Mohon tunggu...
Rizky Rachmat
Rizky Rachmat Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Seorang digital marketer sambil kegiatan sosial kemanusiaan, baca fiksi dan foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dengan Ini Kita Bantu Mereka Melihat Lagi

16 Oktober 2024   14:42 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda membayangkan hidup tanpa bisa melihat dengan jelas? Mata, yang selama ini menjadi jendela kita untuk memahami dunia, bisa mulai kehilangan fungsinya jika tidak dijaga dengan baik. Namun, bagaimana jika masalah penglihatan ini terjadi pada mereka yang tak punya akses ke pengobatan? Bagi banyak masyarakat miskin, menjaga kesehatan mata bukanlah pilihan, tapi kebutuhan yang tak terjangkau. Apa solusi bagi mereka yang tidak mampu?

Bersyukurlah Punya Mata

Mata adalah salah satu anugerah terbesar yang dimiliki manusia. Setiap hari, mata kita bekerja keras untuk memungkinkan kita melihat dunia di sekitar kita, dari hal-hal sederhana seperti membaca pesan di ponsel hingga hal-hal kompleks seperti menavigasi di jalan yang ramai. Penglihatan yang baik sangat penting bagi produktivitas kita di tempat kerja, sekolah, atau bahkan dalam aktivitas sehari-hari. Sayangnya, banyak dari kita yang meremehkan pentingnya menjaga kesehatan mata, padahal penglihatan yang terganggu bisa berdampak besar pada kualitas hidup.

Kenapa bisa sakit mata?

Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa mengalami penurunan kualitas penglihatan. Beberapa faktor umum termasuk penuaan, genetik, penyakit seperti diabetes, atau paparan cahaya biru dari layar yang berlebihan. Selain itu, kebiasaan yang buruk seperti membaca dalam cahaya redup atau mengucek mata secara berlebihan juga bisa mempengaruhi kesehatan mata. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa lebih parah, mengakibatkan seseorang kehilangan penglihatannya secara bertahap atau bahkan total.

Gangguan penglihatan seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), atau astigmatisme adalah beberapa kondisi yang paling umum. Meskipun kondisi ini bisa dikelola dengan penggunaan alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak, tidak semua orang memiliki akses yang mudah ke perawatan ini.

Agar dapat melihat lebih baik lagi

Kabar baiknya, banyak gangguan penglihatan bisa diperbaiki dengan intervensi medis yang tepat. Misalnya, operasi katarak bisa memulihkan penglihatan yang kabur akibat lensa mata yang keruh, dan kacamata bisa membantu memperbaiki kelainan refraksi seperti rabun jauh atau rabun dekat. Ada juga teknologi terbaru seperti lensa intraokular dan operasi laser mata yang bisa menawarkan solusi jangka panjang bagi mereka yang tidak ingin terus bergantung pada kacamata.

Namun, seperti banyak perawatan kesehatan lainnya, biaya untuk menjaga kesehatan mata seringkali tidak murah. Pemeriksaan mata rutin, pembelian kacamata, hingga operasi mata bisa memakan biaya yang cukup besar, terutama bagi mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. Bagi banyak keluarga miskin, kebutuhan untuk mendapatkan perawatan mata yang layak menjadi tantangan besar.

Kacamata Solusi Yang Terjangkau

Kacamata adalah salah satu solusi paling sederhana dan efektif untuk memperbaiki penglihatan. Dengan sepasang kacamata yang tepat, seseorang bisa kembali melihat dengan jelas, meningkatkan produktivitasnya di tempat kerja, performanya di sekolah, dan kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kacamata dapat meningkatkan performa belajar anak-anak hingga 25%, serta membantu pekerja dewasa meningkatkan produktivitas kerja mereka (Brien Holden Vision Institute).

Namun, bagi kaum miskin, bahkan solusi yang sederhana seperti kacamata bisa menjadi sesuatu yang sulit dijangkau. Mereka seringkali harus memilih antara membeli kebutuhan pokok seperti makanan dan air atau membeli kacamata. Tanpa kacamata, kualitas hidup mereka terpengaruh secara signifikan, baik dari segi pendidikan, pekerjaan, maupun kesejahteraan secara keseluruhan.

Dunia orang miskin tanpa kacamata

Untuk banyak orang di kelas menengah ke atas, kacamata mungkin hanya alat sederhana yang bisa dibeli di toko optik mana pun. Namun, bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan, bahkan membeli kacamata dasar bisa menjadi beban finansial yang besar. Selain itu, beberapa orang di daerah pedalaman atau miskin tidak memiliki akses ke pemeriksaan mata yang layak atau tidak memiliki pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan mata.

Menurut data WHO, sekitar 2,2 miliar orang di dunia mengalami gangguan penglihatan, dan sekitar setengahnya bisa dihindari atau belum tertangani karena tidak memiliki akses ke perawatan mata yang tepat. Di banyak negara berkembang, kacamata bisa menjadi barang mewah yang tidak terjangkau bagi mereka yang membutuhkan. Ironisnya, mereka yang paling memerlukan bantuan untuk memperbaiki penglihatannya justru adalah mereka yang tidak mampu membelinya.

Saling bantu antar warga

Bersyukur, makin banyak Yayasan maupun Perusahaan yang menyalurkan dana sosialnya ke dalam bentuk program Kesehatan mata ini. Seperti yang Laznas Dewan Dakwah lakukan, melalui program kesehatannya yaitu "Kacamata Gratis untuk Lansia & Dhuafa" Laznas Dewan Dakwah memberikan akses pemeriksaan gratis dan kaca mata gratis kepada para dhuafa yang membutuhkan. Para penerima manfaat merasa Bahagia dengan program tersebut. Karena dengan kacamata baru itu, mereka dapat mengaji Al Quran lebih baik lagi.

source: laznasdewandakwah.or.id 
source: laznasdewandakwah.or.id 

Program amal ini adalah contoh nyata bagaimana perawatan mata yang terjangkau dapat mengubah kehidupan seseorang. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam hal cakupan. Banyak daerah yang belum terjangkau oleh inisiatif ini, dan kebutuhan akan bantuan semacam ini masih sangat besar.

source: laznasdewandakwah.or.id 
source: laznasdewandakwah.or.id 

Mengapa program ini harus berlanjut

Program pemeriksaan mata gratis dan penyediaan kacamata perlu terus ditingkatkan. Dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan perawatan mata yang layak, kita dapat mengurangi masalah penglihatan, terutama di kalangan masyarakat kurang mampu. Selain itu, upaya ini juga dapat mencegah komplikasi penglihatan di kemudian hari.

Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab bersama agar sesama kita juga memiliki hak yang sama dalam hidupnya. Dengan bergotong royong kita dapat membantu lebih banyak individu yang membutuhkan, terutama anak-anak yatim dan mereka yang kesulitan membeli kacamata.

Kesimpulan

Di samping itu, kita juga harus ingat untuk menjaga kesehatan mata kita sendiri. Mengurangi waktu menatap layar, beristirahat secara teratur, dan memeriksakan mata secara rutin adalah langkah-langkah sederhana yang bisa kita ambil. Mata yang sehat akan membuat kita lebih produktif dan menjalani hidup dengan lebih nyaman. Jangan sampai kita meremehkan pentingnya kesehatan mata hingga terlambat.

Mari bersama-sama menjaga kesehatan mata kita dan sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun