Mohon tunggu...
AL KHAWARIZMI SITOMPUL
AL KHAWARIZMI SITOMPUL Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA STAI AL-HAMIDIYAH

PISIKOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Model -Model Pembelajaran yang Wajib Diketahui oleh Pendidik

20 Juni 2024   00:48 Diperbarui: 20 Juni 2024   01:00 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Model ini berfungsi sebagai pedoman bagi para guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

1. Model pembelajaran berbasis masalah 

Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, di mana mereka dihadapkan dengan masalah autentik yang harus dipecahkan melalui penyelidikan dan penemuan.Tujuan utama model ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan serta konsep esensial dari materi pembelajaran.Pembelajaran biasanya dimulai dengan penyajian masalah, dilanjutkan dengan mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan akhirnya menarik kesimpulan untuk memecahkan masalah.

2. Model pembelajaran berbasis proyek 

Model pembelajaran berbasis proyek adalah metode pengajaran yang berfokus pada proses pembelajaran melalui proyek-proyek yang dikembangkan oleh siswa. Siswa berperan aktif dalam merancang, melaksanakan, dan menyelesaikan proyek yang bermakna dan relevan dengan kehidupan nyata.Tujuan utama model ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep atau materi pelajaran melalui pengalaman belajar langsung. Manfaatnya adalah mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, kerja sama tim, dan kemampuan komunikasi siswa.Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi, menilai, menginterpretasi, dan mensintesis informasi untuk menghasilkan berbagai macam produk, seperti laporan, desain, atau proyek lainnya yang relevan.

3. Model pembelajaran berbasis inkuiri 

Model pembelajaran berbasis inkuiri menekankan pada proses penyelidikan dan penemuan. Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan, mengumpulkan informasi, dan membangun pemahaman mereka sendiri melalui eksplorasi dan eksperimen.Dalam model ini, siswa dilatih untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Mereka didorong untuk menganalisis, mengevaluasi, dan membuat kesimpulan berdasarkan bukti dan informasi yang mereka temukan.Model pembelajaran berbasis inkuiri juga mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Mereka dapat saling berbagi ide, berdiskusi, dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama.

4. Model pembelajaran berbasis discovery 

Model pembelajaran berbasis discovery menekankan pada keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Siswa didorong untuk menemukan konsep, prinsip, dan fakta melalui proses penyelidikan dan eksperimen secara mandiri.Dalam model ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan siswa dalam menemukan pengetahuan baru. Guru menyediakan sumber belajar dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

5. Model pembelajaran berbasis kooperatif 

Model pembelajaran berbasis kooperatif mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Siswa saling bertukar ide, berbagi pengetahuan, dan membantu satu sama lain dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.Dalam model pembelajaran ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Guru menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kolaborasi dan interaksi di antara siswa.

6. Model pembelajaran berbasis kontekstual 

Model pembelajaran berbasis kontekstual (Contextual Teaching and Learning - CTL) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Pendekatan ini membantu siswa untuk memahami konsep-konsep pelajaran melalui pengalaman langsung dan aplikasi dalam konteks yang relevan.Model CTL memiliki beberapa karakteristik penting, seperti pembelajaran yang berpusat pada siswa, mendorong kerja sama, menekankan proses belajar, mengaitkan materi dengan kehidupan nyata, dan mendorong siswa untuk belajar mandiri dan berpikir kritis.Penggunaan model CTL dapat memberikan manfaat, antara lain meningkatkan motivasi belajar, membantu siswa memahami konsep secara mendalam, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan memperkuat hubungan antara sekolah dan dunia nyata.

7. Model pembelajaran berbasis blended learning 

Model pembelajaran blended learning merupakan kombinasi pembelajaran tatap muka di kelas dan pembelajaran daring atau online. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran, berinteraksi, dan menyelesaikan tugas secara fleksibel kapan saja dan di mana saja.Teknologi digital menjadi komponen penting dalam model pembelajaran blended learning. Berbagai platform dan aplikasi online dimanfaatkan untuk memperkaya pengalaman belajar, meningkatkan keterlibatan peserta didik, serta mempermudah kolaborasi da

n umpan balik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun