembelajaran yang menantang, relevan, dan inklusif diharapkan dapat menjadi landasan bagi kemajuan pendidikan Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun