Mohon tunggu...
Rizky Pahlevi
Rizky Pahlevi Mohon Tunggu... Guru - Guru bimbel

Mencari keindahan dalam kesederhanaan, tapi tak pernah ragu melangkah ke pengalaman baru

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kepergian Yang Mengejutkan Barbie Hsu Meninggal Dunia Akibat Pneumonia! Apa Itu Pneumonia Dan Bahayanya!

3 Februari 2025   14:04 Diperbarui: 3 Februari 2025   14:04 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tak mengenal Barbie Hsu? Aktris legendaris yang pernah memikat hati banyak orang melalui drama ikoniknya, kini telah pergi untuk selamanya. Kabar duka ini semakin mengejutkan karena penyebabnya adalah sesuatu yang sering dianggap sepele yaitu pneumonia. Pneumonia bukan sekadar batuk dan demam biasa. Infeksi ini bisa berkembang cepat, menyerang paru-paru, dan bahkan mengancam nyawa. Tapi, apa sebenarnya pneumonia? Bagaimana bisa penyakit ini merenggut nyawa seseorang secepat itu?

Pneumonia adalah infeksi jaringan paru-paru (alveoli) yanng bersifat akut. Gejala penyakit ini adalah menggigil, demam, sakit kepala, batuk, mengeluarkan dahak, dan sesak napas (Anwar, 2014). Gejala dapat bervariasi tergantung pada penyebab infeksi, usia, dan kondisi kesehatan individu. Pada kasus yang parah, pneumonia dapat mengancam nyawa, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Penyebaran dapat terjadi melalui percikan droplet penderita pada saat batuk, bersin, atau berbicara langsung dengan penderita. Mikrorganisme seperti bakteri patogen masuk ke paru melalui saluran pernapasan. Selanjutnya bakteri akan masuk ke bronkhiolus dan alveoli, kemudian menimbulkan reaksi peradangan dan menghasilkan cairan edema dalam alveoli dan jaringan interstitial (Handajani, 2021).

Dilansir dari Yankens Kemenkes Go.Id, data Riskesdas Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi pneumonia meningkat seiring bertambahnya usia. Pada kelompok usia 55-64 tahun, prevalensinya mencapai 2,5%; pada usia 65-74 tahun sebesar 3,0%; dan pada usia 75 tahun ke atas mencapai 2,9%. Dilansir Prizer CO. ID Pada tahun 2019, pneumonia menyebabkan sekitar 2,5 juta kematian secara global, termasuk 672.000 di antaranya adalah anak-anak.

Lalu bagaimana cara mencegah Pneumonia?

Pencegahan Pneumonia:

Vaksinasi: Mendapatkan vaksin pneumokokus dan vaksin influenza untuk mengurangi risiko pneumonia.

Kebersihan tangan: Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir.

Hindari merokok: Merokok merusak paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi.

Menjaga sistem kekebalan tubuh: Dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.

Menghindari kontak dengan orang sakit: Terutama jika mereka memiliki infeksi saluran pernapasan.

Kepergian Barbie Hsu akibat pneumonia menjadi pengingat bahwa penyakit ini bukan sekadar flu biasa. Infeksi ini bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa, dan dalam beberapa kasus, berujung pada kematian. Jangan menunggu hingga terlambat. Menjaga kesehatan paru-paru, melakukan vaksinasi, serta mengenali gejala sejak dini adalah langkah sederhana yang bisa menyelamatkan nyawa. Pneumonia bukan hanya sekadar berita duka, tetapi  pneumonia ini adalah ancaman nyata yang bisa dicegah!

Sumber:

Handajani, D. O., Mulyani, E., & Rachmawati, A. (2021). JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA.

A. Anwar and I. Dharmayanti (2014). "Pneumonia pada Anak Balita di Indonesia," J. Kesehat. Masy. Nas., vol. 8, no. 29, pp. 359-365.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun