Mohon tunggu...
Rizky Rachmat
Rizky Rachmat Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Seorang digital marketer sambil kegiatan sosial kemanusiaan, baca fiksi dan foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Melihat Pengganti Beras di Belahan Dunia Lain

10 Oktober 2024   16:07 Diperbarui: 11 Oktober 2024   09:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan Akses Beras di Beberapa Daerah

Namun, di balik pentingnya nasi sebagai makanan pokok, Indonesia menghadapi masalah serius dalam hal distribusi beras. Beberapa daerah terpencil dan pedalaman masih menghadapi kesulitan mengakses beras karena faktor geografis dan infrastruktur. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia masih mengimpor sebagian besar berasnya, terutama ketika hasil panen lokal tidak mencukupi.

Selain itu, perubahan iklim juga berperan dalam mengganggu produksi padi di berbagai daerah. Kekeringan dan cuaca yang ekstrem sering kali mengurangi hasil panen, menyebabkan kelangkaan beras di pasar lokal. Ini menjadi tantangan bagi daerah-daerah yang belum memiliki akses mudah ke sistem irigasi atau teknologi pertanian modern. Situasi ini membuat ketahanan pangan menjadi masalah yang berkelanjutan bagi sebagian wilayah Indonesia.

Solusi untuk Mengatasi Masalah Ini

Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa solusi perlu diterapkan. Pertama, peningkatan infrastruktur distribusi sangat diperlukan agar beras dapat lebih mudah didistribusikan ke daerah-daerah terpencil. Pembangunan jalan, jembatan, dan akses transportasi yang memadai dapat membantu memperlancar suplai beras ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Kedua, program diversifikasi pangan perlu diperluas agar masyarakat dapat mengonsumsi sumber karbohidrat lain selain beras, seperti jagung, ubi, atau sagu, yang lebih mudah diakses di beberapa daerah. Selain itu, investasi dalam teknologi pertanian yang lebih modern, seperti irigasi yang efisien dan teknik panen yang lebih baik, dapat meningkatkan produktivitas padi dan menjaga ketersediaan beras sepanjang tahun.

Selain peran pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan, lembaga swasta dan non-pemerintah juga memegang peran penting. Banyak organisasi sosial dan filantropi yang telah memulai program distribusi beras gratis ke wilayah-wilayah yang paling membutuhkan. Selain itu, kerja sama antara pemerintah, swasta, dan komunitas lokal dalam program pertanian berkelanjutan telah membantu meningkatkan ketersediaan pangan di daerah-daerah terpencil.

Kolaborasi sektor swasta dan pemerintah menjadi kunci untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik. Program-program ini tidak hanya membantu meningkatkan akses beras, tetapi juga mendukung petani lokal untuk mengadopsi praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

Beras Kita Juga Ada Hak Beras Orang Lain

Selain upaya dari pemerintah dan sektor swasta, kontribusi masyarakat juga sangat penting. Salah satu cara untuk ikut berkontribusi adalah dengan mendonasikan beras kepada mereka yang membutuhkan. Beras yang didonasikan melalui program-program sosial dapat membantu masyarakat di daerah terpencil yang kesulitan mengakses makanan pokok.

Sumber: laznasdewandakwah.or.id
Sumber: laznasdewandakwah.or.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun