Mohon tunggu...
sukiatno
sukiatno Mohon Tunggu... Freelancer - karyawan

Seorang muslim demokrat....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Istilah Luar Negeri

17 September 2014   18:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:26 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Rizky Purwantoro

Sering kita mendengar perkataan "wah, lebih enak tinggal diluar negeri ya, jalanannya bersih & teratur, kehidupannya dijamin, tidak semrawut seperti Indonesia", dan masih banyak lagi komentar-komentar yang mensiratkan bahwa seakan-akan kehidupan diluar negeri itu lebih enak dibandingkan dengan dinegeri sendiri. Tidak ada yang salah dengan komentar-komentar itu, memang tidak bisa dipungkiri terdapat beberapa hal yang membuat kita geleng-geleng kepala terhadap apa yang terjadi dinegeri ini.

Memang ada pepatah yang menyebutkan "Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibandingkan rumput sendiri". Sebuah pepatah yang lebih melihat dari cara pandang atau paradigma seseorang atau sebagian orang dalam memandang negeri orang lain.

Tetapi disini terkadang perlu dipertanyakan apa yang dimaksud dengan "Luar Negeri". Apakah yang dimaksud dengan luar negeri itu adalah seluruh negara yang ada diluar negeri sendiri atau hanya negera-negara tertentu saja.

Karena apabila kita mengartikan istilah "Luar Negeri" dengan mengeneralisir kepada seluruh negara yang ada selain Indonesia, dikawatirkan dapat menyesatkan. Terlebih apabila istilah tersebut diarahkan kepada perbandingan antara negeri ini dengan negara-negara lain yang dianggap lebih baik kualitas kehidupan sehari-harinya.

Andaikata yang dianggap luar negeri itu adalah seluruh negara yang ada selain Indonesia dianggap lebih baik dari perikehidupan yang ada dinegeri ini, mungkin saja kalau contohnya adalah negara-negara yang ada di Eropa Barat dan Amerika Utara. Walaupun itu sendiri masih relatif dipandangan sebagian orang.

Tetapi apabila yang dimaksud "Luar Negeri" adalah negara-negara yang di Afrika, Amerika Selatan, Asia Selatan dan sebagian besar negara-negara yang ada Pasifik. Maka pandangan yang menganggap "Luar Negeri" lebih baik untuk ditinggali dibandingkan negeri sendiri menjadi semakin membingungkan. Sebagai contoh adalah apakah negara-negara yang ada di Afrika timur yang selalu dilanda konflik dan kelaparan serta kemiskinan masih dianggap lebih baik dari Indonesia? Apakah negara-negara yang rawan dengan kekerasan dan kriminal di beberapa negara Amerika Selatan masih dianggap lebih baik dari negeri kita?

Memang negeri kita sampai dengan saat ini masih banyak kekurangannya, terutama kalau dibandingkan dengan negara-negara maju yang ada disebagian belahan dunia, tetapi harus diingat masih ada belahan dunia lainnya yang keadaannya justru lebih memprihatinkan dibandingkan Indonesia. Indonesia bukanlah negeri paling malang sedunia, masih lebih banyak negara-negara lain yang lebih malang dibandingkan negeri ini.

Paradigma seperti itu cukup penting untuk meningkatkan kepercayaan diri kita semua sebagai rakyat Indonesia, bahwa sebenarnya ditengah kerusakan dan morat-maritnya kondisi negeri ini masih cukup banyak harapan untuk perbaikan dimasa depannya. Walaupun sombong itu tidak boleh, tetapi kita masih dapat berbangga diri atas kondisi negeri ini dibandingkan sebagian besar kondisi negara-negara lain yang ada didunia.

Bahkan terhadap negara-negara maju sekalipun, Indonesia tetap memiliki kekhasan dan keunikan yang dapat menjadi kebanggaan tersendiri bagi putra-putrinya, keunikan dan kekhasan yang sebaiknya dipelihara oleh kita semua, supaya pepatah "Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibandingkan rumput sendiri". tidaklah menjadi kenyataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun