Mohon tunggu...
Rizky Nolan Setyowati
Rizky Nolan Setyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari UNNES

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Game Education Kahoot

8 November 2024   15:30 Diperbarui: 8 November 2024   15:47 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi Media Pembelajaran Tari Berbasis Game Education: Menggali Potensi Kahoot untuk Pendidikan Seni Budaya
Dalam era digital yang kian berkembang, metode pembelajaran tradisional kini mulai dikombinasikan dengan pendekatan inovatif untuk memfasilitasi pemahaman dan keterlibatan siswa secara maksimal. Salah satu inovasi yang relevan untuk pendidikan seni budaya, terutama dalam mata pelajaran tari, adalah pemanfaatan game-based learning melalui platform Kahoot. Platform ini menggabungkan elemen permainan dan kompetisi, menjadikannya media yang interaktif serta mampu menstimulasi rasa antusiasme siswa terhadap pembelajaran.


Kahoot adalah platform game-based learning berbasis online yang menawarkan kuis interaktif, dimana siswa dapat berpartisipasi langsung melalui perangkat mereka, baik smartphone maupun komputer. Platform ini memungkinkan pengajar untuk merancang kuis berbasis pilihan ganda, true or false, hingga pertanyaan-pertanyaan terbuka yang dapat merangsang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Fitur ini sangat cocok untuk materi seni budaya, yang seringkali dianggap teoritis dan membutuhkan cara penyampaian yang lebih menarik agar mudah dipahami.
Penerapan Kahoot dalam Pembelajaran Tari
Materi tari memiliki karakteristik yang unik, menggabungkan teori dan praktik. Dalam konteks pendidikan seni budaya di sekolah menengah, seringkali siswa dihadapkan pada berbagai konsep abstrak seperti elemen-elemen gerak dalam tari---ruang, waktu, dan energi---serta klasifikasi gerak stilatif, distorsif, dan representasional. Kahoot mampu mengubah materi ini menjadi lebih menarik melalui quiz-based learning yang memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan cepat sehingga siswa tetap fokus dan bersemangat.

Sebagai contoh, guru dapat menyusun pertanyaan tentang jenis-jenis tarian tradisional Indonesia dan menampilkan potongan video atau gambar untuk memperkuat visualisasi dan ingatan siswa. Dalam hal ini, Kahoot tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi, tetapi juga memperkaya pembelajaran dengan media interaktif yang berorientasi pada pengalaman siswa. Elemen kompetisi di Kahoot, seperti skor langsung dan leaderboard, juga memberikan motivasi bagi siswa untuk aktif belajar, sekaligus mengembangkan daya saing positif.

Pengembangan Media Pembelajaran dengan Fokus pada Kurikulum Merdeka
Pada kurikulum Merdeka yang memberi keleluasaan pada guru dalam memilih metode pembelajaran kreatif, Kahoot menjadi opsi strategis. Guru dapat menyesuaikan pertanyaan sesuai tingkat pemahaman siswa, menggunakan level kesulitan bertahap dari C1 hingga C3 untuk memastikan seluruh siswa memahami dasar-dasar konsep sebelum menuju pada pemahaman yang lebih tinggi. Kahoot memberikan fleksibilitas dalam pengaturan ini, memungkinkan guru untuk secara langsung mengamati sejauh mana siswa menguasai konsep dasar maupun aplikasi dalam seni tari.

Tantangan dan Prospek Penggunaan Kahoot dalam Pendidikan Seni Budaya
Walaupun Kahoot menawarkan banyak keunggulan, tantangan tetap ada, terutama dalam hal konektivitas internet dan kesiapan perangkat yang dapat berbeda antar siswa. Guru perlu memastikan lingkungan belajar yang mendukung, baik di kelas maupun dalam konteks pembelajaran jarak jauh. Meskipun demikian, pemanfaatan Kahoot berpotensi menjadi media edukasi kreatif yang relevan untuk generasi digital, dengan konten pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Secara keseluruhan, pengembangan media pembelajaran tari berbasis Kahoot memberikan warna baru dalam penyampaian materi seni budaya di sekolah menengah. Platform ini memfasilitasi pendekatan yang lebih interaktif, relevan dengan dinamika era digital, dan berpotensi menjadi sarana yang efektif untuk menumbuhkan rasa cinta budaya sejak dini di kalangan generasi muda.

Melalui penggunaan Kahoot, pembelajaran tari yang pada awalnya dianggap sebagai materi teoretis yang kaku kini bisa menjadi aktivitas yang interaktif, penuh semangat, dan tetap berpegang pada tujuan pendidikan karakter dan pelestarian budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun