Mohon tunggu...
Rizky Purwati
Rizky Purwati Mohon Tunggu... -

simpel

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Move on, Yuk!

23 Desember 2014   12:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:39 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu orang yang susah move on? Move on, yuk!

Mungkin sebagian orangpernah ngerasain satu hal ini. Entah dari seseorang, kejadian, atau mungkin gara-gara dapat nilai jelek saat ulangan. Saya pun pernah mengalami yang namanya susah move on, bahkan dalam konteks ketiga-tiganya yang saya sebutkan tadi.Dalam tulisan ini, saya akan sedikit bercerita tentang apa itu move on?

Move on itu apa?

Move on itu adalah kondisi di mana kita mampu mengikhlaskan, memaafkan apa yang pernah membuat kita kecewa, jatuh bahkan merasa enggan bangkit, berdiri atau berlari untuk kemudian kita bangkit . Ingatlah, life must go on, guys!Memaafkan bukan berarti melupakan. Kita memang harus memaafkan, kalau bisa secepatnya, tapi bukan berarti kita melupakan begitu saja. Kita perlu menjadikannaya sebuah pelajaran untuk ke depannya. Bisa jadi kita akan menemukan hal yang sama di kemudian hari.

Move on itu nggak mudah!

Move on itu butuh waktu. Iya, itu benar. Move on memang tidak secepat dan semudah saat kita mengucapkannya. Saya pun menyadari itu. Dan saya pun pernah mengalami itu. Saat itu saya merasa sulit bangkit karena suatu hal, itu pun tidak sebentar. Lalu bagaimana saya bisa move on dan menulis seperti ini? Lets start it, guys! Sebenarnya untuk move on kita cukup menanamkan niat dalam diri kita, pikiran kita dan hati kita tentunya. Kita tidak perlu meyakinkan orang lain kalau diri kita sudah move on ataupun sedang memulai untuk move on. Itu tidak perlu, cukup kita lah yang harus meyakinkan diri kita sendiri. Karena kita sendiri lah yang akan melakukannya, bukan mereka. Satu hal lagi, kita tidak akan mendapat tuntutan dari orang lain ketika kita pada akhirnya belum move on. “Katanya sudah move on, kok masih galau?” justru pertanyaan itulah yang akan mengganggu dan menuntut kita nantinya. Biarlah semuanya mengalir hingga sampai muaranya.

Bagaimana caranya agar kita bisa move on?

Kemudian cobalah untuk menyukai, menciptakan hal lain yang mampu mengalihkan pikiran kita dari hal yang hendak kita alihkan. Karena pada dasarnya move itu adalah pindah. Pindah ke mana? Itu terserah pada diri kita, hobi misalnya. Seperti yang saya lakukan saat itu. Dengan mengalihkan sejenak pikiran kita, tentunya kita akan berhenti memikirkannya. Seperti apa saya move on? Saat itu saya melakukannya dengan menyibukkan diri belajar, menghabiskan waktu untuk mengerjakan soal-soal latihan. Ciptakan senyaman mungkin dengan hal baru apa kita bisa memulai. Kalau perlu paksa sedikit diri kita. Dari dipaksa, mulai terbiasa, terbiasa dan lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan.

Ketika kita sudah menemukan apa hal baru itu, cobalah untuk menyukainya. Dan ketika kita sudah berhasil menyukainya, pertahankan. Boleh jadi itu akan menjadi suatu hobi yang baik untuk kita dan menguntungkan kita. Lalu untuk masalah yang sebelumnya, kita tak perlu membencinya. Cukuplah dikenang, diingat dan jadikan pelajaran. Tersnyumlah dan berterima kasihlah karena dengan seperti ini kamu akan tahu berharganya waktu.

Apa tandanya kita sudah move on?

Mudah saja. Yaitu ketika kita tidak lagi keccewa, tidak lagi menyesal ketika kita mengingat kesalahan kita dulu. Bahkan kita akan tersenyum ketika kita mengingatnya, bukan memalingkan wajah kemudian berlari. Kita akan berpikir bagaimana bisa kita melakukan kesalahan itu.

Inilah sedikit tulisan saya mengenai apa itu move on, bagaimana kita bisa move on, dengan apa kita move on dan apa hasil dari kita move on? Semoga menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun