Mohon tunggu...
Rizky Merian Muspa
Rizky Merian Muspa Mohon Tunggu... Lainnya - think different

saya terlahir hanya menjadi manusia biasa saja, tapi berkeinginan menjadi manusia yang luar biasa diakhir hayat kelak.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dilema Mahasiswa/i Kos di Masa Pandemi, Uang Kos Terus Bayar Sementara Kos Tidak Ditempati

5 Februari 2021   20:56 Diperbarui: 5 Februari 2021   21:08 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/r.fatimahaulia/

Sudah Februari 2021, artinya hampir setahun penuh kita menjalani masa sulit yang berhadapan dengan pandemic covid-19. Kondisi yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan dihadapi dalam kehidupan ini, berat dan tentu saja berdampak banyak terhadap segala aspek kehidupan, mulai dari Ekonomi, Pendidikan sampai Kesehatan menjadi sektor utama yang menjadi dampak terhadap pandemi ini. Manusia dipaksa untuk menjalankan kebiasaan baru untuk berdamai dengan virus yang diberi nama covid-19 ini. Mulai dari mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak menjadi tagline utama yang sangat di dengungkan dalam setahun belakangan ini.  

Banyak kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menekan angka terpapar virus ini untuk semakin rendah, salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran jarak jauh atau lebih dikenal dengan daring mulai diterapkan dari siswa usia dini sampai ke mahasiswa di perguruan tinggi. Hal ini tentu saja mendapatkan plus minus dalam penerapannya, karena kondisi Indonesia terutama yang memiliki kemajemukan tinggi membuat langkah ini menjadi berbagai macam juga respon dalam menerapkannya.

Sekolah dan perguruan tinggi dipaksa oleh kebijakan untuk menjalankan proses pembelajaran ini secara online/daring (PJJ). Maka dengan berlakunya kebijakan ini siswa/mahasiswa menjalankan proses pembelajaran secara mandiri online di kediaman masing-masing. Tentu saja kos/rumah sewa yang dibayar oleh mahasiswa kebanyakan ditinggalkan karena mahasiswa lebih memilih untuk pulang kerumah masing-masing karena dinilai lebih aman dari jangkauan virus ini. Inilah yang menjadi dilema bagi mahasiswa karena mereka terpaksa untuk membayar sewa setiap bulannya walaupun tidak ditempati atau dihuni selama masa pandemi. Uang yang dikeluarkan pun tidaklah murah untuk membayar sewa rumah atau kos ini, ambil contoh saja di kota Yogyakarta yang katanya mempunyai biaya hidup termurah untuk kalangan pelajar saja masih memiliki patokan harga diantara Rp. 300.000-500.000 per bulannya untuk kos yang menengah ke bawah.

https://www.kompasiana.com/r.fatimahaulia/
https://www.kompasiana.com/r.fatimahaulia/
Tentu saja jika ini dibayarkan secara terus menerus setiap bulannya akan menjadi nominal yang tidak sedikit, tapi ini adalah sebuah keharusan yang setiap mahasiswa harus ambil saat masa pandemic ini. Pemilik kos pun tidak di untungkan sepenuhnya oleh kondisi ini karena tidak banyak juga yang memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang sewa kos nya jika bisa interval bulanan. Artinya antara mahasiswa dan pemilik kos sebenarnya tidak memiliki keuntungan sepihak, keduanya sama sama dirugikan atas kondisi ini. Akan tetapi mau di bagaimanakan lagi karena sekali lagi tidak ada satu orangpun di dunia ini yang menginginkan kondisi ini. Banyak harapan dari mahasiswa untuk bisa segera kembali beraktivitas normal lagi di bangku perkuliahan serta begitupun sebaliknya harapan dari pemilik kos yang tentu saja menginginkan penghuni kos nya kembali banyak seperti sebelum adanya covid-19 ini. Semoga saja pandemic ini segera berakhir dan dunia kembali normal seperti sedia kala. (1233)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun