Aku muak pada kalian
Pada jari-jari yang selalu menunjukku sebagai biang keladi
Seolah setiap noda hanya melekat di tanganku sendiri
Aku muak pada kalian
Pada perintah-perintah yang terlempar tanpa peduli
Tak pernah ada tanya, tak pernah ada ragu
Apakah aku mampu? Apakah aku baik-baik saja?
Aku benci kalian
Kenapa harus aku?
Kenapa hanya aku yang dituduh tanpa ampun?
Seakan suaraku hanyalah bisikan angin
Yang mati sebelum sempat didengar
Aku letih...
Ingin berteriak hingga langit runtuh
Ingin pergi hingga jejakku lenyap
Ingin menghilang dalam gelap yang tak berpintu
Namun, di antara puing hatiku yang hancur
Masih tersisa harapan yang nyaris mati
Harapan bahwa ada yang sudi melihatku
Bukan sebagai kesalahan yang harus dikubur
Tapi sebagai manusia yang pantas dipahami
Terima kasih untuk luka yang kalian ukir
Untuk sayatan yang mengajarkanku pahitnya dunia
Untuk ketidakpedulian yang menelanjangiku dari harga diri
Terima kasih telah membuatku tak lagi mengenali diriku sendiri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI