Mohon tunggu...
Muhammad Rizky Perdana
Muhammad Rizky Perdana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercubuana

NIM 43223110013- Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak - Jurusan Akuntansi - Mata Kuliah PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 4 - Rudolf Steiner Mengembangkan Potensi Diri Melalui Holistic Education

3 Oktober 2024   19:36 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa Konsep Pendidikan Holistic Education ?

Konsep Pendidikan Holistik menurut Rudolf Steiner dalam Waldorf Education didasarkan pada filosofi Anthroposofi dan memiliki beberapa prinsip utama:

Anthroposofi

Steiner memandang manusia sebagai sentral dan kebijaksanaan. Filsafat ini menekankan orientasi tujuan pada hal humanistik, memanusiakan manusia, dan mempromosikan kreativitas dan imajinasi.

Prinsip Utama

Steiner mengemukakan empat prinsip utama dalam pendidikan holistik

  • Spiritual Knowledge dan Freedom, Membangun pengetahuan spiritual dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkembang.
  • Nature of Human Being, Memahami sifat manusia secara utuh, termasuk aspek fisik, emosi, sosial, moral, intelektual, karakter, kreativitas, dan spiritual.
  • Evolution-Emanation, Mengembangkan potensi manusia melalui proses evolusi dan emanasi.
  • Ethic, Mengembangkan etika dalam pendidikan untuk menciptakan keseimbangan dan harmonisasi hubungan antara manusia dan lingkungannya.

Prinsip Pelaksanaan

Pendidikan holistik memiliki tiga prinsip pelaksanaan:

  • Connectedness (Keterhubungan) Belajar dengan kesadaran akan hubungan dengan sekelilingnya, alam, lingkungan sosial, dan budaya.
  • Inclusion (Keterbukaan) Siapapun punya hak untuk dapat pendidikan, dan fasilitas pendidikan harus bisa diakses oleh siapapun, kapanpun, dimanapun.
  • Balance (Keseimbangan) Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara seimbang, termasuk intelektual, emosional, fisik, sosial, estetika, dan spiritual.

Tahapan Perkembangan Anak:

Steiner membagi tahapan perkembangan anak menjadi tiga kelompok usia: 0-7 tahun, 7-14 tahun, dan 14-21 tahun. Masing-masing tahapan memiliki cara belajar yang berbeda, seperti imitasi, imajinasi, dan pemberian nilai.

Kurikulum dan Praktik:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun