Mohon tunggu...
Rizky Setyawan
Rizky Setyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Saya memiliki Hobi bermain Voly.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Senar dan Suling dalam Membudayakan Budaya Seni Jathilan (Jantung Teater)

12 Juni 2024   20:59 Diperbarui: 12 Juni 2024   21:10 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 2.2dok. pri
Gambar 2.2dok. pri

Dalam hal ini, Tari Jathilan tidak hanya sekedar tarian saja, tetapi juga memiliki makna simbolisme yang mendalam. Tari jathilan memiliki makna dan arti yang berbeda-beda dan cukup bervariasi. Ada yang menyebutkan bahwa dalam tarian jathilan banyak menyajikan atau menempatkan kuda sebagai objek sajian. Ada juga yang memberi makna bahwa kuda dipahami oleh masyarakat Jawa berkaitan dengan mantra-mantra seperti jaran penoleh dan jaran goyang. Berikut penjelasan lebih lanjut:

Gerakan Tari Jathilan

  • Njathil                    : Dalam bahasa Jawa, 'njathil' berarti meloncat-loncat menyerupai gerak-gerik kuda. Gerakan ini mencerminkan kekuatan dan kelincahan kuda.
  • Kuda Lumping    : Penari mengempit kuda yang terbuat dari anyaman bambu, yang merupakan simbol kekuatan dan spirit dalam kehidupan.
  • Topeng Kelon      : Beberapa penari menggunakan topeng kuda yang disebut "kelon" untuk menggambarkan kekuatan dan keanggunan kuda.

Musik Gamelan dalam Tari Jathilan

  • Iringan Gamelan : Musik gamelan yang mengiringi tari Jathilan memberikan nuansa mistis dan sakral, sekaligus menambah semangat dan energi bagi penari.
  • Ritme Dinamis     : Ritme musik yang dinamis dan seragam menggambarkan kuda yang perkasa dan lincah, serta menambah keindahan pada gerakan tarian.

Gambar 2.3dok. pri
Gambar 2.3dok. pri
Dengan demikian, gerakan dan musik dalam tari Jathilan tidak hanya untuk hiburan tetapi juga mengandung makna spiritual dan historis yang kuat, menghubungkan penari dan penonton dengan tradisi dan nilai-nilai budaya Jawa.

Pentingnya Kita Menjaga Budaya Tari Jathilan

Gambar 3.1dok. pri
Gambar 3.1dok. pri

Tari Jathilan merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah, sosial, dan spiritual, yang penting untuk dilestarikan. Sebagai bagian dari tradisi Jawa, tari ini mengandung unsur-unsur kepercayaan mistis dan sering dihubungkan dengan upacara persembahan kepada roh-roh leluhur, dewa, atau entitas gaib lainnya. Pelestarian Jathilan tidak hanya menjaga keindahan artistik dan keajaiban budaya yang terkandung di dalamnya, tetapi juga mempertahankan praktik-praktik spiritual dan kepercayaan yang telah lama ada dalam masyarakat Jawa. Tarian ini menjadi sarana untuk memohon keberkahan dan kesuburan, serta menjadi bentuk hiburan yang membawa semangat dan kegembiraan bagi masyarakat.

Selain itu, Jathilan memiliki peran penting dalam memperkuat identitas kultural dan mempertahankan kohesi sosial di tengah kemajuan zaman. Gerakan tari yang enerjik dan dinamis, serta iringan musik gamelan yang khas, menciptakan atmosfer yang magis dan penuh semangat, mengundang partisipasi dan kekaguman penonton. Tari ini juga mengandung pesan tentang persatuan dan kerjasama, di mana penari-penari saling bergantung satu sama lain dan menunjukkan kekompakan dalam gerakan yang seragam. Dengan demikian, pelestarian Jathilan tidak hanya penting untuk menjaga warisan budaya, tetapi juga untuk memperkuat masyarakat dan mempromosikan keberagaman budaya di Indonesia.

Hasil Wawancara Penari Jathilan Janter (Jantung Teater)

Gambar 4.1dok. pri
Gambar 4.1dok. pri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun