2. Kebijaksanaan Praktis.Â
Aristoteles menganggap kebijaksanaan praktis (phronesis) sebagai kunci untuk mencapai kebahagiaan. Kebijaksanaan ini melibatkan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang cermat tentang apa yang baik dan benar dalam situasi kehidupan sehari-hari.
3. Etika Virtue.
Konsep etika virtue menekankan pentingnya mengembangkan karakter baik dan moral melalui praktik kebajikan. Ini termasuk keberanian, kedermawanan, toleransi, keadilan, dan bijaksana. Dengan demikian, individu dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang benar dan mencapai kebahagiaan.
4. Keseimbangan dalam Kebajikan.
 Aristoteles menekankan pentingnya menemukan keseimbangan atau golden mean dalam praktik kebajikan. Ini berarti menghindari kedua ekstrem, yaitu kelebihan dan kekurangan, untuk mencapai kehidupan yang baik.
5. Relevansi dalam Kehidupan Modern.
Pemikiran etika Aristoteles tetap relevan dalam kehidupan modern karena menawarkan kerangka kerja yang berkelanjutan untuk mencapai kebahagiaan dan hidup yang baik. Prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Aristoteles, seperti pentingnya kebijaksanaan dan praktik kebajikan moral, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan kehidupan yang lebih bermakna.
Mengapa Kebijaksanaan Penting dalam Mencapai Kebahagiaan?
Etika kebahagian, atau eudaimonia, adalah konsep sentral dalam filsafat Aristotle. Ia percaya bahwa mencapai eudaimonia adalah tujuan utama kehidupan manusia. Eudaimonia tidak hanya berarti kebahagian, tetapi juga berarti hidup yang penuh dengan makna dan tujuan. Aristotle berpendapat bahwa eudaimonia dapat dicapai melalui hidup yang bermoral dan beradab. Ia mengajarkan bahwa kebahagian tidak ditemukan dalam kekayaan, kekuasaan, atau kesenangan semata, tetapi dalam hidup yang penuh dengan kebajikan dan kebijaksanaan.Â