Mohon tunggu...
Rizky Maulana Fataah
Rizky Maulana Fataah Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beberapa Contoh Kesalahan Berbahasa di Ruang Publik

20 November 2022   21:12 Diperbarui: 20 Desember 2022   19:42 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: ruang publik/new york time square (photo by pixabay)

"Pecel Lele Has Lamongan"

Penulisan pada spanduk pecel lele tersebut hampir tepat, namun penggunaan kata 'has' disitu berpotensi membingungkan orang atau konsumen yang membacanya. 'has' dalam KBBI dikategorikan sebagai bentuk Nomina (benda) yang berarti daging bagian pinggang atau lambung (sapi dan sebagainya).

Mungkin alasan digunakan kata tersebut karena tangkapan indera pendengaran dari unsur fonologi atau bunyi dari kata 'khas' yang dalam KBBI masuk kategori Ajektiva (sifat) yang berarti khusus atau istimewa. Khas berarti sesuatu yang dimiliki sebuah daerah yang tidak dimiliki oleh daerah lain, termasuk Gudeg itu sendiri yang kita kenal berasal dari Jogja. Maka penulisan yang tepat agar tidak terjadi kesalahan persepsi adalah 'Nasi Gudeg Khas Jogja'.

"Apotik 24 Jam"

Jika kalian merasa bingung ketika melihat tulisan 'apotik' pada papan nama saat membeli obat, maka kalian cukup jelih. Untuk mengenali apakah tulisan itu benar atau salah mungkin bisa dicoba dengan mengaitkan profesi seseorang yang ahli atau berwenang menangani dan memiliki pengetahuan tentang obat-obatan. Profesi itu disebut Apotiker atau apoteker ? Coba perhatikan, mana yang janggal dan mana yang memang cocok.

"Tiket Bis dan Travel"

Kesalahan penggunaan kata pada kalimat diatas terletak pada kata 'bis' yang seharusnya adalah 'bus'. 'Bis' di dalam KBBI  terdapat lima pengertian salah satunya adalah bentuk tidak baku dari 'bus' dengan kategori nomina yang berarti Kendaraan bermotor berukuran besar yang beroda empat dan digunakan untuk memuat penumpang dalam jumlah banyak. Pengertian 'bis' lainnya yang masih dalam bentuk Nomina adalah kotak kecil milik kantor pos tempat memasukkan surat yang akan dikirim. Sementara dalam bentuk Ajektiva, 'bis' berarti tambahan atau susulan pada pasal undang-undang.

"Dilarang Parkir Didepan Gerbang"

Seruan di atas mungkin sering kalian temui di sebuah toko atau gedung di pinggir jalan. Dari kalimat di atas secara makna masih bisa dipahami oleh orang yang membacanya. Namun dari sudut pandang Morfologi kurang tepat. Karena prefiks 'di' sebaiknya ditulis terpisah dengan 'depan' sebagai morfem asal (bebas). Lain halnya dengan kata 'dilarang' pada kalimat di atas yang merupakan verba pasif sehingga 'di' sudah tepat jika digabung dengan kata kerja atau verbanya.

Beberapa contoh kesalahan penulisan di ruang publik di atas semoga dapat menjadi edukasi dan tambahan wawasan mengenai kebahasaan dan penggunaannya. Bahasa terutama bahasa Indonesia sebagai media penyampaian informasi dan gagasan memiliki potensi untuk terus berkembang.

Potensi berkembangnya bahasa Indonesia dapat berasal dari beberapa hal seperti keadaan sosial, budaya dan kebiasaan penuturnya itu sendiri dan juga pengaruh teknologi. Ini dikarenakan bahasa digunakan sebagai media interaksi sosial dalam masyarakat sehingga tidak menutup kemungkinan akan berbaur dengan unsur-unsur di luar bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun