Mohon tunggu...
Rizky Ramdani
Rizky Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi baca, mengajar, olahraga(joging, berenang)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orangtua sebagai Tonggak Pendidikan Anak: Tips-tips dalam Mendidik

25 Oktober 2023   05:00 Diperbarui: 25 Oktober 2023   05:11 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak. Mereka bukan hanya sebagai penyedia kebutuhan fisik dan emosional anak, tetapi juga sebagai pendidik pertama yang memainkan peran kunci dalam membentuk landasan pendidikan anak. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dukungan dan keterlibatan orang tua secara positif berhubungan dengan prestasi akademik yang lebih tinggi pada anak-anak. Anak-anak yang menerima dukungan emosional dan akademik yang kuat dari orang tua cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk belajar dan meraih keberhasilan di sekolah. 

Selain itu, interaksi orang tua dan anak di rumah juga memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan kognitif dan sosial anak. Ketika orang tua melibatkan anak dalam percakapan, membaca bersama, atau memberikan pengalaman belajar di rumah, mereka membantu membangun koneksi otak yang penting untuk pembelajaran dan perkembangan anak. 

Dari penjelasan di atas, nampak urgensi yang amat jelas terkait pentingnya pendidikan pertama dari orang tua. Tentu bukanlah hal yang mudah dalam mewujudkan hal tersebut. Maka dari itu, berikut tips-tips yang dapat dilakukan oleh orang tua sebagai pendidik terhadap anak-anaknya:

1. Orang Tua menjadi Fasilitator 

Orang tua dapat berperan sebagai fasilitator dalam pendidikan anak. Mereka dapat menciptakan lingkungan yang mendukung belajar, memberikan bimbingan, dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Dengan menjadi fasilitator, mereka menginspirasi anak untuk mengembangkan minat dan keingintahuan mereka sendiri. Mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah. Misalnya, mereka dapat menyediakan ruang belajar yang tenang dan nyaman, lengkap dengan buku, alat tulis, dan bahan referensi lainnya. Dengan adanya lingkungan belajar yang baik, anak-anak akan merasa termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi pengetahuan baru. 

2. Dukungan dan Pujian dari Orang Tua

Dukungan dan pujian dari orang tua sangat penting bagi perkembangan anak. Ketika anak merasa didukung dan dihargai, mereka merasa termotivasi untuk belajar dan mencoba hal-hal baru. Pujian yang spesifik dan konstruktif dari orang tua membantu meningkatkan rasa percaya diri anak. Dengan mendapatkan dukungan dan pujian yang tepat, anak-anak dapat mengembangkan motivasi, identitas positif, hubungan emosional yang baik, kemampuan mengatasi rintangan, dan kesejahteraan secara keseluruhan. 

Misalnya, jika anak berhasil menyelesaikan tugas rumah dengan baik, orang tua dapat memberikan dukungan dengan mengatakan, "Hebat sekali pekerjaanmu menyelesaikan tugas rumah dengan teliti dan tepat waktu. Aku sangat bangga dengan usahamu Nak. Teruslah melakukan yang terbaik!"

Dalam contoh tersebut, orang tua memberikan pujian yang spesifik dan konstruktif kepada anak atas prestasi mereka dalam menyelesaikan tugas rumah. Pujian tersebut menyebutkan atribut positif tentang ketelitian dan kedisiplinan anak, serta mengungkapkan rasa bangga dan dorongan untuk terus berusaha. Hal ini memberikan dukungan yang jelas kepada anak dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.

3. Memberi Anak Kesempatan untuk Mengeksplorasi Kegiatan dan Minat Lain 

Setiap anak memiliki banyak potensi masing-masing. Dengan memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi kegiatan dan minat lain, orang tua membantu anak menemukan minat dan bakat mereka sendiri. Hal ini tidak hanya membantu anak mengembangkan keterampilan baru, tetapi juga membantu mereka dalam mengeksplorasi potensi mereka secara lebih luas dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Misalnya, anak menunjukkan minat yang besar dalam musik. Orang tua dapat memberi anak kesempatan untuk mengeksplorasi minat musik mereka dengan memberikan mereka akses ke alat musik atau les musik.  Orang tua dapat membelikan anak gitar dan membiarkan mereka bermain-main dengan alat musik tersebut. Selain itu, orang tua juga dapat mencari kelas musik atau kelompok musik di komunitas setempat yang dapat diikuti anak. Dengan memberikan kesempatan ini, anak dapat mengeksplorasi minat mereka dalam musik dan mengembangkan keterampilan musik mereka secara mandiri.

Dalam contoh di atas, orang tua memberi anak kesempatan untuk mengeksplorasi minat mereka dalam musik. Dengan memberikan akses ke alat musik dan mencari kesempatan belajar musik, orang tua memberikan dukungan kepada anak untuk mengembangkan minat mereka dengan cara yang mereka sukai. Sehingga minat dan bakat, keterampilan, rasa percaya diri, pemahaman diri, dan krativitas pada diri anak meningkat. 

4. Mendorong Pertanyaan dan Pemecahan Masalah 

Orang tua harus mendorong anak untuk bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan mereka sendiri. Ini melibatkan anak dalam proses belajar yang aktif dan membangun keterampilan berpikir kritis. Orang tua dapat membantu anak mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dengan memberikan tantangan yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Berikut contoh yang mungkin dapat menjadi gambaran.

Anak: "Ayah, mengapa bunga-bunga tumbuh?"
Ayah: "Pertanyaan yang bagus! Menurut kamu mengapa bunga-bunga bisa tumbuh?"
Anak: "Aku tidak yakin. Apakah mereka tumbuh karena air dan sinar matahari?"
Ayah: "Benar, air dan sinar matahari adalah faktor penting dalam pertumbuhan bunga. Apa yang bisa kita lakukan untuk mencari tahu lebih banyak tentang proses pertumbuhan bunga?"
Anak: "Mungkin kita bisa mencari buku di perpustakaan atau mencari informasi di internet?"
Ayah: "Pintar! Kita bisa melakukan itu dan mencari informasi yang menarik tentang bagaimana bunga tumbuh. Setelah itu, kita bisa berdiskusi dan melihat jika ada eksperimen sederhana yang bisa kita coba untuk bisa memahaminya lebih dalam."

Dalam contoh di atas, orang tua mendorong anak untuk bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri mengenai pertumbuhan bunga. Mereka tidak langsung memberikan jawaban, tetapi mengajak anak untuk berpikir dan berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Orang tua juga mendorong anak untuk mencari sumber informasi dan melakukan eksperimen sederhana untuk memperdalam pemahaman mereka tentang pertumbuhan bunga. Dengan demikian, anak terlibat dalam proses berpikir kritis dan pemecahan masalah yang membantu mereka mengembangkan keterampilan intelektual dan pengetahuan.

5. Memberi Anak Akses ke Sumber Daya Kreatif 

Orang tua dapat memperluas wawasan anak dengan memberikan akses ke sumber daya kreatif. Misalnya, orang tua menyediakan buku, permainan, bahan seni, alat musik, dan sumber daya digital yang mendukung pembelajaran kreatif dan imaginatif. Orang tua dapat mengunjungi perpustakaan, museum, atau acara budaya bersama anak untuk memperluas pengetahuan mereka.

6. Menghargai Proses Lebih dari Hasil 

Orang tua harus mengajarkan anak untuk menghargai proses belajar lebih dari hasil akhir. Mendorong anak untuk berusaha dan belajar dari kegagalan adalah kunci penting dalam pengembangan ketekunan dan motivasi intrinsik. Orang tua dapat membantu anak melihat bahwa belajar adalah perjalanan yang berharga, di mana setiap langkah kecil memiliki nilai dan kepentingan sendiri.

Misalnya, anak sedang belajar bermain piano dan mereka berhasil mempelajari sebuah lagu dengan baik. Orang tua dapat menghargai proses belajar anak dengan berkata, "Aku bangga melihat betapa tekunnya kamu berlatih setiap hari. Padahal sebelumnya kamu tidak bisa. Tapi lihat sekarang, berkat proses yang panjang dengan ketekunan dan kesabaran yang luar biasa, kamu bisa Nak!"

Dengan menghargai proses belajar anak, orang tua memberikan pengakuan yang positif atas usaha anak, memperkuat motivasi intrinsik, dan mendorong mereka untuk terus berusaha dan belajar dengan penuh semangat.

Kesimpulan:

Orang tua memiliki peran yang tak tergantikan dalam pendidikan anak. Dengan menjadi fasilitator, memberikan dukungan, mendorong eksplorasi, mempromosikan pertanyaan dan pemecahan masalah, memberikan akses ke sumber daya kreatif, serta menghargai proses belajar, orang tua dapat membantu anak tumbuh dan berkembang secara holistik. Kolaborasi antara orang tua dan guru juga penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung anak dalam mencapai potensi terbaik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun