Mohon tunggu...
Rizky Nouri Rahman
Rizky Nouri Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Bawa berdo'a

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Kumpulan Berita tentang Presipitasi Hujan di Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat

7 April 2023   16:24 Diperbarui: 7 April 2023   16:32 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Kapuas Hulu terletak di paling timur provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki karakteristik hidrologi yang unik karena terletak di dataran tinggi. Kabupaten Kapuas Hulu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Siklus hujan di wilayah ini dipengaruhi oleh faktor musim, topografi, dan pola angin.
Musim hujan di Kabupaten Kapuas Hulu terjadi pada bulan Oktober hingga April, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Mei hingga September. Pada musim hujan, curah hujan di Kabupaten Kapuas Hulu bisa mencapai rata-rata 250-300 mm per bulan (BMKG, 2021).
Siklus hujan yang tinggi di Kabupaten Kapuas Hulu seringkali menjadi ancaman bagi warga setempat, terutama dalam hal banjir dan longsor. Pemerintah setempat dan masyarakat bekerja sama untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam yang mungkin terjadi selama musim hujan.

Siklus hidrologi adalah proses pergerakan air dari atmosfer ke permukaan bumi, kemudian masuk ke dalam tanah dan akhirnya mengalir ke sungai, dan kembali ke atmosfer dalam bentuk uap air. Para ahli membagi siklus hidrologi menjadi beberapa tahap, yaitu:
1)Evaporasi: Proses penguapan air dari permukaan laut, danau, sungai, dan tanah.
2)Transpirasi: Proses penguapan air dari daun dan tumbuhan yang diserap dari akar.
3)Kondensasi: Proses pembentukan awan akibat pendinginan uap air yang naik ke atmosfer.
4)Presipitasi: Proses jatuhnya air dari awan ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, salju, atau hujan es.
5)Infiltrasi: Proses air masuk ke dalam tanah melalui celah-celah tanah dan batuan.
6)Aliran permukaan: Proses aliran air di permukaan bumi yang mengalir ke sungai, danau, atau laut.
7)Aliran bawah tanah: Proses aliran air yang terkandung di dalam tanah dan bebas mengalir menuju sumber air seperti sungai atau sumur.

Presipitasi hidrologi adalah kondensasi uap air di atmosfer menjadi partikel-partikel air yang kemudian jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, salju, atau butiran-butiran es. Presipitasi merupakan salah satu komponen penting dalam siklus hidrologi karena merupakan sumber utama air bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Menurut ahli hidrologi Suryadi (2015), presipitasi adalah "kondensasi uap air di atmosfer yang jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, salju, atau butiran es".

Tabel Framing Text 2
Tabel Framing Text 2

Dalam kajian siklus hidrologi di Kabupaten Kapuas Hulu selama 3 tahun terakhir, dapat ditemukan bahwa curah hujan yang tinggi pada tahun 2020 dan tahun 2022 menyebabkan kenaikan debit sungai dan tinggi muka air pada beberapa sungai di wilayah tersebut. Hal ini berdampak pada sektor pertanian dan kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya mitigasi dan pencegahan dampak dari perubahan siklus hidrologi, serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam
Interpretasi dari Analisis menyatakan bahwa Presipitasi atau proses terjadinya hujan di Kabupaten Kapuas Hulu selama 3 tahun (2020-2022) tersebut dipengaruhi oleh Pola debit sungai dan tinggi muka air yang terkait dengan curah hujan di wilayah tersebut, perubahan pola debit sungai dan tinggi muka air dari tahun ke tahun, serta tingkat intensitas hujan yang mungkin mempengaruhi potensi bencana alam seperti banjir atau tanah longsor.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa siklus hujan di Kabupaten Kapuas Hulu selama 3 tahun terakhir mengalami variasi yang cukup signifikan. Hal ini mempengaruhi sektor pertanian dan kehidupan masyarakat di daerah tersebut, terutama dalam menghadapi potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan mitigasi dampak dari perubahan siklus hujan, serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Materologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tahun 2021, Indonesia

BPBD Kabupaten Kapuas Hulu

Suryadi. 2015. Hidrologi Terapan. Bandung: Penerbit ITB. hal. 9.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun