Mohon tunggu...
Rizky Rachmat
Rizky Rachmat Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Seorang digital marketer sambil kegiatan sosial kemanusiaan, baca fiksi dan foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melihat Pengganti Beras di Belahan Dunia Lain

10 Oktober 2024   16:07 Diperbarui: 11 Oktober 2024   09:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: laznasdewandakwah.or.id

Setiap negara memiliki makanan pokok yang menjadi sumber energi utama bagi penduduknya. Tapi, mengapa setiap wilayah memiliki makanan pokok yang berbeda? Apa saja nutrisi penting yang disediakan oleh makanan pokok bagi tubuh manusia? Di Indonesia, beras menjadi makanan pokok utama yang hampir tidak tergantikan. Namun, banyak daerah di Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan akses ke beras. Mengapa ini terjadi, dan bagaimana solusi untuk masalah ini? Artikel ini akan membahas pentingnya makanan pokok di dunia, peran beras di Indonesia, tantangan distribusinya, serta upaya yang dilakukan untuk memastikan semua lapisan masyarakat mendapatkan akses yang layak ke beras.

Makanan Pokok di Berbagai Negara

Makanan pokok adalah jenis pangan yang menjadi sumber utama energi dalam diet sehari-hari. Setiap wilayah memiliki makanan pokok yang berbeda berdasarkan kondisi alam, budaya, dan sumber daya yang tersedia. Di Asia, terutama di negara-negara seperti Indonesia, China, dan India, beras menjadi makanan pokok utama. Di Afrika, banyak negara yang mengandalkan sorgum dan millet, sementara di Eropa, gandum mendominasi. Di Amerika Latin, jagung menjadi bahan pokok utama.

Setiap makanan pokok memiliki kandungan karbohidrat tinggi, yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Karbohidrat menjadi bahan bakar utama bagi tubuh manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, makanan pokok juga kaya akan nutrisi lainnya seperti protein, serat, dan mineral penting. Oleh karena itu, ketersediaan dan akses terhadap makanan pokok menjadi aspek penting dalam mendukung ketahanan pangan global.

Nutrisi dan Manfaat Makanan Pokok Bagi Tubuh

Sebagai bagian utama dari diet harian, makanan pokok memberikan asupan karbohidrat yang penting bagi tubuh. Misalnya, nasi sebagai makanan pokok mengandung karbohidrat kompleks yang membantu menjaga stabilitas energi sepanjang hari. Selain itu, nasi juga mengandung berbagai mineral seperti magnesium dan selenium yang mendukung fungsi sistem tubuh, termasuk kekebalan tubuh dan kesehatan jantung.

Pentingnya makanan pokok tak hanya terletak pada ketersediaannya, tetapi juga kualitasnya. Defisiensi nutrisi dalam makanan pokok dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk kekurangan energi, gangguan pertumbuhan, dan masalah metabolisme. Oleh karena itu, makanan pokok yang sehat dan berkualitas tinggi menjadi fondasi utama dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Sejarah Nasi Sebagai Makanan Pokok di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara yang sangat bergantung pada beras sebagai makanan pokok utama. Sejarah beras di Indonesia sudah sangat panjang, bahkan sejak masa kerajaan kuno di Nusantara. Di masa lalu, padi tidak hanya menjadi komoditas ekonomi tetapi juga memiliki makna sosial dan spiritual yang dalam. Upacara adat di berbagai daerah di Indonesia sering melibatkan beras sebagai simbol kemakmuran dan kehidupan.

Peran nasi dalam budaya Indonesia juga sangat mencolok. Hampir setiap hidangan khas Indonesia disertai dengan nasi, mulai dari nasi goreng, nasi uduk, hingga nasi liwet. Budaya makan yang selalu memerlukan nasi ini menjadikan beras sebagai kebutuhan pokok yang tidak tergantikan. Meskipun ada beberapa jenis makanan lokal lain seperti jagung atau sagu, bagi mayoritas masyarakat Indonesia, tidak ada yang bisa menggantikan nasi sebagai makanan utama.

Tantangan Akses Beras di Beberapa Daerah

Namun, di balik pentingnya nasi sebagai makanan pokok, Indonesia menghadapi masalah serius dalam hal distribusi beras. Beberapa daerah terpencil dan pedalaman masih menghadapi kesulitan mengakses beras karena faktor geografis dan infrastruktur. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia masih mengimpor sebagian besar berasnya, terutama ketika hasil panen lokal tidak mencukupi.

Selain itu, perubahan iklim juga berperan dalam mengganggu produksi padi di berbagai daerah. Kekeringan dan cuaca yang ekstrem sering kali mengurangi hasil panen, menyebabkan kelangkaan beras di pasar lokal. Ini menjadi tantangan bagi daerah-daerah yang belum memiliki akses mudah ke sistem irigasi atau teknologi pertanian modern. Situasi ini membuat ketahanan pangan menjadi masalah yang berkelanjutan bagi sebagian wilayah Indonesia.

Solusi untuk Mengatasi Masalah Ini

Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa solusi perlu diterapkan. Pertama, peningkatan infrastruktur distribusi sangat diperlukan agar beras dapat lebih mudah didistribusikan ke daerah-daerah terpencil. Pembangunan jalan, jembatan, dan akses transportasi yang memadai dapat membantu memperlancar suplai beras ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Kedua, program diversifikasi pangan perlu diperluas agar masyarakat dapat mengonsumsi sumber karbohidrat lain selain beras, seperti jagung, ubi, atau sagu, yang lebih mudah diakses di beberapa daerah. Selain itu, investasi dalam teknologi pertanian yang lebih modern, seperti irigasi yang efisien dan teknik panen yang lebih baik, dapat meningkatkan produktivitas padi dan menjaga ketersediaan beras sepanjang tahun.

Selain peran pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan, lembaga swasta dan non-pemerintah juga memegang peran penting. Banyak organisasi sosial dan filantropi yang telah memulai program distribusi beras gratis ke wilayah-wilayah yang paling membutuhkan. Selain itu, kerja sama antara pemerintah, swasta, dan komunitas lokal dalam program pertanian berkelanjutan telah membantu meningkatkan ketersediaan pangan di daerah-daerah terpencil.

Kolaborasi sektor swasta dan pemerintah menjadi kunci untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik. Program-program ini tidak hanya membantu meningkatkan akses beras, tetapi juga mendukung petani lokal untuk mengadopsi praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Beras Kita Juga Ada Hak Beras Orang Lain

Selain upaya dari pemerintah dan sektor swasta, kontribusi masyarakat juga sangat penting. Salah satu cara untuk ikut berkontribusi adalah dengan mendonasikan beras kepada mereka yang membutuhkan. Beras yang didonasikan melalui program-program sosial dapat membantu masyarakat di daerah terpencil yang kesulitan mengakses makanan pokok.

Sumber: laznasdewandakwah.or.id
Sumber: laznasdewandakwah.or.id

Untuk itu, Laznas Dewan Dakwah melalui Program 1000 Ton Beras Untuk Pelosok Negeri menyalurkan ribuan ton beras hasil dari donasi, sedekah dan infaq masyarakat. Program ini menyasar daerah-daerah pedalaman yang sulit mendapatkan beras dikarenakan akses yang terbatas atau juga kepada komunitas kurang mampu dari 8 golongan penerima zakat. Selain mendorong pemerataan distribus, melalui program ini Laznas Dewan Dakwah juga berupaya mendorong pemerataan gizi dan nutrisi di masyarakat. Mencegah mal nutrisi terutama bagi anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa.

Oleh karena itu, memberikan donasi beras bukan sekadar bantuan sementara, melainkan langkah menuju perubahan yang lebih besar dalam memperbaiki ketahanan pangan di Indonesia. Harapannya, di masa depan, produksi pertanian terus meningkat, distribusi menjadi lebih efisien, harga bahan pokok semakin terjangkau, dan pendapatan masyarakat membaik. Semua ini akan menjadi fondasi penting bagi kemajuan bangsa di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun