Siapa yang tidak mengenal Khadijah binti Khuwailid?
Khadijah binti Khuwailid merupakan salah satu dari tiga sosok wanita bersejarah sepanjang masa, beliau seorang pengusaha sukses sekaligus pendukung pertama dakwah Nabi Muhammad SAW, ke dua ada Nusaibah binti Kaab, seorang wanita yang rela mati di medan perang untuk membantu Rasululah SAW sehingga di kenal dengan singa merah sang perisai Rasulullah, dan Khaulah binti Azur dengan julukan Pedangnya Allah di Kalangan Wanita. Dalam hal ini, menunjukkan betapa pentingnya peran wanita dalam Islam. Kisah mereka bukan hanya menjadi teladan bagi Muslimah, tetapi juga inspirasi universal tentang keteguhan, kecerdasan, dan keberanian.
Artikel ini akan mengulas beberapa wanita bersejarah dalam Islam yang namanya abadi sebagai simbol keteladanan. Mari kita mengenal lebih dekat dan menggali pelajaran berharga dari kisah hidupnya.
1. Khadijah binti Khuwailid: Pendukung Pertama Dakwah Rasulullah
Siti Khadijah binti Khuwailid lahir sekitar tahun 556 M di kota Makkah, dari keluarga terhormat suku Quraisy. Khadijah dikenal sebagai wanita cerdas, kaya, dan berwibawa. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Khadijah sudah mendapatkan reputasi sebagai pengusaha sukses yang mengelola jaringan perdagangan besar di Semenanjung Arab. Julukan "At-Thahirah" atau "Wanita Suci" disematkan kepadanya karena kepribadiannya yang mulia dan integritasnya dalam berbisnis.Â
Sebagai Muslim pertama, Khadijah mendukung sepenuh hati dakwah Nabi, baik secara emosional, spiritual, maupun finansial. Hartanya digunakan untuk membantu umat Islam yang miskin, mendanai misi dakwah, dan melindungi Nabi dari tekanan kaum Quraisy. Khadijah menjadi teladan utama bagi umat Islam, terutama Muslimah, dalam hal keimanan, keberanian, dan pengorbanan. Khadijah wafat pada tahun ke-10 kenabian, tahun yang kemudian dikenal sebagai Amul Huzn atau Tahun Kesedihan.
2. Nusaibah binti Kaab: Singa merah RasulullahÂ
Nusaibah binti Ka'ab al-Maziniyah, dikenal sebagai Ummu Umarah adalah seorang wanita Ansar dari suku Bani Najjar di Madinah. Ia dikenal sebagai salah satu Muslimah pertama yang menunjukkan keberanian luar biasa, terutama dalam membela Islam di medan perang. Nusaibah adalah simbol ketangguhan, pengabdian, dan pengorbanan yang luar biasa dalam sejarah Islam. Â Nusaibah menjadi salah satu tokoh penting dalam Perang Uhud, sebuah pertempuran yang penuh ujian bagi umat Islam. Saat pasukan Muslim mengalami kekalahan sementara dan banyak sahabat mundur dari medan perang, Nusaibah berdiri tegar di dekat Nabi Muhammad SAW untuk melindungi beliau dari serangan musuh.
Dengan senjata seadanya, ia melawan para penyerang, melindungi Nabi dengan tubuhnya sendiri. Dalam pertempuran ini, Nusaibah menderita banyak luka serius, tetapi keberaniannya menjadi bukti nyata kecintaan dan pengabdiannya kepada Islam. Nabi Muhammad SAW bahkan memuji keberaniannya dengan berkata, "Pada saat itu, di mana pun aku berpaling, aku melihat Nusaibah bertempur di sekitarku."Â Nusaibah adalah salah satu dari sedikit wanita yang disebut secara khusus dalam konteks perang dalam sejarah Islam. Ia membuktikan bahwa wanita tidak hanya berperan di rumah tetapi juga dapat menjadi pelindung agama dan pelopor perubahan. Kisahnya mengajarkan umat Islam tentang pentingnya keberanian, pengorbanan, dan komitmen dalam membela kebenaran.Â
3. Khaulah binti Azur: Pedangnya Allah di Kalangan WanitaÂ
Khaulah binti Azur adalah seorang Muslimah pemberani dari suku Bani Asad di Jazirah Arab. Ia dikenal karena keberanian dan keahliannya dalam berperang, serta pengabdiannya kepada Islam. Sebagai seorang wanita yang hidup pada masa awal Islam, Khaulah menunjukkan bahwa wanita juga memiliki peran penting dalam mempertahankan dan menyebarkan agama Allah.
Khaulah dikenal luas karena aksinya di medan perang, terutama pada Perang Ajnadain melawan Kekaisaran Bizantium. Dalam pertempuran tersebut, Khaulah menunjukkan keberanian yang luar biasa. Ia menyamar dengan mengenakan pakaian perang dan menutupi wajahnya dengan cadar, sehingga tidak ada yang menyadari bahwa ia seorang wanita. Khaulah memimpin serangan langsung ke tengah-tengah pasukan musuh, mengayunkan pedangnya dengan keahlian yang luar biasa. Pasukan Muslim yang melihat aksinya terkagum-kagum, dan bahkan panglima pasukan Muslim menyebutnya sebagai "Ksatria Misterius." Setelah identitasnya terungkap, ia mendapatkan pujian besar dari para sahabat Nabi karena keberaniannya yang luar biasa.