Tuan...
Pedihnya tak tertahankan
Memaksa menghapus jejakmu dari skenario hidupku
Ingin rasanya kubiarkan kau tetap bertahan
Namun semesta, begitu kejam menuliskan takdir
Melarang kita berbagi ruang di bawah langit yang sama
Aku menanammu terlalu dalam di palung hati
Hingga setiap pintu untuk yang lain kututup rapat
Namun kini, dengan gemetar jemari dan perih jiwa
Kucoba menghapus bayangmu
Menyisakan lara yang tak kunjung reda
Semoga angin berbaik hati membawamu pergi
Menyapu luka yang menganga perlahan
Karena cinta yang tak bisa direngkuh
Hanya pantas dilepaskan
Meski hati harus hancur menjadi serpihan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H