Mohon tunggu...
Rizky Rachmat
Rizky Rachmat Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Seorang digital marketer sambil kegiatan sosial kemanusiaan, baca fiksi dan foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Zakat Maal: Rukun Islam Yang Banyak Dilupakan

18 Oktober 2024   16:34 Diperbarui: 19 Oktober 2024   16:05 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: laznasdewandakwah.or.id 

Jika shalat menjadi ibadah wajib yang rutin dilakukan oleh mayoritas umat Muslim, mengapa zakat seringkali terabaikan? Padahal, zakat dan shalat memiliki status hukum yang sama---sama-sama merupakan rukun Islam. Kewajiban shalat dan zakat disebutkan berulang kali dalam Al-Qur'an, bahkan sering kali disebutkan bersamaan, seperti dalam Surat Al-Baqarah ayat 110: "Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat..." (QS. Al-Baqarah: 110). Namun kenyataannya, banyak umat Muslim yang rutin melaksanakan shalat lima waktu tetapi masih lalai dalam menunaikan zakat, terutama zakat maal. Apa yang menjadi penyebab ketimpangan ini?

Hukum Zakat: Sama Wajibnya dengan Shalat

Zakat adalah rukun Islam ketiga, setelah syahadat dan shalat. Sebagai ibadah yang berfungsi menjaga keseimbangan sosial, zakat memiliki urgensi yang tak kalah dengan shalat. Dalam Al-Qur'an, zakat disebutkan sebanyak 30 kali, dan 27 di antaranya disebutkan bersamaan dengan shalat. Ini menandakan betapa pentingnya zakat dalam Islam, seiring dengan shalat sebagai kewajiban yang menyatukan hubungan manusia dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan dengan sesama (hablumminannas).

Salah satu hadits yang memperkuat kewajiban zakat adalah sabda Rasulullah SAW: "Islam dibangun di atas lima hal: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan berhaji ke Baitullah bagi yang mampu" (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan demikian, menunaikan zakat tidak kalah pentingnya dengan melaksanakan shalat bagi setiap Muslim yang telah mencapai nisab, atau batas minimal kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya.

Zakat Maal vs Zakat Fitrah

Seringkali, masyarakat Muslim lebih mengenal zakat fitrah yang ditunaikan pada bulan Ramadan sebelum Idul Fitri. Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap individu Muslim, sementara zakat maal adalah zakat yang dikeluarkan dari harta kekayaan yang dimiliki seseorang selama satu tahun jika telah mencapai nisab. Zakat maal meliputi hasil usaha, perdagangan, hasil pertanian, hingga investasi. Karena lingkupnya yang lebih luas dan kompleks, zakat maal seringkali terabaikan, padahal dampaknya bagi kesejahteraan umat jauh lebih signifikan.

Abu Bakar dan Perang Melawan Penolak Zakat

Sejarah Islam mencatat kisah Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang dengan tegas memerangi kaum yang menolak membayar zakat setelah wafatnya Rasulullah SAW. Bagi Abu Bakar, zakat adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar. Penolak zakat, menurutnya, adalah mereka yang merusak sendi-sendi sosial Islam. Ini menunjukkan betapa zakat adalah kewajiban yang tak bisa diabaikan, sama seperti kewajiban mendirikan shalat.

Mengapa Zakat Itu Penting?

Zakat memiliki dampak yang luas, tidak hanya bagi mereka yang berzakat tetapi juga bagi penerimanya. Dari sisi pemberi, zakat adalah sarana membersihkan harta dan mendekatkan diri kepada Allah. Allah SWT berfirman, "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka..." (QS. At-Taubah: 103). Artinya, zakat adalah bentuk penyucian harta dari sifat-sifat negatif seperti keserakahan dan cinta berlebihan pada materi.

Bagi penerima zakat, dampaknya bisa sangat signifikan. Banyak lembaga amil zakat yang mengelola dana zakat untuk program-program pemberdayaan masyarakat. Contohnya, program pemberdayaan ekonomi bagi kaum dhuafa dan pengelolaan zakat untuk pendidikan telah membantu ribuan orang lepas dari kemiskinan. Bahkan, tidak sedikit penerima zakat yang akhirnya mampu bangkit dan menjadi muzakki---orang yang berzakat---di masa depan. Dengan zakat, keseimbangan ekonomi umat Islam terjaga, dan angka kemiskinan bisa ditekan secara signifikan.

Seperti yang dilakukan Laznas Dewan Dakwah. Melalui dana zakat yang dihimpun, Laznas Dewan Dakwah mengembangkannya ke banyak program santunan dan pemberdayaan bagi masyarakat miskin dan membutuhkan. Seperti beasiswa pendidikan, program makan siang gratis, program sembako gratis, borong sayur petani, pelatihan dan pemberdayaan ekonomi umat bahkan dari zakat itu juga mendukung dakwah dai-dai Dewan Dakwah di pedalaman Nusantara yang mengajarkan agama Islam di pelosok-pelosok Indonesia. Itu baru yang dilakukan Laznas Dewan Dakwah sudah bisa sebesar itu, apalagi jika digabungkan dengan program-program lembaga zakat lainnya angkanya akan semakin massif lagi dan manfaat yang terlahirkan sangat luar biasa sekali.

Source: laznasdewandakwah.or.id 
Source: laznasdewandakwah.or.id 

Kenapa Zakat Terlupakan?

Salah satu alasan banyak orang meninggalkan zakat adalah kurangnya pemahaman tentang kewajiban ini. Banyak orang yang belum tahu bahwa zakat maal wajib ditunaikan setiap tahun jika kekayaan mereka mencapai nisab. Selain itu, adanya perasaan "zakat hanya untuk orang yang sangat kaya" atau "harta yang dimiliki belum cukup" juga menjadi faktor penyebab kelalaian ini.

Selain itu, keterbatasan infrastruktur zakat juga menjadi kendala. Banyak yang merasa kesulitan untuk menunaikan zakat karena proses yang rumit atau tidak tahu kepada siapa zakat harus disalurkan. Hal ini berbeda dengan shalat yang bisa dilakukan sendiri di rumah tanpa memerlukan pihak ketiga. Ketiadaan edukasi yang kuat mengenai pentingnya zakat juga menambah faktor-faktor tersebut.

Dosa Bagi Yang Meninggalkan Zakat

Bagi mereka yang dengan sengaja meninggalkan zakat, ancaman hukuman baik di dunia maupun akhirat sudah jelas tertulis dalam Al-Qur'an dan hadits. Allah berfirman, "Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukan kepada mereka azab yang pedih" (QS. At-Taubah: 34). Di akhirat, orang yang menolak berzakat akan mendapatkan siksa yang berat berupa hartanya yang tidak dizakati dibakar dan disematkan di tubuh mereka.

Di dunia, akibat dari tidak menunaikan zakat terlihat dalam ketimpangan sosial dan ekonomi yang semakin lebar. Orang kaya semakin kaya, sementara orang miskin semakin terpuruk. Tidak adanya distribusi harta yang adil melalui zakat juga mengakibatkan terhambatnya upaya pemberdayaan masyarakat. Dengan zakat, seharusnya kaum dhuafa bisa mendapatkan kesempatan untuk hidup lebih baik.

Edukasi Masif dan Intervensi Teknologi Untuk Meningkatkan Pembayar Zakat

Agar kesadaran zakat semakin meningkat, edukasi harus dilakukan secara terus-menerus. Umat Muslim perlu memahami bahwa zakat adalah ibadah yang wajib dan bukan pilihan. Sosialisasi zakat melalui berbagai media, termasuk media sosial, juga harus diperkuat.

Selain edukasi, teknologi juga dapat menjadi solusi. Saat ini, banyak platform zakat online yang memudahkan umat Muslim untuk menunaikan zakat mereka kapan saja dan di mana saja. Zakat melalui website atau aplikasi telah menjadi tren yang memudahkan proses zakat, dari perhitungan hingga penyaluran. Dengan adanya teknologi, tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda zakat.

Laznas Dewan Dakwah, sebagai lembaga amil zakat nasional, kini telah memperkuat sistem penerimaan zakatnya. Membayar zakat menjadi lebih praktis tanpa perlu datang langsung ke konter zakat karena sekarang bisa dilakukan melalui situs web mereka, laznasdewandakwah.or.id. Di sana, tersedia kalkulator zakat untuk membantu calon muzakki (pembayar zakat) menghitung jumlah zakat yang wajib mereka bayarkan berdasarkan kekayaan yang dimiliki. Setelah perhitungan selesai, pengguna bisa langsung menuju fitur pembayaran zakat. Kemudahan ini juga dilengkapi dengan berbagai metode pembayaran yang tersedia, membuat proses menjadi lebih cepat dan nyaman. Apabila ada pertanyaan atau butuh bantuan, customer service siap melayani 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sehingga zakat bisa ditunaikan dengan mudah, tepat waktu, dan terjamin amanah.

Source: laznasdewandakwah.or.id 
Source: laznasdewandakwah.or.id 

Zakat Untuk Sejahtera Dunia Akhirat

Zakat adalah ibadah wajib yang sangat penting. Bukan hanya bagi pemilik harta, tetapi juga bagi 8 golongan yang berhak menerimanya. Dengan zakat, umat Islam dapat menjaga keseimbangan ekonomi dan membantu mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu, jangan lagi melalaikan zakat, karena hukumnya sama wajibnya dengan shalat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun