Mohon tunggu...
Rizky Rachmat
Rizky Rachmat Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Seorang digital marketer sambil kegiatan sosial kemanusiaan, baca fiksi dan foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akses Mudah Jalan dan Jembatan, Modal Awal Meningkatnya Ekonomi dan Pendidikan

23 September 2024   13:04 Diperbarui: 23 September 2024   13:23 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akses jalan dan jembatan yang baik tidak hanya memudahkan mobilitas, tetapi juga menjadi tulang punggung bagi perkembangan ekonomi suatu daerah. Di Indonesia, pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh pelosok negeri untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah. Namun, masih banyak wilayah, terutama di daerah pedesaan, yang belum mendapatkan akses infrastruktur layak, yang tentunya berdampak besar pada kesejahteraan masyarakat.

Fakta Pembangunan Jalan dan Jembatan

Menurut data terbaru dari Kementerian PUPR, pada tahun 2022 panjang jalan nasional di Indonesia mencapai 542.000 km, dengan lebih dari 17.000 jembatan yang menghubungkan berbagai wilayah . Infrastruktur ini menjadi elemen kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi karena memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat untuk beraktivitas.

Penambahan panjang jalan juga memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi daerah. Misalnya, pembangunan jalan tol Trans Jawa yang telah meningkatkan konektivitas antara wilayah-wilayah utama di Pulau Jawa, secara langsung berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut sebesar 3,2% .

Masalah Infrastruktur di Pedesaan

Sayangnya, tidak semua wilayah Indonesia merasakan dampak positif dari pembangunan infrastruktur tersebut. Di banyak daerah pedesaan, jalan yang rusak dan jembatan yang usang masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Menurut laporan dari BPS, sekitar 25% dari total panjang jalan di Indonesia masih dalam kondisi rusak atau belum diaspal . Di beberapa desa di Nusa Tenggara Timur, misalnya, masyarakat masih harus berjalan puluhan kilometer melewati jalan setapak yang sulit dilalui kendaraan.

Jembatan juga menjadi masalah tersendiri. Di desa-desa di Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan, jembatan kayu yang sudah rapuh masih digunakan oleh masyarakat setiap hari, meskipun kondisinya membahayakan keselamatan. Di daerah tersebut, jembatan-jembatan ini sering kali menjadi satu-satunya akses bagi masyarakat untuk menuju ke kota terdekat.

Dampak Ekonomi dari Infrastruktur yang Buruk

Ketika akses jalan dan jembatan tidak memadai, dampaknya sangat besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Kurangnya aksesibilitas menyebabkan harga barang-barang kebutuhan pokok melonjak tinggi karena biaya distribusi yang mahal. Selain itu, masyarakat juga kesulitan mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang layak.

Menurut Bank Dunia, perbaikan infrastruktur jalan di wilayah pedesaan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga hingga 30% . Dengan akses jalan yang lebih baik, masyarakat pedesaan dapat mengakses pasar dengan lebih mudah, menjual produk pertanian mereka dengan harga yang lebih tinggi, dan mempercepat alur perdagangan lokal.

Solusi Mengatasi Masalah Jalan dan Jembatan

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan masyarakat. Pertama, pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran untuk pembangunan jalan dan jembatan di daerah pedesaan. Program khusus yang menyasar desa-desa terpencil harus terus dikembangkan agar pembangunan tidak hanya terfokus di perkotaan.

Selain itu, masyarakat setempat bisa berperan aktif dalam perbaikan infrastruktur melalui program gotong-royong. Dengan melibatkan masyarakat dalam pembangunan jembatan dan jalan desa, proses pembangunan bisa berjalan lebih cepat dan berkelanjutan.

Dalam membantu memberikan kontribusi positif dalam hal ini, Laznas Dewan Dakwah turut serta dalam Pembangunan jembatan di Dusun Air Bomban, Desa Rantau Langsat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Ada 28 kepala keluarga di Dusun Air Bomban dan 18 kepala keluarga di Dusun Sadan terpisah oleh Sungai Batang Gangsal. Untuk pergi ke sekolah, shalat Jum'at, dan membawa hasil pertanian pasti mereka menyeberang sungai tersebut.


Namun sayang, tidak ada jembatan yang menghubungkan kedua dusun tersebut. Padahal kedua desa saling membutuhkan untuk berbagai kebutuhan penting mereka sehari-hari. Mereka baru bisa menyebrangi Sungai jika sedang surut atau tidak deras. Sedangkan jika situasi sebaliknya, mereka harus melewati arus yang sangat deras yang dapat menghanyutkan tubuh mereka atau mengambil jalan memutar yang lebih jauh dan lebih lama memakan durasi.

Karena hal itu, Laznas Dewan Dakwah berinisiatif untuk membangun jembatan baru untuk menghubungkan dusun tersebut melalui program yang Bernama "Bangun Jembatan Kehidupan." Demi mendukung akses yang lebih baik bagi Masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai, juga mendukung peningkatan ekonomi dan Pendidikan bagi Masyarakat di sana. Bersama Masyarakat kedua dusun juga dibantu pendanaannya oleh dana Ziswaf dan sosial yang dikumpulkan Laznas Dewan Dakwah, secara perlahan jembatan Impian warga mulai dibangun.

update-pembangunan-jembatan-dusun-air-bomban-66f10467c925c410a96ba9d2.jpg
update-pembangunan-jembatan-dusun-air-bomban-66f10467c925c410a96ba9d2.jpg
Kesimpulan

Pembangunan jalan dan jembatan yang baik merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur yang memadai tidak hanya meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan peningkatan kualitas hidup. Dengan komitmen dari semua pihak, kita bisa membangun jalan dan jembatan yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun