Faktor Risiko
Orang yang mengalami pelecehan fisik, seksual atau emosional jangka panjang selama masa kanak-kanak berada pada risiko terbesar untuk memicu gangguan disosiatif. Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami peristiwa traumatis lainnya, seperti perang, bencana alam, penculikan, dan penyiksaan, juga dapat memicu gangguan disosiatif.
Komplikasi
Orang dengan gangguan disosiatif berada pada peningkatan risiko komplikasi dan gangguan seperti ; Menyakiti diri sendiri, Keinginan bunuh diri, Disfungsi seksual, Depresi dan kecemasan, Stres pascatrauma, Gangguan kepribadian, Gangguan tidur, termasuk mimpi buruk, insomnia, Gangguan makan, Gejala fisik seperti pusing atau kejang non-epilepsi
Pencegahan Gangguan Disosiatif
Anak-anak yang dilecehkan secara fisik, emosional atau seksual berada pada peningkatan risiko terkena gangguan disosiatif. Jika stres atau masalah pribadi lainnya memengaruhi cara Anda memperlakukan anak Anda, carilah bantuan untuk menanganinya.
Bicaralah dengan orang tepercaya seperti teman maupun dokter. Mintalah bantuan untuk menemukan sumber daya seperti terapis keluarga. Cari program pendidikan komunitas yang menawarkan kelas pengasuhan anak yang juga dapat membantu Anda belajar pola asuh yang lebih sehat.
Jika anak Anda telah dilecehkan atau mengalami peristiwa traumatis lainnya, segera temui dokter. Dokter Anda dapat merujuk Anda ke profesional kesehatan mental yang dapat membantu anak Anda pulih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H