Mohon tunggu...
Rizky Okviyani
Rizky Okviyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 3

.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Aman Menggerus Obat atau Suplemen untuk Mempermudah Proses Konsumsi?

1 Juni 2023   17:25 Diperbarui: 1 Juni 2023   17:27 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsumsi obat-obatan dan suplemen vitamin bukanlah hal yang asing dilakukan oleh setiap individu pada saat pandemi Covid-19 dan pasca pandemi Covid-19 yang disebut sebagai “new normal”. Pasien yang terjangkit virus tersebut mengkonsumsi obat-obatan dan vitamin sebagai upaya pengobatan. Sementara pada individu yang sehat konsumsi vitamin dan suplemen kesehatan dilakukan sebagai upaya untuk menjaga daya tahan tubuh.

Dalam mengkonsumsi obat-obatan dan vitamin seringkali dilakukan penggerusan, pematahan, dan pembukaan kapsul obat dengan tujuan untuk mempermudah proses konsumsi pada individu yang tidak bisa langsung menelan obat atau suplemen. Hal ini seringkali dilakukan oleh individu tanpa adanya informasi terkait obat atau suplemen yang dikonsumsi dari pihak dokter ataupun apoteker. Apakah tindakan ini dapat menimbulkan efek tertentu pada tubuh?

Dalam tulisan ini, penulis menjelaskan akibat dan resiko yang timbul dari konsumsi obat-obatan dan suplemen yang dilakukan dengan penggerusan, pematahan, dan pembukaan kapsul.

Menurut katzung (2001) setiap obat dibuat dengan sifat khusus masing-masing. sifat fisik obat berupa berbagai padatan, bubuk atau cairan berbeda dalam penanganannya berkaitan dengan pH organ tubuh dan derajat ionisasi dari obat tersebut. Ukuran obat yang bervariasi dapat mempengaruhi proses difusi obat dalam organ tubuh. Untuk mengoptimalkan kerja obat-obatan tersebut, perlakuan obat dalam konsumsi perlu diperhatikan. 

Obat-obatan dan suplemen dalam bentuk tablet, pil, dan kapsul sering digerus, dipatahkan, dan dibuka kapsulnya untuk memudahkan proses konsumsi. Hal ini dapat berakibat pada perubahan sifat farmakokinetik, kemanjuran terapeutik dan keamanan obat. Penghancuran obat dapat berakibat pada pelepasan dan absorpsi obat pada aliran darah serta meningkatkan resiko efek samping dan toksisitas obat. 

Beberapa resiko dan efek samping yang dapat timbul apabila melakukan penghancuran obat dari bentuk aslinya, yaitu:

Efektivitas Menurun

Beberapa obat dibuat khusus dengan modifikasi berupa penambahan lapisan salut selaput, salut gula, salut terkompresi dan salut enterik. Pada obat dengan lapisan salut enterik membuat obat tahan dari suasana asam pada asam lambung sehingga pelepasan obat akan sempurna pada usus halus atau usus besar seperti lansoprazole, sulfasalazin, diklofenak, dan vitamin C . Lapisan salut ini juga berfungsi untuk melindungi lambung dari efek samping obat berupa iritasi lambung. 

Penambahan lapisan salut pada obat dibuat untuk meningkatkan efektifitas, menghindarkan obat dan organ tubuh dari kerusakan, serta membuat obat melakukan pelepasan pada lokasi yang optimal. Jika obat-obatan dengan salut ini dihancurkan dengan digerus atau dipatahkan efektivitas obat akan menurun karena hancurnya lapisan salut dan berubahnya bentuk obat menjadi butiran, sehingga kandungan zat aktif yang dalam obat akan cepat mengalami pelepasan di lambung dan dapat berakibat fatal seperti adanya iritasi pada lambung. 

Rasa Pahit

Beberapa obat dilapisi oleh salut gula untuk menutupi rasa pahit seperti ibuprofen, propiverine, praziquantel, ciprofloxacin. Selain untuk menutupi rasa pahit obat, lapisan salut gula juga melindungi mukosa tubuh dari iritasi. Jika konsumsi obat dilakukan dengan menghancurkan obat selain rasa sangat pahit yang dirasakan terdapat juga potensi terjadinya iritasi pada organ tubuh seperti iritasi lambung.

Potensi Keracunan

Kebanyakan obat-obatan dibuat dari bahan kimia. Hal ini menyebabkan beberapa obat memiliki sifat yang berbahaya apabila penggunaannya tidak tepat. Obat-obatan dengan sifat karsinogenik, teratogenik, dan kortikosteroid seperti tamoxifen, methotrexate, valganciclovir, dan dexamethasone. Obat-obatan ini tidak boleh dikonsumsi dengan dihancurkan karena dapat terjadi aerosolisasi dari serbuk obat yang dapat membahayakan tenaga kesehatan dan pasien yang mengkonsumsi. 

Stabilitas Menurun

Nifedipine adalah salah satu obat yang memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap cahaya. Jika mengkonsumsinya dengan digerus atau dipatahkan dapat menyebabkan stabilitas obat menurun dan dapat membahayakan pasien yang mengkonsumsi. Konsumsi nifedipine dengan merusaknya dapat menimbulkan resiko yang serius terhadap tubuh.

Resiko Overdosis

Dalam era modernisasi ini, industri obat-obatan memanfaatkan teknologi dengan memunculkan inovasi-inovasi pada produksi obat-obatan salah satunya dengan memodifikasi formulasi suatu obat. Seringkali konsumsi banyak obat dalam satu hari membuat pasien merasa tidak nyaman karena terlalu banyak mengkonsumsi obat. Untuk itu industri farmasi memodifikasi obat dengan menggabungkan beberapa dosis obat menjadi satu dan dilepaskan secara perlahan atau disebut sebagai obat sediaan lepas lambat yang dikenal dengan istilah extended release (ER/XR). Tidak semua jenis obat dapat dimodifikasi dosisnya.

Obat dengan dosis yang dimodifikasi memiliki ketentuan seperti memiliki dosis tunggal yang relatif kecil, memiliki keamanan konsumsi, dan digunakan dalam pengobatan penyakit kronis seperti morfin, nifedipine, quetiapin, metilfenidat, dan sebagainya. Untuk itu apabila obat ini dalam konsumsinya dilakukan penghancuran atau perusakan obat, maka pelepasannya dapat menjadi sangat cepat dan menyebabkan overdosis.

Beberapa solusi yang dapat dilakukan apabila tidak bisa meminum obat padatan secara utuh adalah dengan bantuan memakan obat bersamaan dengan suatu makanan atau mengkonsultasikannya dengan dokter sehingga dapat diganti dalam bentuk cairan atau obat serbuk. Menggerus, mematahkan atau membuka kapsul obat sendiri tanpa adanya petunjuk dan informasi tidak dianjurkan untuk dilakukan. Menghancurkan obat-obatan dapat berakibat pada meningkatnya resiko efek samping dan mengubah keefektifannya.

Dengan mengkonsultasikan kepada dokter dan apoteker, obat yang dapat dihancurkan akan dihancurkan dengan alat khusus sehingga kandungan, stabilitas, dan efek obat tetap terjaga dengan baik. Minumlah obat atau suplemen kesehatan sesuai dengan aturan dan petunjuk pemakaian agar efeknya dapat optimal. 

Pharmacy & Pharmacology International Journal Volume 10. (2022). The pharmacological perspective on tablet splitting or crushing

allen, loyd v., jr.; ansel, howard c; popovich, nicholas g. (2011). ansel’s pharmaceutical dosage forms and drug delivery systems (9th ed.). lippincott williams and wilkins

Akbar Febrian, AlFarizi. (2017). Identifikasi Obat yang Tidak Boleh

Digerus pada Peresepan di  Puskesmas Kota Palembang Tahun 2017. 

Rizky Okviyani

P3.73.34.1.22.040

D-III TLM - Aangkatan 2022

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun