'Tanah Papua tanah yang kaya, Surga kecil jatuh ke bumi, Seluas tanah sebanyak madu, adalah harta harapan..'
Itulah penggalan lagu berjudul Tanah Papua yang dibawakan Edo Kondologit. Sebuah lagu yang menggambarkan betapa kayanya Bumi Papua. Kekayaan yang membuat Papua layaknya sebuah surga kecil, karena semua ada di sana.
Rasa-rasanya, wajar saja jika Edo Kondologit begitu bangga dengan Tanah Kelahirannya ini. Jangankan Kakak Edo, kita sebagai warga Indonesia saja patut berbangga memiliki Papua. Apalagi, Papua memiliki http://hutanpapua.id nan hijau dan cantik. Dan Indonesia sangat beruntung memiliki www.econusa.id yang terus menjaga Papua sebagai destinasi wisata hijau.
Tahu kah kalian mengapa Papua disebut sebagai destinasi wisata hijau? Berdasarkan data di http://hutanpapua.id, luas hutan Papua hingga 2011 sebesar 30,07 juta hektare. Yang artinya, hutan Papua cukup berkontribusi terhadap oksigen Indonesia dan dunia.
Dan tahukah kalian mengapa http://hutanpapua.id begitu terjaga kelestariannya hingga saat ini? Pertama, jelas karena budaya asli suku-suku di Papua yang memang ramah terhadap lingkungan.
Bukan rahasia lagi jika suku di Papua sangat tergantung dengan alam. Alam turut berpengaruh terhadap kelangsungan hidup mereka. Oleh sebab itu, suku-suku ini sangat menjaganya.
Kalau tidak percaya, liat saja Honai atau rumah adat khas Papua. Honai terbentuk dari jerami kering sebagai atap dan deretan kayu sebagai tembok spesinya. Begitu juga dengan kulinernya. Â Kalian pasti tahu kuliner khas Papua, itu loh Pepeda. Nah, Pepeda dibuat dari pohon sagu, atau dikenal juga dengan pohon rumbai.
Bisa kah kalian bayangkan jika suku-suku Papua ini tidak menjaga http://hutanpapua.id? Duh, pasti sedih melihatnya ya.
Dan tahukah kalian jika http://hutanpapua.id itu memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Dilansir dari kompas.com, Papua memiliki lebih dari 20.000 spesies tanaman, 602 jenis burung, 125 mamalia, dan 223 reptil.
Untuk menjaga kelestarian http://hutanpapua.id, dibutuhkan sebuah ekowisata yang juga bertujuan untuk konservasi. Untuk urusan ini, ada www.econusa.id yang sangat peduli dengan bumi Papua. www.econusa.id memang fokus pada peningkatan inisiatif tingkat lokal dan internasional dalam hal pengelolaan sumber daya alam (SDA).
Nah, www.econusa.id juga menjadi jembatan pihak pemangku kebijakan dengan kelestarian lingkungan. Jadi www.econusa.id juga memastikan kelestarian bumi Papua tetap terjaga dan memperkenalkannya ke dunia internasional, termasuk juga ke generasi muda agar lebih peduli lingkungan.
Jika kemudian ditanya wilayah Papua mana yang ingin saya kunjungi? Jawabannya adalah Lembah Baliem!
Ada banyak alasan mengapa Lembah Baliem menjadi destinasi yang sangat menarik untuk dikunjungi. Â Lembah Baliem berada di pegunungan Jayawijaya atau 1600 meter dari permukaan laut. Yang membuat Baliem menarik untuk dikunjungi jelas pemandangannya yang indah. Apalagi, wilayahnya dikelilingi pegunungan.
Baliem mempunyai banyak destinasi wisata alam yang bisa dikunjungi. Seperti Danau Habema yang kerap disebut sebagai danau tertinggi di Indonesia. Ada juga Goa Kontilola yang unik karena memiliki penyangga dari batu alam. Lalu Telaga Biru Maima yang diyakini sebagai lokasi asal usul manusia pertama di Papua, dan masih banyak lagi.
Yang bakal membuat penasaran, Lembah Baliem menyimpan mumi yang berusia ratusan tahun. Mumi tersebut dibentuk dengan ramuan alami. Lembah Baliem adalah juga rumah buat Suku Dani, suku yang terkenal dengan kemampuannya memahat. Bahkan, pahatan Suku Dani sudah go international.
Tapi, Lembah Baliem tentu memiliki lebih banyak dari hal itu. Dan itulah yang membuat saya penasaran dan ingin mengunjunginya. Sebagai surga kecil di bumi, Papua memiliki memiliki daya tarik buat siapa saja. Tapi yang harus diingat, Papua itu Indonesia guys.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H