Mohon tunggu...
RIZKY MAHARDIKA PUTRA
RIZKY MAHARDIKA PUTRA Mohon Tunggu... lainnya -

NO GOD BUT ALLAH

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jokowi Titisan Soekarno

13 November 2014   19:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:53 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

JOKOWI TITISAN SOEKARNO...

Belum lama ini kita mempunyai seorang presiden baru .Dia bukan sembarang presiden tapi dia adalah presiden tersederhana yang pernah dimiliki Bangsa dan negara ini.Dari perawakannya pun dia tak terlalu besar.Namun semangat dan tekadnya untuk membangun Bangsa Indonesia patut diacungi dua jempol.

Lantas karena tekad dan semangatnya untuk membangun Indonesia yang cukup besar banyak orang mengatakan Jokowi adalah titisan Soekarno,presiden pertama Indonesia yang memiliki kharisma serta wibawa dan cukup disegani banyak negara.

Namun sepertinya perkataan banyak orang bahwa JOKOWI adalah titisan Bung Karno cukup beralasan karena kedua tokoh bangsa ini memiliki banyak kesamaan antara lain.

1.Tanggal lahir Jokowi adalah tanggal wafatnya Soekarno

21 Juni (1970) merupakan momen derita bagi rakyat Indonesia karena pada waktu tersebutlah proklamator utama negeri ini, Bung Karno meninggalkan dunia ini menuju fase kehidupan yang selanjutnya. Di sisi lain, 21 Juni (1961) juga adalah momen bahagia karena Tuhan mengutus kembali manusia besar yang kemudian menjadi fenomeal tidak hanya nasional, bahkan internasional. Pasca Soekarno, hampir tidak ada politisi Indonesia yang mendapatkan pemberitaan dan apresiasi nasional dan internasional seheboh yang didapatkan Jokowi.

2.Mengalami banyak rintangan Untuk mencapai posisi Presiden

Soekarno adalah salah satu tokoh intelektual dibalik berdirinya NKRI.Dalam perjuangan memerdekakan Indonesia dari tangan Kolonialisme tak jarangBung Karno harus dipenjara diasingkan bhkan dikucilkan oleh Kolonial.Tetapi Bung Karno tak pantang menyerah dan terus berjuang untuk memerdekakan negara ini.Sedangkan Jokowi adalah anak dari seorang tukang kayu yang sempat hidup dibantaran sungai.Jokowi kecil jauh dari kehidupan yang bermewah-mewahan.Tapi karena itulah JOKOWI bisa sampai posisi sekarang ini.

3.Kekuasaan bukan ajang memperkaya diri

Jokowi dan Bung Karno adalah orang –orang yang tidak inginbermewah masa hidup miskin dalam perjalannan hidup mereka. dengan posisi sebagai presiden justru dari posisi sebagai presiden mereka berdua mengingat masai. Karena kemiskinannya, Bung Karno bahkan pernah tak mampu membeli seikat rambutan,Bung Jokowi juga selama ini tak ada bukti ia menggunakan kekuasaan untuk memperkaya diri. Justru yang diceritakan oleh ibunya, dalam buku: Saya Sujiatmi Ibunda Jokowi; Kisah Perempuan Pengajar Kesederhanaan (2014) bahwa Jokowi batal membuat SPBU karena uangnya dipakai untuk membantu suksesi Pilkada pertamanya di Solo, 2005. Bahkan yang fenomenal, mungkin hanya ia pejabat publik yang menolak menerima gaji. Ia berprinsip bahwa selama ia masih ada tabungan untuk biaya hidup keluarganya, maka ia tak ingin memakan uang (gaji) dari rakyatnya, meskipun itu halal karena diatur oleh UU.

4.Sangat peduli pada rakyat kecil

Bung Karno terkenal dengan kepedualiannya terhadap rakyat kecil.Kesadaran tersebutlah yang membuatnya rela merasakan sakitnya penjara dan pembuangan. Selanjutnya Jokowi membuktikan kepeduliannya kepada rakyat kecil dengan membuat kebijakan yang memuliakan rakyat kecil. Ia berani pasang badan, bahkan akhirnya dikatakan walikota bodoh oleh atasannya gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo karena menolak pembangunan Mall di Solo. Jokowi juga membuat rumah deret, rumah rusun lengkap fasilitas, memberi tempat layak kepada PKL, bahkan memberinya gelar baru sebagai saudagar.

5. DIBICARAKAN ORANG LUAR

Bung Karno menjadi legenda bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri ia tak berhenti dibahas. Ada kisah mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Perancis. Saat dosennya menjelaskan tentang nasionalisme dan perlawanan terhadap imprealisme, sang dosen tersebut sangat banyak mengutip Bung Karno. Mahasiswa tersebut mengatakan bahwa Bung karno begitu disegani di luar negeri, bahkan melebihi di dalam negeri. Pemikiran Bung Karno jarang sekali dibahas dalam ruang kelas di Indonesia. Padahal yang membuat Bung Karno, sebagaimana manusia besar lainnya, menjadi abadi bukanlah fisiknya, tapi pemikirannya.

Ketokohan Bung Karno di luar negeri juga diwujudkan dengan pemberian nama Masjid Biru Soekarno di Rusia, Jalan Soekarno di Mesir, Maroko, Pakistan. Kemudian di Kuba, foto Bung Karno menjadi gambar perangko bersama Fidel Castro dan Che Guevara. (sumber)

Jokowi juga menjadi pembicaraan internasional. Banyak pejabat dari luar negeri, kedubes, dan lainnya, yang ingin bertemu Jokowi, bahkan ingin sekali ikut langsung blusukannya untuk mempelajari cara Jokowi mengelola kota. Endingnya beliau diberi penghargaan sebagai walikota terbaik ketiga di dunia.

6.MENCINTAI BUDAYA.

Bung Karno terkenal sangat mencintai dan mengangumi kebudayaan Indonesia. Saat ia pergi ke daerah ia selalu mencari hal-hal unik dari daerah tersebut. Istana negara juga penuh dengan hiasan seni budaya nusantara. Jokowi juga sangat cinta kebudayaan, Ia sudah dua kali mengadakan acara Keraton Sedunia di Solo dan festival raja-raja di Jakarta. Jokowi menyayangkan negara belum memberikan perhatian terhadap kebudayaan. Seperti yang pernah ia katakan bahwa “Saya setuju 100 persen jika kebudayaan diperhatikan. Akan saya buktikan jika saya jadi presiden,”(sumber)

7.PECINTA WAYANG

Sejak kecil, Soekarno sangat menyukai cerita wayang. Bahkan ia hafal banyak cerita wayang. Saat masih bersekolah di Surabaya, Soekarno rela begadang kalau ada pertunjukan wayang semalam suntuk. Dalam film Jokowi, juga diperlihatkan bagaimana Jokowi kecil dididik oleh kakeknya dengan menggunakan kisah pewayangan. Jokowi sangat betah bersama kakeknya bermain wayang. (lihat)

8 SIKAP KE PIHAK ASING

Soekarno bukan anti asing, tapi ia tak mau dihina dan ditipu oleh asing. Bung karno pernah mengatakan ke AS, go to hell with your aid, ketika menolak tawaran pinjaman yang dianggapnya merugikan Indonesia. Jokowi sebagai gubernur DKI juga pernah membatalkan pinjaman utang sebesar Rp 1,2 triliun dari World Bank terkait proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) yang merupakan proyek gubernur sebelumnya. Sikap itu diambil karena menurut kalkulasi Jokowi utang tersebut merugikan DKI.

9. KHARISMA

Bung Karno terkenal dengan Kharisma yang luar biasa. Kalau ia turun ke masyarakat, ia selalu dikerumuni karena semua rakyat ingin memberi kesempatan mata, hidung, dan telinganya merasakan dan memberi makna langsung atas sosok Bung Karno. Jokowi juga menjadi politisi yang paling fenomenal di negeri ini. Sepertinya tak ada politisi yang mendapat penerimaan di masyarakat semeriah Joko Widodo. Ketika Joko Widodo blusukan, kita seperti menyaksikan artis legendaris yang sedang membuat acara jumpa fans, ada teriakan histeris, ada permintaan tanda-tangan, ada permintaan berfoto, cium tangan, minta doa, dan lainnya.

10.DERITA KEMISKINAN

Bung Karno pernah mengatakan bahwa ‘Aku dilahirkan di tengah-tengah kemiskinan dan dibesarkan dalam kemiskinan. Aku tidak mempunyai sepatu. Aku mandi tidak dalam air yang keluar dari kran. Aku tidak mengenal sendok dan garpu”. (sumber). Jokowi kecil juga dididik dengan penuh derita. Ia dan keluarga dipandang rendah oleh orang lain karena hidupnya berpindah dari satu penggusuran ke penggusuran yang lain. Tapi derita itulah kemudian yang mendidik dua manusia tersebut untuk kemudian memahami betul hakekat derita rakyat dan negerinya.

11.TOLERAN, TIDAK RASIALIS

Ciri lain dari Bung Karno adalah menghargai perbedaan suku agama dan kelompok. Ia selalu berusaha menempatkan dirinya ada di tengah perbedaan seluruh elemen bangsa. Hal tersebut dibuktikan dengan ucapan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945, “….Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia. Semua buat semua! Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan ‘gotong-royong’. Alangkah hebatnya! Negara Gotong-Royong!….”

Kecintaan Masyarakat terhadap Jokowi sekarang ini cukup luar bisa bahkan bisa menyamai bagaiman Presiden Soekarno dielu-elukan oleh banyak rakyatnya.Mungkin Allah SWT menurunkan Jokowi dimuka bumi adalah penerus tongkat estafet dari perjuangan Bung Karno. Ketika tanggal 21 Juni Bung Karno tokoh proklamator negeri ini dipanggil Sang Ilahi.Pada tanggal yang sama Lahirkan ke pangkuan ibu pertiwi seorang laki-laki anak tukang kayu yang meneruskan perjuangan Bung Karno .Kebetulan ataupun tidak ini adalah sebuah realita yang cukup unik dan dapat menjadi harapan bahwa Jokowi mungkin adalah titisan Soekarno.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun