Apa Konsep Pendidikan Holistic Education ?
Konsep Pendidikan Holistik menurut Rudolf Steiner dalam Waldorf Education didasarkan pada filosofi Anthroposofi dan memiliki beberapa prinsip utama:
Anthroposofi
Steiner memandang manusia sebagai sentral dan kebijaksanaan. Filsafat ini menekankan orientasi tujuan pada hal humanistik, memanusiakan manusia, dan mempromosikan kreativitas dan imajinasi.
Prinsip Utama
Steiner mengemukakan empat prinsip utama dalam pendidikan holistik
- Spiritual Knowledge dan Freedom, Membangun pengetahuan spiritual dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkembang.
- Nature of Human Being, Memahami sifat manusia secara utuh, termasuk aspek fisik, emosi, sosial, moral, intelektual, karakter, kreativitas, dan spiritual.
- Evolution-Emanation, Mengembangkan potensi manusia melalui proses evolusi dan emanasi.
- Ethic, Mengembangkan etika dalam pendidikan untuk menciptakan keseimbangan dan harmonisasi hubungan antara manusia dan lingkungannya.
Prinsip Pelaksanaan
Pendidikan holistik memiliki tiga prinsip pelaksanaan:
- Connectedness (Keterhubungan) Belajar dengan kesadaran akan hubungan dengan sekelilingnya, alam, lingkungan sosial, dan budaya.
- Inclusion (Keterbukaan) Siapapun punya hak untuk dapat pendidikan, dan fasilitas pendidikan harus bisa diakses oleh siapapun, kapanpun, dimanapun.
- Balance (Keseimbangan) Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara seimbang, termasuk intelektual, emosional, fisik, sosial, estetika, dan spiritual.
Tahapan Perkembangan Anak:
Steiner membagi tahapan perkembangan anak menjadi tiga kelompok usia: 0-7 tahun, 7-14 tahun, dan 14-21 tahun. Masing-masing tahapan memiliki cara belajar yang berbeda, seperti imitasi, imajinasi, dan pemberian nilai.
Kurikulum dan Praktik: