Tahukah kamu? 1 dari 10 wanita di dunia mengalami PCOS, tetapi banyak yang tidak menyadarinya hingga terlambat!
Apakah kamu tahu bahwa PCOS merupakan salah satu kelainan endokrin umum yang tidak hanya dapat terjadi 8-13% wanita usia reproduksi, tetapi juga dapat terjadi pada 6-18% remaja perempuan (pena). Namun, sayangnya penanganan PCOS pada remaja masih kurang. Padahal, dengan adanya pengetahuan dan kesadaran yang baik sedari remaja, PCOS juga akan lebih cepat ditangani.
Munculnya karakteristik PCOS, seperti jerawat, kerontokan rambut, dan hirsutisme memang sangat mengganggu penampilan. Namun, gejala PCOS tidak hanya sekedar itu, lho! PCOS juga dapat mengganggu kesehatan reproduksi, menyebabkan sindrom metabolik, disfungsi psikososial, dan penyakit kardiovaskular jika tidak ditangani dengan baik. Tujuan dari pengobatan untuk PCOS ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan jangka panjang pada penderitanya (Oliveira). Lalu, gejala-gejala PCOS pada remaja itu apa saja, sih?
Mungkin memang membingungkan, ya! Apalagi kalau baru melewati masa menstruasi pertama. Apakah kalau tiba-tiba menstruasinya tidak teratur, artinya kamu PCOS? Pada anak remaja, PCOS mungkin dapat terlihat dalam berbagai bentuk, seperti: Hirsutisme (kondisi di mana wanita mengalami pertumbuhan rambut berlebihan di area tubuh yang biasanya hanya ditumbuhi rambut tipis atau tidak ada rambut sama sekali, seperti wajah, dada, punggung, atau perut), mens tidak teratur, akantosis nigrikans (kondisi kulit yang ditandai dengan area kulit yang menggelap, menebal, dan terasa kasar atau seperti beludru), rambut rontok, dan jerawat (Kamboj).
Namun, mari kita selami lebih dalam, yuk! Misalnya, bentuk menstruasi tidak normal itu seperti apa dan kriteria jelasnya seperti apa (Pena).
- Siklus menstruasi yang tidak teratur yang ditetapkan menurut tahun pasca menstruasi pertama (menarche), yaitu > 90 hari untuk setiap satu siklus (> 1 tahun pasca menarche).
- Siklus < 21 atau > 45 hari (> 1-3 tahun pasca menarche).
- Siklus 21 atau > 35 hari (> 3 tahun pasca menarche).
- Amenore primer (wanita usia 15 tahun yang tidak kunjung mengalami menstruasi walaupun sudah menunjukkan tanda-tanda pubertas, seperti pertumbuhan payudara).
- Hiperandrogenisme klinis (hirsutisme, kerontokan rambut, dan jerawat yang parah), dan hiperandrogenisme biokimiawi yang dikonfirmasi menggunakan uji lab yang tervalidasi.
PCOS bukan akhir dari segalanya. Dengan pemahaman yang tepat dan perawatan yang sesuai, kamu tetap bisa menjalani hidup sehat dan bahagia. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan mulai dengarkan tubuhmu hari ini!
Sumber:
1. Oliveira, A., et al. 2010. Polycystic ovary syndrome: Challenges in adolescence. Elsevier. Vol. 57, No. 7. Page (328-336). DOI: 10.1016/j.endonu.2010.04.007
2. Kamboj, M.K. & Bonny, .. 2017. Polycystic ovary syndrome in adolescence: diagnostic and therapeutic strategies. Transl Pediatr. Oct; 6(4): 248-255. doi: 10.21037/tp.2017.09.11.
3. Pea, A.S., Witchel, S.F., Hoeger, K.M. et al. 2020. Adolescent polycystic ovary syndrome according to the international evidence-based guideline. BMC Med 18. https://doi.org/10.1186/s12916-020-01516-x.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI