Cetak lebih banyak uang untuk menyelesaikan masalah ekonomi.
 Asumsinya, jika uang berlimpah, semua orang akan kaya.
 Sekilas, "logika" ini tampak menarik, seolah-olah merupakan jalan pintas menuju kesejahteraan.
 Namun jika dikaji lebih dekat, akan terlihat bahwa solusi cepat ini mempunyai potensi bahaya yang dapat melumpuhkan perekonomian.
 Realitas perekonomian jauh lebih kompleks.
 Mencetak terlalu banyak uang ibarat membangun istana di atas pasir: kelihatannya bagus, namun rapuh.
 Bukannya mendatangkan kesejahteraan, langkah ini malah berujung pada inflasi, sebuah momok yang mengikis daya beli masyarakat.
 Uang yang tadinya cukup untuk membeli kebutuhan pokok tiba-tiba kehilangan nilainya.
 Seperti kata pepatah, "Semakin banyak uang yang beredar, semakin sedikit nilainya.
" Bukan hanya itu saja bahaya inflasi.
 Ketidakstabilan nilai mata uang menciptakan situasi perekonomian yang tidak menentu.