Mohon tunggu...
Rizky Oktaviano Rizani Putra
Rizky Oktaviano Rizani Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya merupakan freelancer di clearby.me dan talent di Joki Tugas Kyuupu, sempat menjadi penulis di novelme.com 2021-2022, dan saat ini sedang mencoba menyalurkan hobi di waktu luang dengan menjadi penulis di kompasiana.com.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Peluang Karir di Era AI: Adaptasi atau Ingin Tertinggal?

10 Januari 2025   14:27 Diperbarui: 10 Januari 2025   14:27 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengasah Keterampilan dan Kecerdasan Emosional

Lantas, apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi tantangan ini? Pertama, kita perlu terus belajar. Mengikuti pelatihan atau kursus yang relevan, seperti pemrograman atau analisis data, dapat menjadi langkah awal yang baik. Allianz (2023) merekomendasikan agar para pekerja aktif mencari peluang untuk mengembangkan diri, baik melalui pendidikan formal maupun informal.

Selain itu, kecerdasan emosional menjadi salah satu aspek yang tidak kalah penting. AI mungkin mampu menggantikan pekerjaan yang bersifat teknis, tetapi keterampilan seperti empati, komunikasi, dan kreativitas tetap menjadi domain manusia. KBR (2023) menggarisbawahi bahwa pekerjaan yang melibatkan interaksi manusia, seperti konselor atau manajer, akan tetap relevan di era ini.

Dengan begitu, kolaborasi menjadi langkah utama bagi pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta untuk bekerja sama menciptakan ekosistem yang mendukung adaptasi teknologi ini. Dari pembaruan kurikulum pendidikan hingga pelatihan kerja berbasis teknologi, semua pihak memiliki peran penting untuk memastikan bahwa revolusi AI ini membawa manfaat bagi semua.

Era AI adalah peluang besar yang hanya bisa dimanfaatkan oleh mereka yang siap beradaptasi di tengah transformasi ini, kita tidak hanya ditantang untuk bertahan, tetapi juga untuk berkembang. Dengan mengasah keterampilan, meningkatkan kecerdasan emosional, dan memanfaatkan teknologi secara bijak, kita dapat menjadikan AI sebagai alat untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Penulis : Muhammad Aziz Nur Wahid/312410040 (Mahasiswa Univ. Pelita Bangsa)

Daftar Referensi:

  • Allianz. (2023). Mengenai Artificial Intelligence dan Tips Menghadapinya. https://www.allianz.co.id/explore/mengenai-artificial-intelligence-dan-tips-menghadapinya.html

  • Bounche. (2023). Mengenal Teknologi AI: Peluang dan Tantangan di Era Digital. https://www.bounche.com/blog/metaverse/mengenal-teknologi-ai-peluang-dan-tantangan-di-era-digital/

  • Instiki. (2023). AI Mengancam Lapangan Pekerjaan: Bagaimana Cara agar Kita Tidak Tergantikan oleh AI? https://instiki.ac.id/2023/04/14/ai-mengancam-lapangan-pekerjaan-bagaimana-cara-agar-kita-tidak-tergantikan-oleh-ai/

  • Itjen Kemendikbud. (2023). Artificial Intelligence (AI): Bahaya atau Dukungan untuk Pekerjaan Manusia? https://itjen.kemdikbud.go.id/web/artificial-intelligence-ai-bahaya-atau-dukungan-untuk-pekerjaan-manusia/

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
    Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun