jerome powell (16th Chairman of the federal reserve) mengatakan bahwa tightening ini mungkin tidak akan berhenti sekarang dan akan terus naik secara perlahan untuk beberapa hari kedepan. Hal ini harus tetap dilakukan karena jika tidak, maka yang akan terkena dampaknya merupakan masyarakat menengah kebawah, dimana mereka harus membeli kebutuhan primer dengan harga yang lebih mahal.
Perang antara rusia dan ukraina juga sangat mempengaruhi perputaran ekonomi dunia. Hal ini disebabkan bahwa hampir seluruh negara didunia bergantung pada minyak yang dibeli dari dunia. Minyak minyak tersebut digunakan untuk membuat energi dan pembangkit listrik. Setelah rusia mengalami embargo oleh banyak negara, ada rumor bahwa rusia sengaja menyabotase pipa penyalur minyak dari rusia untuk eropa yang alhasil eropa mengalami krisis minyak
Krisis energi dan pangan di eropa membuat msyarakat yang ada disana mengalami kenaikan tagihan listrik yang luar biasa yang membuat masyarakat tidak mampu untuk menyisihkan uang mereka untuk kebutuhan lainnya. Eropa juga sebentar lagi akan mengalami musim dingin yang dimana energi sangat dibutuhkan untuk alat pemanas ruangan dan lain lain.
Krisis yang terjadi di eropa akan mempengaruhi dunia, dan teruntuk negara negara berkembang seperti indonesia akan ikut terkena dampaknya walaupun belum tentu terdampak secara langsung. Seperti kenaikan bbm dan subsidi pemerintah yang mulai dikurangin karena pembengkakan APBN.
Semua masalah yang terjadi mulai dari inflasi yang belum selesai, tightening yang makin parah, ditambah pandemi yang terjadi dan persetuan antara rusia dan ukraina yang menyebabka krisis energi di eropa menyebabkan semua masalah ini menjadi menumpuk dan akhirnya akan menjadi puncak sebuah resesi
Efek samping krisis akan menjadi puncak dari sebuah resesi, krisis global ekonomi akan berdampak pada masyarakat kalangan menengah kebawah. Orang-orang kehilangan pekerjaan mereka karena PHK dimana mana, semua bisnis menengah kebawah akan terkena dampaknya, segala aset dan saham akan terkena dampaknya juga. orang-orang akan semakin sulit untuk mencari uang dan akhirnya terpaksa menggunakan tabungan mereka.Â
Namun untuk mereka yang tidak punya tabungan, mereka terpaksa mengambil pinjaman yang mana bunga pinjaman yang diambil lebih tinggi dikarenakan tightening diawal tadi hanya untuk membayar kebutuhan kebutuhan utama agar bisa bertahan hidup.
Berbeda dengan orang-orang kelas menengah kebawah yang kesulitan karena resesi ini, orang-orang kaya akan mampu menghadapinya karena mereka punya rencana dan persiapan sebelum resesi ini terjadi. Kelas menengah kebawah akan kehilangan segala sementara orang-orang kaya akan menjadi lebih kaya lagi karena mereka bakal memanfaatkan kekacauan yang terjadi, mereka akan membeli semua aset-aset seperti saham dan kripto yang jatuh dengan harga murah dan mendapatkan keuntungan.
Hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi resesi
Punya aset yang mudah dicairkan dan beresiko rendah
Aset yang mudah dicairkan dapat membantu kita menghadapi resesi ini seperti menyimpan di cash/RDPU/RDPT. Saat menghadapi resesi, kita tidak akan tahu kebutuhan apa yang akan kita perlukan dan kapan waktunya. Saat kebutuhan itu datang secara mendadak, maka aset yang mudah diuangkan akan sangat berguna. Walaupun saham dan kripto termasuk aset yang mudah dicairkan, mereka punya resiko yang tinggi untung mengalami penurunan nilai.
Jangan memiliki hutang atau cicilan