Mohon tunggu...
Muhamad RizkyRamdan
Muhamad RizkyRamdan Mohon Tunggu... Model - Rizky Ramdan

Seorang travel blogger & travel vlogger yang memiliki passion berpetualang baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sedang menempuh pendidikan S3 Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Selanjutnya

Tutup

Money

Rapuhnya Bisnis Biro Perjalanan Pariwisata

27 Maret 2020   10:16 Diperbarui: 27 Maret 2020   10:44 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga memasuki bulan maret, lumayan shock juga karena virus corona masuk ke Indonesia dan Pemerintah kita bisa dikatakan belum siap. Korban yang terinfeksi Virus Corona setiap hari terus meningkat dan imbasnya adalah batalnya semua tour pada bulan maret hingga pertengahan tahun. Bahkan pada bulan ini saya memiliki grup untuk tour ke Luar Negeri langsung kami batalkan dan beberapa diantaranya tiket penerbangan tidak bisa di refund dan tentunya saya punya komitmen untuk mengembalikan 100% Down Payment Land Tour.

Lebih parahnya lagi tour dalam negeri juga terkena imbasnya, beberapa perusahaan memutuskan untuk cancel tour mereka dan alhasil income saya adalah Nol Rupiah hingga virus corona ini berakhir. Dan mungkin asumsi saya dengan adanya lock down akibat virus corona ini kok rasa rasanya Indonesia bakal terkena resesei dimana harga beberapa bahan barang pokok sudah mulai naik, dollar sudah menyentuh angka 16 rb dari awalnya 14 rb, usaha usaha yang skalanya mikro dan kecil tidak dapat beroperasi dan tentunya pertumbuhan ekonomi pada pertengahan tahun hingga akhir tahun bakalan merosot tajam.

Yang saya pikirkan, pemuliah ekonomi kita ini gk akan bisa cepat jika korban akibat virus corona terus bertambah dan aktivitas tidak segera pulih. Hal ini menjadikan saya agak deg degan juga dalam berwirausaha di Bisnis Pariwisata ini, karena bisnis pariwisata ini bukan kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan.

Dengan permasalah setiap tahun dari merintis usaha biro perjalanan pariwisata bermodalkan website, saya cuma mau menyampaikan bahwa bisnis kita ini sebenernya adalah bisnis pelengkap saja dan memang rasa rasanya agak keliru menjadikan bisnis biro perjalanan wisata sebagai usaha utama tanpa punya pegangan bisnis yang lain dimana kunci dari bisnis itu adalah cashflow harian yang profitable seperti makanan misalnya. Mungkin di waktu yang akan datang saya akan mencoba beberapa bisnis yang lebih profitable dan pekerjaan yang lebih aman.

Sekilas perjalanan saya di Bisnis Biro Perjalanan Pariwisata,

Terimakasih Corona,

Rizky Ramdan
27 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun