Dalam dunia konstruksi selalu mentargetkan pekerjaan selesai dengan tepat waktu. Suatu proyek terkadang terdapat pekerjaan yang selesai melebihi waktu yang sudah ditetapkan, walaupun pekerjaan sudah dilakukan dengan teliti namun terkadang kesalahan bisa terjadi. Penggunaan time Schedule dalam manajemen proyek menjadi solusi untuk menghindari terjadinya kesalahan serta upaya agar proyek dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.Â
Time schedule dapat diartikan sebagai upaya untuk mengorganisir segala pekerjaan dalam proyek yang meliputi target waktu terselesainya pekerjaan, kapasitas volume pekerjaan, urutan pekerjaan, serta durasi pekerjaan yang harus diselesaikan. Baik dalam proyek skala kecil maupun besar penggunaan time schedule harus diperhatikan dengan baik, sebab time schedule berguna untuk acuan urutan pekerjaan agar terimplementasikan dengan baik dan sesuai target. Bila suatu proyek menjalankan time schedule dengan baik, maka rangkaian pekerjaan akan terorganisir serta terjaga mutunya.
Sebagai pedoman dalam proyek, time schedule memberikan banyak informasi terkait pelaksanaan pekerjaan. Time schedule memberikan informasi mengenai kebutuhan jumlah pekerja dalam suatu pekerjaan, durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdapat pula spesifikasi pekerjaan yang dilakukan. Time schedule juga berguna untuk memonitoring kinerja para pekerja. Laju progres pekerjaan dalam proyek juga dapat terkontrol dengan adanya time schedule, hal tersebut tentunya berguna untuk mencegah terjadinya kesalahan yang dapat menimbulkan terhambatnya pekerjaan proyek.Â
Adapun jenis-jenis Time Schedule dalam dunia konstruksi:
1. Penggunaan Kurva S
Didalam kurva S terdapat segala pekerjaan dalam proyek secara menyeluruh. Kurva S menampilkan progres suatu proyek mencakup aktivitas, bobot pekerjaan, serta waktu pekerjaan.Â
2. Penggunaan Penjadwalan Waktu Tertentu
Time schedule jenis ini menampilkan aktivitas pekerjaan dalam skala waktu harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan.
3. Penggunaan Bar Chart
