Proker selanjutnya yaitu pembuatan papan penunjuk arah. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat papan penunjuk arah dari lokasi-lokasi utama di kawasan tersebut sehingga pengunjung tidak akan kebingungan ketika ingin mengunjungi beberapa lokasi di kawasan tersebut. Material yang digunakan adalah kayu meranti dengan ukuran 5/7 cm serta panjang 4 m, berjumlah 2 buah dan balok kayu meranti dengan ukuran 6/12 cm serta panjang  4 m, berjumlah 1 buah.
Proker berikutnya yaitu perbaikan dan pengecatan ulang papan nama borneo stable, kegiatan ini berupa perbaikan dan pengecatan ulang papan nama yang sudah lama tidak terawat di Kawasan Wisata Borneo Stable.
Proker selanjutnya yaitu pembuatan papan informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat papan informasi yang memuat ; masterplan lokasi, titik lokasi  masuk, arah mata angin, dan deskripsi nama lokasi di kawasan tersebut, diharapkan melalui papan informasi ini, pengunjung dapat mengetahui alur sirkulasi kawasan serta gambaran lokasi yang tersedia di kawasan tersebut.
Kemudian terdapat proker pembuatan tempat sampah, kegiatan ini berupa pembuatan 2 bak sampah yang akan dilaksanakan kurang lebih selama 1 minggu dan akan diletakkan pada 2 titik lokasi yaitu pada kebun jeruk, dan gazebo sehingga pengunjung dapat dengan mudah menjangkaunya, karena pada lokasi tersebut masih minim sekali tempat sampah sehingga para pengunjung akan kesulitan dalam membuang sampah.Â
Proker selanjutnya yaitu pemeliharaan kandang kuda. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pengecatan ulang dari kandang kuda, agar kandang kuda dapat terlihat lebih baik serta membuat pengunjung merasa lebih nyaman untuk berkeliling di sekitar area kandang kuda sendiri, Kegiatan ini juga melibatkan masyarakat serta pengelola dari lokasi kandang kuda, guna memastikan bahwa proses yang berlangsung tidak mengganggu dari kuda itu sendiri serta mempercepat proses pengecatan.
Dan proker yang terakhir yaitu sosialisasi pengolahan limbah kotoran kuda dan kebun jeruk, dimana narasumber akan menjelaskan pengetahuan dasar tentang limbah organik serta implementasi pengolahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H