Siklus Kader Muda Persyarikatan
Keharmonisan komunikasi antar Persyarikatan (Muhammadiyah) selaku pengawasan terhadap ortom menjadikan wadah pengkaderan generasi muda Muhammadiyah lebih terjaga. Pentingnya evaluasi Persyarikatan (Muhammadiyah) yang komperhensif terhadap pengkaderan ortom, menyebabkan output dalam memahami Ideologi terbagi menjadi berberapa kelompok. Kelompok tersebut bisa saja berupa kelompok yang kaku, eksklusif tidak kontekstual dengan realitas sosial yang terjadi. Mandeg-nya proses evaluasi dalam internalisasi ideologi lanjutan akan menyebabkan arah pengkaderan yang tidak matang.
Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Memiliki peranan penting dalam proses pengkaderan di badan persyarikatan, untuk itu setiap kader, akan berasal dari Cabang dan mendarmabaktikan dirinya pada Cabang. Cabang akan aktif dan terberdayakan apabila setiap kadernya mampu menjadi pionir aktifnya Ranting sebagai akar rumput (grass root) yang kokoh.
Kedepannya target capaian dalam pengkaderan menjadi penting minimal target tersebut ialah; 32 kader ranting tercipta sebagai kader Dasar, 3 (tiga) kader daerah tercipta sebagai kader Madya, dan 1 (satu) kader cabang tercipta sebagai kader Paripurna dari PCPM Tanjungpandan dibawah asuhan PDPM Belitung dan PWPM Bangka Belitung.
Tanjungpandan 24 Januari 2021
Billahi Fii Sabililhaq
Fastabiqul Khairat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H