Mohon tunggu...
Rizki Ramadhan
Rizki Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Sebagai Mahasiswa di sebuah Universitas yang ada di bandung yaitu Universitas Komputer Indonesia

Saya Semester 5 yang suka bermain basket dan Beropini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Penipuan Online Melalui Pengiriman File APK di Pesan Whatsapp

16 Februari 2024   00:34 Diperbarui: 16 Februari 2024   00:49 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selanjutnya, Diego juga mengimbau pelanggan J&T Express untuk berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan perusahaan mereka. Dia menekankan bahwa perusahaan selalu mengimbau pelanggan agar waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mencatut nama J&T Express.

Diego juga menegaskan bahwa satu-satunya aplikasi resmi untuk pengecekan resi J&T Express dapat diunduh melalui AppStore dan Play Store dengan pencarian "J&T Express". Selain itu, pelanggan juga dapat menghubungi call center resmi J&T Express di nomor 021 - 8066 1888.

Di sisi lain, PT PLN, melalui Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN, Gregorius Adi Trianto, membantah bahwa pesan yang dikaitkan dengan perusahaan tersebut berasal dari PLN.

Pemberitahuan terkait tunggakan rekening listrik disertai dengan ajakan untuk mengunduh atau membuka aplikasi PLN.apk agar terhindar dari pemblokiran dan pemutusan listrik di rumah pelanggan adalah tidak benar, dan bukan informasi yang dikeluarkan oleh PT PLN (Persero)," ujar Greg dalam keterangan resmi sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/12/2022).

Greg menambahkan bahwa informasi resmi terkait layanan dan promosi PLN dapat ditemukan melalui aplikasi PLN Mobile. Aplikasi PLN Mobile adalah aplikasi resmi yang dapat diunduh melalui Google Play Store maupun App Store.

Greg juga mengajak seluruh pelanggan PLN untuk berhati-hati terhadap hoaks yang beredar di media sosial terkait modus penipuan ini.

Dilansir oleh Kompas.com, Konsultan Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan bahwa modus penipuan menggunakan pengiriman file APK ini sebelumnya pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Perbedaan utamanya hanya terletak pada penipu yang mengirimkan file dengan nama aplikasi dari salah satu jasa ekspedisi.

"Penipu hanya mengubah tema sosial engineering-nya, jika sebelumnya aplikasinya untuk melacak paket, sekarang aplikasinya untuk melihat gambar paket," ungkap Alfons sebagaimana dikutip dari Kompas.com pada Senin (5/12/2022).

Alfons menjelaskan bahwa modus penipuan ini bertujuan untuk mencuri One-Time Password (OTP) yang biasanya dikirim melalui SMS.

Ketika korban mengklik file yang dikirim oleh pelaku, file tersebut akan terinstal dan memiliki tampilan yang meyakinkan seperti aplikasi dari salah satu jasa ekspedisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun