Berhenti menyembunyikan luka di balik senyum yang palsu
Berhenti berpura-pura tegar menghadapi segalanya
Kamu juga manusia, sama rapuhnya seperti yang lain
Namun, menjadi anak sulung membuatmu tak kenal kelemahan dalam kamus hidupmu
Anak sulung....
Di pundakmu, beban pertama dipikulkan
Langkah awal tak pernah henti meski terjal dan penuh kerikil
Kau menjadi perisai bagi adik-adikmu
Meskipun dirimu sendiri masih mencari makna arti dewasa
Tapi dunia tak pernah memberi ruang untuk beristirahat, ia menuntutmu menjadi bayangan yang selalu kuat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!