Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, persaingan antar bangsa atau negara semakin pesat dan arus globalisasi yang semakin meluas telah menuntut pemanfaatan, perkembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih, cepat, tepat, cermat dan bertanggung jawab.
Buku yang ditulis oleh Prof. Dr F. Sri Hardiyanti Purwadhi dan Drs. Tjaturahono Budi Santoja, M.Si. yang berjudul "Pengantar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh" Â adalah sebuah buku yang mempelajari citra penginderaan jauh. Dalam buku ini para penulis menjelaskan apa saja materi yang di pelajari dalam penginderaan jauh tersebut dan memberikan penjelasan dalam teknologi dan citra sateli dalam penginderaan jauh. Langsung saja kita membahasa mengenai buku tersebut.
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah atau fenomena melalui analisi data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah atau fenomena yang dikaji (Kiefer,1994).Â
Sedangkan Citra penginderaan jauh adalah gambaran obyek dipermukaan bumi yang relative lengkap dengan ujud dan letak obyek yang mirip dengan permukaan bumidalam liputan yang luas. Interpretasi citra penginderaan jauh ialah penafsiran citra penginderaan jauh merupakan perbuatan mengkaji citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek yang tergambar dalam citra dan memilki artinya penting obyek tersebut (Susanto, 1986).
Selain itu juga teknologi penginderaan jauh satelit juga sangat penting karena merupakan pengindeeran jauh non-fotografik yang perkembangan dari penginderaan jauh dari fotografik atau fotogrametrik. Konsep dasar penginderaan jauh terdiri atas beberapa elemen atau komponen meliputi, sumber tenaga, atmosfer, interksi tenaga dengan obyek di permukaan bumi, sensar, sistem pengolahan data dan berbagai penggunaan data, sistem penginderaan jauh dan penggunaannya (Purwadhi,2001).
Penginderan jauh fotografik atau gotogrametrik yaitu sistem penginderaan jauh yang perekam obyek yang menggunakan kamera sebagai sensornya, menggunakan flim sebagai detektornya dan juga menggunakan tenaga elektromagnetik yang berupa sebagai spektrum tampak dan perluasaannya. Perekaman obyek atau pemotretannya dapat dilakukan melalui udara maupun Antariksa.
Unsur interpretasi citra merupakan pengenalan identitas dan jenis obyek yang tergambar pada citra merupakan bagian pokok dari interpretasi citra. Unsur ini dapat digunakan untuk identifikasi obyek pada citra, setiap unsur interpretasi memiliki kemampuan untuk mengerti obyek pada citra penginderaan jauh, Yaitu :
- Rona atau warna
- Bentuk
- Tekstur
- Pola
- Bayangan
- Situs
- Asosiasi
Karakteristik spekral dalam penginderaan jauh adalah ciri atau karakter pada setiap obyek dalam menyerap dan memantulkan tenaga yang diterimanya. Bermacam-macam pola penutup lahan yang masing-masing mempunyai nilai pantulan yang berbeda pada setiap Panjang gelombang. Identifikasi obyek pada citra merupakan pengamatan dan pengenalan obyek pada citra penginderaan jauh berdasarkan citranya dengan menggunakan keterangan yang cukup.Â
Oleh karena itu, interpretasi sebelum mengidentifikasi obyek pada setiap jenis citra harus lebih dulu mengetahui karakteristik dan sifat citra yang akan di identifikasi atau di amati obyeknya.
Interpretasi citra dan pemetaan penggunaan lahan dan penggunaan lahan, Penutup lahan berupa vegetasi dan kontruksi artifikasi yang menutup permukaan lahan. Sedangkan penggunaan lahan adalah semua jenis penggunaan atas lahan oleh manusia, mencakup penggunaan untuk pertania, perumahan, lahan olahraga dan lain-lain (Lindgren, 1985).Â
Penilaian perubahan penutupan lahan dari citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari citra murni temporat ( daerah yang sama dalam waktu yang berbeda). Informasi perubahan lahan di wilayah perdesaan dan di wilayah perkotaan terus berlangsung. Seperti perubahan lahan kering menjadi area usaha atau menjadi perumahan atau lahan hutan menjadi lahan pemukiman.
Evaluasi lahan pemukiman dari citra penginderaan jauh adalah Upaya mengidentifikasi profil kecenderungan penyebaran pemukiman penduduk di suatu daerah dengan menilai kemampuan sumberdaya lahan bagi keperluan pemukiman, Kriteria pembatas evaluasi sumberdaya untuk klasifikasi pemukiman adalah kepadatan penduduk, jaringan jalan, tempat penting dekat atau mudah dicapai, fasilitas air minum, saluran pembuangan air, fasilitas listrik, seberang jaringan, kelas klasifikasi kota, bentuk penggunaan lahan dan harga dasar tanah.
Hasil interpretasi akan lebih dimengerti dan dipahami oleh pembaca sebagai informasi yang mengacu bumi, baik posisi sistem koordinat kintang dan bujur maupun informasi yang terkandung di dalamnya apabila disajikan dalam bentuk peta.
Itulah beberapa materi mengenai interpretasi citra penginderaan jauh yang terdapat di buku Pengantar interpretasi citra penginderaan jauh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H