Mohon tunggu...
Ananda RizkySA
Ananda RizkySA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Humaniora and Gaming

Mahasiswa STIABI Riyadlul Ulum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permainan Bola sebagai Ritual Pengorbanan ala Suku Maya

25 April 2021   07:28 Diperbarui: 25 April 2021   07:33 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The ball game court of Chichen Itz,Yucatan Mexico. Kredit foto by Adobe Stock

The ball game court of Chichen Itz,Yucatan Mexico. Kredit foto by Adobe Stock
The ball game court of Chichen Itz,Yucatan Mexico. Kredit foto by Adobe Stock

BERMAIN BOLA SEKALIGUS RITUAL KEAGAMAAN 

Menariknya lagi dari permainan bola suku maya yaitu bermain bola sekaligus ritual ke agamaan mereka. Suku maya sendiri menganggap permainan bola ini bukan hanya sebuah pertandingan biasa saja namun sekaligus ritual keagamaan untuk dewa mereka. Karena Suku maya sendiri meyakini lewat permainan ini mereka bisa berinteraksi dengan dewa mereka melalui Ritual ke agamaan ini yaitu dengan cara mengorbankan para pemain dengan cara di penggal kepalanya atau di keluarkan organ -- organ tubuhnya.

ASAL MULA PERMAINAN BOLA DI SUKU MAYA

Asal mula Permainan sepakbola ini juga bagi masyarakat maya sendiri menggambarkan siklus matahari dan bulan yang dimana siklus itu selalu berputar seperti bola dan agar matahari, bulan ini selalu berputar di porosnya. Adapun mitosnya sendiri karena marahnya Dewa -- dewa mereka yaitu dewa Hunahpu dan Vucub Hunahpu. Dewa ini kesal karena mendengar kebisingan yang terjadi di bawah langit akhirnya dewa tersebut membuat sebuah permainan untuk mereka yang ada di bumi. Namun Kedua dewa tersebut mempunya syarat. Syaratnya adalah yang kalah kepala mereka harus di penggal.

Biasanya Para pemain Permaian  ini Rata -- rata dari tawanan perang, Karena suku maya tersendiri juga sangat menyukai peperangan dengan bertujuan mencari tawanan untuk para dewa mereka. Biasanya Tawanan rakyat biasa di korbankan langsung sedangkan Tawanan seoarang dari bangsawan harus mengikuti sebuah pertandingan sepakbola atau tradisi permainan yang lainnya

PUNAHNYA SUKU MAYA YANG MEMBUAT TRADISI INI JUGA IKUT PUNAH

Seorang peneliti sekaligus ahli geokimia di St Andrew University Skotlandia. Mengemukakan bahwasannya suku maya ini punah karena dampak kekeringan yang di karenakan curah hujan di daerah tersebut sangat rendah. Hal inilah yang menyebabkan Daerah yang di huni masyarakat maya mengalami kekeringan, Hal ini juga yang menyebabkan banyaknya penyebaran penyakit di kalangan masyarakat maya. Selama musim panas dan kekeringan ini banyak masyarakat maya sendiri meninggalkan kota -- kota mereka. Hal ini yang membuat tradisi permainan sepakbola dan ritual keagamaan mereka terabaikan sehingga tradisi inipun akhirnya punah. 

Namun Permainan Sepakbola ini tidak ikut punah karena sampai sekarang juga masih ada yang memainkan permainan sepakbola ala suku maya ini namun yang hilang dari permainan ini adalah Ritual ke agamaannya yang dulu suku maya memainkan sepakbola ini sebagai ritual keagamaan, Namun berbeda dengan zaman sekarang yang hanya di mainkan untuk memperingati atau mengenang saja oleh para masyarakat Amerika terutama Masyarakat Meksiko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun