Mohon tunggu...
Rizky Khoirin
Rizky Khoirin Mohon Tunggu... Guru - guru SD

saya adalah seorang calon guru profesional yang sedang menempuh pendidikan profesi guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kegiatan Outing Class Kelas 4 SDN Giwangan Yogyakarta Dalam Rangka Implementasi Profil Pelajar Pancasila Berkebhinekaan Global

12 Februari 2024   23:27 Diperbarui: 12 Februari 2024   23:33 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta - Kamis, 26 Oktober 2023 telah dilaksanakan kegiatan outing class yang diikuti oleh peserta didik kelas 4 SDN Giwangan Yogyakarta di situs sejarah, tempat budidaya ikan dan museum. Kegiatan diikuti oleh 56 orang peserta didik, 5 orang guru kelas, 8 orang mahasiswa PPL dan walimurid kelas 4 SDN Giwangan.

Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan titik kumpul di Masjid Gede Mataram Kotagede. Peserta didik datang ke lokasi dengan diantar oleh walimurid. Namun ada beberapa peserta didik yang datang sendiri ke lokasi karena tempat tinggalnya dekat dengan titik kumpul. Setelah seluruh peserta didik berkumpul, Bapak Purwanto S.Pd selaku walikelas 4A menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik, selain itu beliau berpesan agar peserta didik dapat menjaga kesopanan selama berkunjung ke berbagai destinasi, mengamati dengan seksama dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh.

Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin

Destinasi pertama pada kegiatan outing class ini adalah Masjid Gede Mataram Kotagede, peserta didik berkeliling di lingkungan masjid dan mengamati bangunan sejarah di lingkungan masjid. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan sejarah, meningkatkan rasa cinta tanah air, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta sebagai wisata religi bagi peserta didik. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Masjid Gede Mataram Kotagede merupakan masjid tertua di Yogyakarta yang mempunyai nilai sejarah dan nilai arsitektur tinggi seperti atap limasan dan gapura yang berbentuk paduraksa. Masjid ini didirikan pada tahun 1586 oleh Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Islam dan merupakan saksi bisu sejarah perkembangan Islam di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin

Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin

Setelah selesai mengunjungi situs sejarah Masjid Gede Mataram Kotagede, rombongan outing class kemudian berjalan kaki menuju destinasi kedua, yaitu Bendung Lepen. Peserta didik menikmati kegiatan wisata air sambil memberi makan ikan di saluran irigasi. Sebelumnya Bendung Lepen merupakan saluran irigasi yang tidak terurus dan kumuh, namun setelah dikelola dengan baik tempat ini dapat menjadi destinasi wisata yang mempunyai nilai edukasi. Hal ini akan menumbuhkan rasa syukur peserta didik atas keindahan alam dan menjaga kelestariannya.

 

Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin
Dokumentasi by @rizkykhoirin

Kegiatan outing class berakhir di Museum Kotagede Intro Living Museum, peserta didik diajak untuk menyelami lebih dalam kekayaan budaya dan sejarah Kotagede. Museum ini menjadi gerbang informasi untuk mengenal berbagai aspek sejarah tentang Kotagede, mulai dari arkeologi, teknologi tradisional, sastra, seni pertunjukan, tradisi adat, kehidupan keseharian, hingga pergerakan sosial kemasyarakatan. Dengan mengenal dan mengetahui tentang sejarah Kotagede, diharapkan peserta didik mampu untuk menjaga kelestarian tradisi dan mencintai kearifan lokal. Hal ini sesuai dengan implementasi Profil Pelajar Pancasila Berkebhinekaan Global.

Seluruh rangkaian kunjungan ke Masjid Gede Mataram Kotagede, Bendung Lepen dan Museum Kotagede Intro Living Museum diharapkan dapat mengimplementasikan profil pelajar Pancasila dalam hal kebhinekaan global, sehingga para peserta didik dapat memahami dan menghargai keragaman budaya dengan mengamati dan mempelajari arsitektur dan sejarah Masjid Kota Gede, Bendung Lepen dan Museum Living Kota Gede yang mencerminkan keragaman budaya di Yogyakarta. Peserta didik dapat mengembangkan sikap toleransi dengan melakukan interaksi terhadap masyarakat setempat dan belajar untuk menghargai perbedaan pendapat dan keyakinan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun