Mohon tunggu...
Rizky Rachmat
Rizky Rachmat Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Seorang digital marketer sambil kegiatan sosial kemanusiaan, baca fiksi dan foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

5 Alasan Penting Mengapa Dunia Selalu Butuh Guru Ngaji

11 Oktober 2024   15:25 Diperbarui: 11 Oktober 2024   15:59 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski dunia makin canggih perubahannya, nyatanya peran dan kebutuhan akan guru ngaji tidak pernah berkurang. Pernahkah Anda berpikir, walau informasi apapun makin mudah dan cepat untuk didapat, kenapa peran-peran guru ngaji ini masih sangat dibutuhkan bahkan makin meningkat kebutuhannya? Malah, di beberapa daerah yang tidak ada guru ngajinya, kehidupan lebih buruk di sana. 

Setidaknya, lima alasan ini menjadi dasar mengapa guru ngaji tetap relevan dan dibutuhkan bahkan meningkat sepanjang zaman.

1. Proyeksi Pertumbuhan Umat Muslim yang Tinggi

Dengan proyeksi pertumbuhan umat Muslim yang akan mencapai 2,2 miliar pada tahun 2030 (riset oleh pew research center), tantangan di depan semakin besar. Ini bukan hanya tentang angka; ini adalah tentang keberlanjutan nilai-nilai Islam dalam konteks dunia modern. Dalam menghadapi populasi yang terus bertambah, kebutuhan untuk pendidikan agama yang berkualitas menjadi semakin mendesak.

Guru ngaji, sebagai pendidik agama, memiliki tanggung jawab yang besar untuk mempersiapkan generasi masa depan. Mereka tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak generasi muda. Pendidikan agama yang baik diharapkan dapat menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kesadaran spiritual yang tinggi.

Bersama para guru ngaji, kita dapat memastikan bahwa umat Muslim di masa depan dapat berkontribusi secara positif terhadap masyarakat, mendorong perubahan sosial yang baik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam setiap aspek kehidupan.

2. Tingkat Buta Huruf Al-Qur'an yang Masih Tinggi

Buta huruf Al-Qur'an bukan hanya sebuah masalah individu, tetapi juga mencerminkan tantangan kolektif dalam masyarakat Muslim. Di Indonesia, lebih dari 50% umat Muslim mengalami kesulitan dalam membaca kitab suci mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak orang yang tidak dapat mengakses pengetahuan agama secara langsung.

Ketidakmampuan ini menghambat pemahaman mendalam tentang nilai-nilai dan ajaran Islam. Dalam konteks ini, guru ngaji menjadi sangat penting. Mereka berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan umat dengan Al-Qur'an, membantu mereka untuk memahami isi dan makna dari kitab suci tersebut. Dengan pendekatan yang penuh kasih dan sabar, guru ngaji menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, di mana individu merasa didukung untuk belajar dan bertumbuh.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan baca Al-Qur'an di kalangan masyarakat akan mengarah pada peningkatan kesadaran spiritual dan moral, yang pada gilirannya dapat memperkuat komitmen umat untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun