Mohon tunggu...
Rizky
Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - samudra

masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penataan Sumber Daya Manusia Anti Birokrasi Ribet

22 Desember 2021   01:44 Diperbarui: 22 Desember 2021   01:44 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahan atau birokrasi masih terbilang kurang berhasil dalam memenuhi keinginan masyarakat, disaat penyelenggaraan birokrasi, masyarakat selalu mendapatkan sebuah permasalahan yang terjadi di lapangan sehingga antara harapan dan kenyataan tidak sesuai. masyarakat sudah mulai memandang bahwa birokrasi selama ini dianggap tidak amanat, menyulitkan, dan sangat berbelit. dalam birokrasi pemerintahan pun dianggap tidak profesional, biaya yang tinggi, adanya praktik korupsi, dan nepotisme. 

membangun integritas adalah membangun sistem, membangun manusia, dan membangun budaya. kata kunci dalam pembangunan manusia ialah untuk membangun aparat yang berkarakter dan profesional. membangun manusia tentu bukanlah hal yang mudah, karena membutuhkan penuh proses, penuh pembinaan, penuh penerapan, penuh pembiasaan, dan perlu penerapan yang berkelanjuttan. 

pemerintah saat ini ingin permasalahan ini segera teratasi dengan gencar-nya untuk melakukan reformasi penyelenggaraan pemerintahan atau pun birokrasi di semua bidang ekonomi, sosial, politik, hukum, dan budaya. dengan adanya reformasi dilakukan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional, dengan berkarakteristik, berintegrasi, kinerja tinggi, bebas bersih dari korupsi, dan tidak ada nepotisme. birokrasi pemerintahan ingin bisa melayani publik, netral, sejahtera, dan memegang teguh nilai nilai dasar dan kode etik kenegaraan.  

dalam penataan sumber daya manusia (SDM) adalah sebagai faktor penelitian yang fokus terhadap beberapa ilmuwan karena dalam penataan sumber daya manusia aparatur ini, terdapat berbagai macam masalah yang selalu terjadi. salah satu kota yang sudah menjalani penataan sumber daya manusia aparatur ialah kota Salatiga. pemerintah kota Salatiga menghadapi berbagai permasalahan yang ada dalam birokrasi pemerintahan-nya seperti, masalah pengadaan pegawai yang belum memenuhi kebutuhan organisasi. menurut pernyataan bapak Sutopo, S.E mengatakan, "untuk saat ini yang paling menjadi permasalahan adalah permasalahan mengenai kekurangan pegawai karena kebijakan moratorium, soalnya kebutuhan pegawai di Kota Salatiga 717 berdasarkan penyusunan formasi di tahun 2016 baik JFU maupun JFT".  (Wawancara tanggal 2 Maret 2017)

untuk permasalahan selanjutnya adalah penempatan ASN dalam jabatan yang masih belum di dasarkan pada kompetensi. dalam permasalahan ini bapak Jumiarto mengatakan, "permasalahan tentang kompetensi jabatan masih terjadi di Kota Salatiga. Jadi kebutuhan pegawai apabila dikaitkan dengan kompetensi individu dengan kompetensi   jabatan yang dibutuhkan terkadang tidak match, jadi mereka harus belajar untuk beradaptasi dengan pekerjaannya yang baru dengan cara bimtek atau lainnya".  (Wawancara tanggal 2 Maret 2017).

Administrasi Publik

menurut ilmuwan Chandler dan Plano (1988) dalam Keban (2007:3), bahwasa-nya administrasi publik ialah proses dimana sumber daya dan personel publik diorganisir dan dikoordinasikan dalam memformulasikan, menerapkan, dan mengelola keputusan dalam kebijakan publik. menurut Veithzal Rivai (2003) dalam Subekhi (2012:20) manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi dari segi-segi perencanaan, pengorganisir, pelaksanaan, pengendalian. dalam teori sumber daya manusia aparatur juga termasuk kategori perencanaan sumber daya manusia.

Human Resource Planning dapat mencangkup serangkaian kebijakan serta program dan kegiatan penarikan, menyelesaikan, mengembangkan, menyeleksi, memelihara,  dan menggunakan sumber daya manusia aparatur dalam memenuhi seluruh jabatan-jabatan struktural maupun jabatan fungsional dalam wujud meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi birokrasi pemerintahan. 

dalam mengukur penataan sumber daya manusia aparatur harus memperhatikan 11 langkah menurut Sedarmayanti (2009:94) yaitu, 1. menerapkan sistem merit dalam manajemen kepegawaian, 2. sistem didikan dan latihan yang efektif, 3. standar dan peningkatan kinerja, 4. pola karier yang jelas dan terencana, 5. standar kompetensi jabatan, 6. klasifikasi jabatan, 7. tugas, fungsi,dan beban proporsional. 8. rekrutmen sesuai prosedur, 9. penempatan pegawai sesuai keahlihan, 10. renumerasi memadai, 11. perbaikan sistem informasi manajemen kepegawaian.

menerapkan penerapan kinerja pada awal tahun untuk pegawai dengan kewajiban menyampaikan realisasi capaian kinerja dan juga kewajiban penandatanganan fakta integritas dengan atasan langsung. upaya penerapan disiplin dilaksanakan dengan pengawasan melekat, dengan penerapan  reward dan punishment. dalam hal ini telah menunjuk pegawai-pegawai teladan yang juga menindak lanjut bagi pegawai yang tidak disiplin. satu lagi, pembangunan database kepegawaian dapat dilaksanakan melalui aplikasi simpe, pada akhirnya pembangunan di bidang sumber daya manusia bertujuan untuk membangun aparat yang jujur dan berdisiplin, yang merasa bersalah apabila melakukan tindakan yang tidak sesuai norma dan aturan.

ada hal-hal yang harus kita laksanakan untuk mengurus pelaksanaan asesmen, 1. pemutakhiran peta jabatan organisasi di kementrian. 2. program selanjutnya adalah melakukan kebijakan sistem pengandalan ASN. indikator yang harus dicapai oleh area penataan sistem manajemen sumber daya manusia aparatur adalah, perencanaan kebutuhan pegawai sesuai perencanaan organisasi, proses penerimaan pegawai transparan, objektif, akuntabel, dan bebas KKN. pengembangan pegawai berbasis kompetensi, promosi jabatan dilakukan secara terbuka,  penetapan kinerja individu, penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai. pelaksanaan evaluasi jabatan, sistem informasi kepegawaian. 

jika semua penerapan sumber daya manusia aparat berjalan dengan lancar, maka segala kepengurussan yang ada di birokrasi pemerintahan akan berjalan dengan lancar tanpa ada keluhan, permasalahan, kegaduhan yang di terima oleh masyarakat. dalam kesadaran ini perlu ditumbuhkan bagi seluruh aparat birokrasi pemerintah karena mereka adalah pelayan masyarakat dan siap membantu, dan mengayomi masyarakat. dalam mengatur manusia memanglah bukan hal yang muda untuk dijalani, akan tetapi apabila ada kesadaran untuk bisa mengatur dari diri sendiri, lambat laun akan bisa berimbas kepada pekerjaan dan lingkungan sekitar. begitu pun yang ada dalam birokrasi, seluruh aparat diharapkan mampu menjadi acuan untuk seluruh masyarakat dalam penataan sumber daya manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun