Mohon tunggu...
Rizky Nouri Rahman
Rizky Nouri Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Bawa berdo'a

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak dan Kerugian Akibat Bencana Banjir di Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat Periode Tahun 2018-2022

9 Mei 2023   19:53 Diperbarui: 9 Mei 2023   19:57 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : BNPB Kabupaten Kapuas Hulu

Kabupaten Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kabupaten ini terletak di paling timur dari provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Kapuas Hulu memiliki wilayah yang cukup luas dengan sebagian besar wilayahnya berupa hutan dan perbukitan. Namun,terdapat beberapa wilayah  di Kabupaten Kapuas Hulu yang  Kawasan genangan air, ditambah dengan curah hujan yang tinggi dan meluapnya Anak-anak Sungai Kapuas sehingga menjadi rentan terhadap bencana banjir.

Beberapa faktor penyebab banjir di wilayah Kapuas Hulu antara lain curah hujan yang tinggi, penggundulan hutan yang membuat tanah tidak mampu menyerap air dengan baik, serta pembangunan saluran air dan tanggul yang tidak kuat menahan air (Pratama et al., n.d.).

Bencana banjir di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu terjadi hampir setiap tahun dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap masyarakat dan infrastruktur. Banjir dapat menyebabkan kerusakan jalan, rumah kebanjiran, hilangnya ternak, kerusakan jembatan, dan efek negatif kesehatan masyarakat seperti penyebaran penyakit melalui air yang terkontaminasi (Maryono, 2020). 

Berikut adalah beberapa dampak bencana banjir di Kabupaten Kapuas Hulu:

1)Kerugian finansial : Banjir dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat, terutama para petani dan peternak yang mengandalkan hasil pertanian dan peternakan sebagai sumber pendapatannya. Banjir dapat merusak tanaman dan ternak, yang dapat mengakibatkan gagal panen dan produksi, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial ekonomi.
2)Kerusakan infrastruktur : Banjir juga dapat merusak infrastruktur seperti jalan, jembatan dan bangunan. Banjir yang berlebihan dapat merusak jalan dan jembatan serta membuat daerah terpencil sulit diakses. Selain itu, bangunan yang tergenang air dapat mengalami  kerusakan dan memerlukan biaya perbaikan yang besar.
3)Efek pada Kesehatan : Banjir dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat, apalagi jika banjir berlangsung dalam waktu yang lama. Air yang tercemar limbah dan sampah dapat menyebabkan infeksi dan penyakit kulit serta melemahkan kesehatan orang yang sudah menderita sakit sebelumnya.
4)Gangguan sosial dan mental : Banjir dapat mengganggu kehidupan sosial dan psikologis masyarakat. Saat banjir terjadi, orang bisa kehilangan rumah, pekerjaan, dan bahkan kehilangan keluarga atau menderita akibat terluka. Hal ini dapat menyebabkan stress dan ketidakamanan dalam masyarakat.
5)kerusakan lingkungan : Banjir juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti erosi, kehilangan tanah dan kerusakan ekosistem perairan. Selain itu, banjir dapat mencemari air dengan sampah dan puing-puing, yang dapat merusak lingkungan perairan dan mengancam kelestarian flora dan fauna di kawasan tersebut.

Mengetahui dampak dan kerugian yang besar akibat bencana banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui dinas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana daerah)  Kabupaten Kapuas melakukan pendataan terkait bencana banjir setiap tahunnya. Data yang telah diperoleh bertujuan agar masyarakat mengetahui berapa kali bencana banjir terjadi kawasan tersebut, apa saja penyebab banjir di kawasan tersebut, apa saja dampak dan kerugian dari bencana banjir serta meminalisir dampak dan kerugian tersebut (BNPB, n.d.).

Melakukan analisis dari data bencana banjir sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana banjir (H & Komunikasi, 2011). Berikut adalah beberapa alasan mengapa analisis dari data bencana banjir sangat penting:

1)Mengetahui Potensi Bahaya: Dengan melakukan analisis dari data bencana banjir, kita dapat mengetahui potensi bahaya banjir yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi ini penting dalam mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana banjir yang lebih efektif.
2)Menentukan Wilayah Rawan Banjir: Analisis dari data bencana banjir dapat membantu mengidentifikasi wilayah yang rawan terkena banjir. Informasi ini penting dalam melakukan tindakan mitigasi bencana banjir yang lebih efektif.
3)Menentukan Faktor-Faktor Penyebab Banjir: Analisis dari data bencana banjir dapat membantu menentukan faktor-faktor penyebab banjir. Informasi ini penting dalam mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi bencana banjir yang lebih efektif.
4)Merencanakan Pembangunan Infrastruktur: Analisis dari data bencana banjir dapat membantu merencanakan pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir yang lebih efektif. Informasi ini penting dalam mengalokasikan sumber daya untuk membangun infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan.
5)Menentukan Kebutuhan dan Anggaran Penanggulangan: Analisis dari data bencana banjir dapat membantu menentukan kebutuhan dan anggaran yang diperlukan untuk melakukan penanggulangan dan mitigasi bencana banjir. Informasi ini penting dalam merencanakan dan mengalokasikan sumber daya untuk kegiatan penanggulangan dan mitigasi bencana banjir.
6)Dengan melakukan analisis dari data bencana banjir, kita dapat memahami dengan lebih baik potensi bahaya banjir, wilayah yang rawan terkena banjir, faktor-faktor penyebab banjir, dan kebutuhan serta anggaran yang diperlukan untuk melakukan penanggulangan dan mitigasi bencana banjir. Dengan demikian, analisis dari data bencana banjir sangat penting dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana banjir.

Sumber : BNPB Kabupaten Kapuas Hulu
Sumber : BNPB Kabupaten Kapuas Hulu

Sumber : BNPB Kabupaten Kapuas Hulu
Sumber : BNPB Kabupaten Kapuas Hulu

Sumber : BNPB Kabupaten Kapuas Hulu
Sumber : BNPB Kabupaten Kapuas Hulu

Sumber : BNPB Kabupaten Kapuas Hulu
Sumber : BNPB Kabupaten Kapuas Hulu

Sumber: BNPB Kabupaten Kapuas Hulu
Sumber: BNPB Kabupaten Kapuas Hulu

Berdasarkan berita dan laporan yang tersedia, Kabupaten Kapuas Hulu di Provinsi Kalimantan Barat memang seringkali terdampak oleh bencana banjir yang cukup parah. Bencana banjir dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai infrastruktur seperti jembatan, jalan, dan bangunan, serta mempengaruhi kehidupan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, bencana banjir juga dapat menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, terutama bagi mereka yang terkena dampak langsung dari banjir seperti terendam air dan terbawa arus.

Pemerintah daerah biasanya mengeluarkan laporan resmi tentang dampak bencana banjir yang terjadi di daerah mereka, termasuk analisis kerusakan dan korban yang diakibatkan oleh bencana tersebut.

Berdasarkan data di atas, dapat dianalisis bahwa bencana banjir yang banyak memberikan dampak kepada korban yang menderita terjadi pada tahun 2021 dan bencana banjir yang paling besar memberikan dampak kepada kerusakan bangunan, fasilitas, dan perumahan terjadi pada tahun 2022. Hal ini menjelaskan bahwa setiap tahunnya dari tahun 2018-2022 terjadi peningkatan yang signifikan terhadap korban jiwa dan kerusakan bangunan yang disebabkan oleh bencana banjir. 

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu perlu melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi bencana banjir, antara lain:

1.Pembangunan infrastruktur pengendalian banjir, seperti bendung, tanggul, dan saluran air. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu perlu membangun beberapa bendung dan tanggul di wilayah yang rawan banjir, serta memperbaiki saluran air yang tersumbat atau rusak.
2.Peningkatan sistem peringatan dini dan evakuasi. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu perlu memasang alat peringatan dini banjir, seperti sirene atau pengeras suara, serta memperbaiki jalan evakuasi untuk memudahkan masyarakat mengungsi ke tempat yang aman.
3.Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya banjir dan cara mengantisipasinya, serta memberikan edukasi tentang cara menghadapi bencana banjir dan pertolongan pertama pada korban.
4.Monitoring dan evaluasi kondisi cuaca. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu perlu melakukan pemantauan cuaca secara teratur dan mengkoordinasikan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memperoleh informasi terbaru mengenai cuaca dan potensi bencana banjir.
5.Keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana. Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu juga harus mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam penanggulangan bencana banjir, seperti bergotong royong membersihkan saluran air, memperbaiki tanggul, serta mengikuti pelatihan pertolongan pertama pada korban bencana.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat mengurangi kerusakan dan korban akibat bencana banjir di Kabupaten Kapuas Hulu. 

KESIMPULAN

Bencana banjir yang terus meningkat setiap tahunnya di Kabupaten Kapuas Hulu mengakibatkan semakin parahnya dampak dari bencana ini terhadap korban jiwa dan kerusakan bangunan. Hal ini diperkuat oleh data yang bersumber dari BNPB Kabupaten Kapuas Hulu yang dikumpulkan secara kolektif dari tahun 2018 hingga 2022. Berdasarkan data yang dianalisis dapat dijelaskan bahwa bencana banjir yang banyak memberikan dampak kepada korban yang menderita terjadi pada tahun 2021 dan bencana banjir yang paling besar memberikan dampak kepada kerusakan bangunan, fasilitas, dan perumahan terjadi pada tahun 2022, sehingga Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu perlu melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi bencana banjir tersebut yaitu dengan melakukan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir, seperti bendung, tanggul, dan saluran air, peningkatan sistem peringatan dini dan evakuasi, Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang dampak bencana banjir, melakukan monitoring dan evaluasi kondisi cuaca, serta perlu adanya keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana banjir.

DAFTAR RUJUKAN

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia

BNPB. (n.d.). Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

H, S. B. H., & Komunikasi, A. P. T. I. (2011). Komunikasi bencana. Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi. https://books.google.co.id/books?id=TIL-ewEACAAJ

Maryono, A. (2020). Menangani banjir, kekeringan dan lingkungan. UGM PRESS.

Pratama, J. D., Wulandari, A., & Mulki, G. Z. (n.d.). KLASIFIKASI TINGKAT KERENTANAN DAERAH BANJIR DI KECAMATAN PUTUSSIBAU SELATAN KABUPATEN KAPUAS HULU. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 7(2).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun