Hai hai hai
Selamat pagi, siang, sore, dan malam untuk kalian dimanapun berada, semoga sehat selalu, dimudahkan segala urusannya dan dilancarkan rezekinya.. AAMIIN. Namaku Rizky Saputra, hari ini aku mau membahas terkait dengan hal yang viral lagi nih, apa lagi sih yang ngga viral kalau bukan di Indonesia wkwkwk
Btw kalian pasti yang membaca ini ada yang masih di jenjang SD, SMP, SMA/SMK, Perkuliahan, dan bahkan yang sudah lulus bekerja, nahh pasti bisa dong Matematika hitung pertambahan? Masa ngga bisa, wkwkwk
Coba 1+1= berapa? 2 kan?
lalu 2+2= berapa? yapp benar 4
kemudian 50+50= berapa hayoo? 100? iyaap benar jugaa
Nah kalau 90+6= berapa tuh? 99? Lah? Kok? Hah? Bentarr, gimana maksudnya? Howw dude?
Yapp seperti judul diatas itu adalah Kontroversi yang sedang ramai belakangan saat ini terkait dengan dunia rebutan tendang bola alias Sepak Bola. Pertandingan Indonesia vs. Bahrain yang digelar di Bahrain National Stadium, Kamis (10/10/2024) malam WIB. Mungkin seperti ini yaa kondisi perasaan, emosional, pikiran, kesedihan, patah hati, patah tulang, gagal ginjal, sakit maag, batuk, pilek (bentar-bentar kayaknya agak, berlebihan dah). Sebenarnya sampai patah hati aja sih..
Dan yaap, kalian kalau udah kejadian kecurangan seperti ini pasti taulah (JENGG JENGG JENGG)
Dan disitulah mulai netizen Indonesia menjadi Hacker, FBI, CIA, apalagi yaa, yaa pokoknya begitulah mereka mencari setiap akun media sosial semua pemain Bahrain, bahkan akun Instagram Wasit dari Bahrain yang bernama Ahmed Al Kaf ikut diserang sampai akun Instagramnya di Private dan juga para pemain-pemain Bahrain yang ikut tutup/batasi kolom komentar dan private akunnya.
ITULAH KEKUATAN NETIZEN INDONESIA HAHAHAH!!! (ketawa jahat wkwkwk)
Jadi karena Instagramnya di privasi dan semua postingannya di arsipkan, saya sendiri tidak bisa melihat isi kolom komentar ujaran kebencian dari netizen Indonesia, tapi saya  menemukan ujaran kebencian di akun AFC Asian CUP
Nah ini beberapa bukti banyaknya komentar dari netizen Indonesia yang sekitar 150-250 ribu kurang lebih, jadi banyak sekali yaa hujatan sampai ujaran kebencian, hal ini dikarenakan PSSI sudah kirim laporan resmi soal Wasit Bahrain, tetapi AFC malah Pro terhadap Tim Bahrain dan malah mengatakan bahwa "Laporan Keluhan Timnas Indonesia Lawan Bahrain Tidak Detail". Sehingga hal tersebut membuat netizen Indonesia makin geram, hingga orang-orang yang ahli di bidang IT atau bahkan Hacker sampai meretas Google Maps lalu setiap jalan di Bahrain diubah menjadi AFC Mafia
Bahkan katanya Asosiasi Bahrain mendapatkan ancaman pembunuhan terhadap pemain di akun media sosial mereka. Ini salah satu bukti bahwa betapa warga Indonesia mengabaikan keselamatan nyawa manusia, melebihi dari ujaran kebencian. Bahkan Asosiasi Bahrain meminta untuk pindah Venue melawan Indonesia di pertandingan selanjutnya.
Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengecam tindakan tidak bertanggung jawab suporter Timnas Indonesia di dunia maya, yang dinilai tidak mencerminkan nilai-nilai olahraga. BFA mengungkapkan ketidakpuasan mendalam terhadap kampanye ancaman dan penghinaan ini, yang dapat membahayakan keselamatan anggota tim nasional saat bertanding di Jakarta. Untuk menjaga keselamatan tim, BFA sedang berkoordinasi dengan FIFA dan AFC dan berencana mengajukan permohonan pemindahan pertandingan dari Indonesia, mengingat perhatian besar FIFA dan AFC terhadap keselamatan tim.Â
jadi, kesimpulan yang bisa kita petik terkait Skandal Wasit dalam pertandingan Indonesia vs. Bahrain dan gelombang ujaran kebencian yang mengikutinya menunjukkan dampak negatif yang signifikan pada integritas olahraga dan hubungan antar negara. Insiden ini menciptakan ketegangan antara suporter, memicu perilaku tidak bertanggung jawab di dunia maya, dan merusak semangat sportifitas. Asosiasi Sepak Bola Bahrain mengeluarkan kecaman keras terhadap tindakan tersebut, menegaskan bahwa kampanye kebencian tidak mencerminkan nilai-nilai olahraga yang seharusnya menyatukan. Dalam upaya menjaga keselamatan dan menghormati prinsip-prinsip fair play, penting bagi semua pihak untuk menanggapi dengan bijak, mempromosikan dialog yang konstruktif, dan menegakkan norma-norma olahraga yang positif.
(walaupun sebenarnya yang memulai duluan kan Bahrain, ngga akan terjadi seperti ini kalau Bahrain tidak menyulut amarah netizen Indonesia yang punya julukan The Power Of Netizen!)
Ada pepatah yang mengatakan,Â
"Tidak ada asap, kalau tidak ada api"
yang artinya ada kejadian pasti ada sumbernya, ada dampak akibat pasti ada penyebabnya.
Dan juga ada pepatah yang mengatakan bahwa "jika kamu lapar, maka makanlah biar kenyang" soalnya ngetik tugas ini sambil nahan laper wkwkwkw
Itu saja yang bisa aku sampaikan, sampai bertemu di konten selanjutnya
Aku Rizky Saputra
terima kasih atas perhatiannya.. dadaahh :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H