Aku benci senja
Kamu pikir aku tak mengerti maknanya?
Dari senja, aku belajar merelakan
Seperti dedaunan yang gugur kala waktunya tiba
Meski rindu menjerat dalam hening
Aku lepaskan semuanya tanpa dendam
Bukan karena aku tak peduli pada luka di dadamu
Namun, aku pun hangus dalam hangat yang semu
Senja tak pernah memeluk siapa pun dengan abadi
Seperti kita, hanya kisah yang henti
Jika aku terbang bersama angin senja
Bukan karena hatiku kehilangan arah
Tapi cinta yang dipaksa menjadi nyala
Hanya melahirkan api yang membakar tanpa akhir
Biarlah ini menjadi jejak
Tentang senja, cinta, dan perpisahan
Sedekat apapun kita pernah bersama
Jarak hati yang akhirnya mengungkap kenyataan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H